Postingan

kumpulan puisi-puisi

Gambar
Temukan Cinta Anda Bila anda tak mencintai pekerjaan anda, maka cintailah orang-orang yang bekerja di sana. Rasakan kegembiraan dari pertemanan itu. Dan, pekerjaanpun menjadi menggembirakan. Bila anda tak bisa mencintai rekan-rekan kerja anda, maka cintailah suasana dan gedung kerja anda . Ini mendorong anda untuk bergairah berangkat kerja dan melakukan tugas-tugas dengan lebih baik lagi. Bila toh anda juga tak bisa melakukannya, cintai setiap pengalaman pulang pergi dari dan ke tempat kerja anda . Perjalanan yang menyenangkan menjadi tujuan tampak menyenangkan juga. Namun, bila anda tak menemukan kesenangan di sana, maka cintai apapun yang bisa anda cintai dari kerja anda : tanaman penghias meja, cicak diatas dinding, atau gumpalan awan dari balik jendela. Apa saja. Bila anda tak menemukan yang bisa anda cintai dari pekerjaan anda, maka mengapa anda ada di situ? Tak ada alasan bagi anda untuk tetap bertahan. Cepat pergi dan carilah apa yang anda cintai, lalu bekerjalah di sana. H

Kiat Mendidik Anak

Gambar
Akhir-akhir kita patut waspada dengan kehidupan anak-anak, yang berada di tengah arus globalisasi, dengan perkembangan iptek serta informasi yang pesat. Di satu sisi, perkembangan iptek memberi kemudahan dan mendukung aktualisasi peran kehidupan kita, akan tetapi dampak buruknya pun begitu terasa. Sebut salah satu contohnya ‘benda mungil’ televisi, yang bagi sebagian anak seolah sudah menjadi – sesuatu yang amat menarik dan istimewa-. Melalui televisi, anak mencontoh dan menginginkan dirinya seperti apa yang ada di dalam televisi. Mungkin tidak masalah kalau acara yang ditontonnya bermanfaat dan bersifat mendidik. Akan tetapi kenyataannya, banyak tayangan televisi yang sesungguhnya dapat merusak dan membahayakan perkembangan serta perilaku mereka. Tayangan fim yang berbau kekerasan, percintaan, kesyirikan, sifat hidup hedonisme sering kita jumpai termasuk pada acara kartun yang paling digemari anak-anak. Kadang televisi bagi sebagian anak lebih ditaati ketimbang guru at

Inovasi Pembelajaran untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

Gambar
Menarik untuk dicermati, sajian data yang dihimpun oleh Pusat Pengujian Balitbang Depdiknas menunjukkan, bahwa rata-rata NEM SD untuk beberapa mata pelajaran masih rendah (Matematika: 5,2, IPA : 6,17). Untuk SLTP ternyata lebih rendah lagi (Matematika: 5,2 dan IPA: 4,85). Begitu pula laporan dari Reading Literacy Study (1994) sungguh mengejutkan, bahwa kemampuan membaca siswa SD kelas IV di Indonesia berada di urutan kedua dari bawah dari sekitar 30 negara, sementara kemampuan IPA SLTA berada di urutan ke-33 dari 39 negara. ( The Third International Mathematics and Science Study – Report , 1995). Mengkritisi berbagai data dan laporan di atas, maka timbul beberapa pertanyaan dalam benak kita. Bagaimana proses pembelajaran yang selama ini berlangsung? Dan bagaimana pula action ‘ sang guru ’ kita saat di kelas? Pertanyaan ini mungkin menjadi otokritik, tentang sejauhmana para guru telah melakukan inovasi dalam pembelajarannya. Ditengarai selama ini, masih banyak guru yang be

Mudahnya Belajar Bilangan Bulat dengan Petak Pintar

Gambar
Salah satu materi yang membuat siswa kelas V SDN 7 Selebung Ketangga, Kecamatan Keruak, Lombok Timur kesulitan dalam belajar matematika adalah materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Guru selama ini mengajar dengan menggunakan garis bilangan, namun hal tersebut masih belum mampu membuat siswa memahami konsep penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat tersebut. Belajar bilangan bulat dengan menggunakan petak pintar Ahmadin, guru di kelas itu berusaha untuk mencari jalan keluar agar siswa-siswanya senang belajar matematika dan mudah memahami konsep tersebut.   Setelah berdiskusi dengan Kepala Sekolah dan fasilitator, akhirnya ditemukan sebuah alat untuk mempermudah dan membuat siswa senang mempelajari konsep penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat.  Alat itu diberi nama Petak Pintar. Alat dan bahan yang digunakan untuk membuat alat peraga ini adalah: Kertas HVS, spidol untuk membuat garis petak, dan batu krikil minimal 20 atau daun-daunan atau biji-bijian.

6 tanda siswa senang belajar dengan kita

1. Siswa mengatakan begini kepada kita sebagai gurunya, “Pak, dirumah saya coba-coba lakukan hal yang kita lakukan di kelas kemarin itu lho..!” 2. Siswa bertemu dengan kita dan langung ingat hari ini ada pelajaran kita di kelasnya. 3. Siswa bertanya dengan tidak sabar kepada kita sebagai gurunya sebelum pelajaran berlangsung, ” Pak kalo hari ini kita akan belajar apa ya?” 4. Ada siswa dari kelas lain yang satu paralel dengan kelas yang kita ajar lebih dahulu, tiba-tiba datang dan bilang ” Pak, kelas saya mau juga belajar seperti itu..!” 5. Kita sedang sibuk berceramah atau menerangkan sesuatu pembukaan kegiatan di depan kelas tiba-tiba ada siswa yang bilang, “Pak ..kapan kita mulai?” atau “Pak ..ayo kerjakan sekarang!” 6. Saat kita masuk ke kelas,siswa langsung mengatakan setengah berteriak, “Pak, saya mau belajar seperti kemarin..!”

Guru Berprestasi Mampu Buat Siswa Senang Belajar

Gambar
Wamendiknas Prof. Dr. Fasli Jalal saat buka acara, Jumat (12/8). Jakarta (Dikdas): Guru dapat dikatakan berprestasi bila mampu menciptakan suasana pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Suasana yang terbangun tersebut pada gilirannya membuat murid dengan sendirinya terpanggil, senang, dan aktif untuk belajar. “Tugas guru yang pertama adalah menciptakan suasana belajar dan proses pembelajaran yang mampu membuat siswa senang belajar,” kata Prof. Dr. Fasli Jalal, Wakil Menteri Pendidikan Nasional di Jakarta, Jumat sore (12/8). Fasli Jalal berkata demikian saat menyampaikan sambutan pada acara pembukaan Pemberian Penghargaan Guru Daerah Khusus dan Guru Pendidikan Khusus Berdedikasi Serta Pemilihan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Berprestasi Tahun 2011 yang digelar di Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta. Hadir dalam acara pejabat eselon I dan II di lingkungan Kemdiknas, guru, kepala sekolah, pengawas sekolah, dan tutor undangan.      Lebih lanjut Fasli Jal

BELAJAR SENANG DAN SENANG BELAJAR

Gambar
Di dalam al-Qur’an disebutkan, bahwa manusia merupakan makhluk yang mempunyai sifat cinta kepada kesenangan. Sifat itulah yang membuat manusia mengerahkan seluruh tenaga dan waktunya untuk memburu kesenangan. Meskipun secara umum kesenangan itu diidentikkan dengan harta dan kekuasaan, tetapi ada beberapa orang yang memiliki kesenangan yang dianggap orang lain bukan kesenangan. Contohnya adalah belajar. Bagi kebanyakan orang, belajar bukanlah sebuah kesenangan, tetapi ada beberapa orang yang menganggapnya sebagai kesenangan. Mengapa hal itu bisa terjadi ? Jawabannya adalah belajar itu sendiri. Artinya, seseorang bisa senang kepada sesuatu karena dia belajar menyenangi hal itu. Keinginan belajar untuk menyenangi itu kemudian menjadikan hal yang tidak disenangi menjadi sebuah kesenangan. Dalam hal ini, faktor yang menjadi penentu keberhasilan dari proses ini adalah adaptasi. Seseorang yang mampu beradaptasi  dengan cepat, maka dia mampu menyenangi sesuatu dengan cepa

cara agar anak rajin belajar

Gambar
Banyak papa dan mama mengeluh dan bingung mencari cara agar anak rajin belajar . Rajin belajar? Coba anda ingat-ingat ketika anda masih kecil, apakah anda sendiri juga rajin belajar? Apakah anda juga langsung menurut begitu disuruh untuk belajar oleh papa dan mama? Pertanyaan diatas merupakan satu input balik agar kita sebagai papa dan mama tidak menekan terlalu keras pada anak untuk rajin belajar. Ingin anak rajin belajar itu baik, tapi pahamilah dan sadarilah juga kalau anak anda juga seperti anda waktu kecil dulu. Nah, bagaimana cara sederhana agar anak rajin belajar? Mulai segala sesuatu dengan pikiran Dalam sebuah seminar, pembicara mengatakan kalau sebuah karakter atau sifat, misalnya sifat yang rajin belajar, itu tidak otomatis terbentuk. Semua anak dilahirkan sama, dari bayi, belajar berdiri, belajar berjalan, belajar berbicara, belajar membaca dan akhirnya mereka sekolah. Semua sama. Yang berbeda adalah bagaimana mereka menghabiskan waktu 24 jam sehari itu. Dim

Cara Membuat Anak Senang Belajar

Mendengar kata belajar anak menjadi enggan untuk melakukannya, oleh karena itu diperlukan suatu cara agar anak mau mempelajari hal-hal yang baru.  Berikut ini merupakan beberapa cara dalam membuat proses belajar menjadi menyenangkan bagi anak. Untuk anak yang berusia pra sekolah, ajarkan kepada mereka sesuatu yang baru seperti mengenali nama-nama benda yang ada di sekitarnya. Untuk merangsang daya pikir serta kreativitas mereka, siapkan alat-alat tulis seperti buku menggambar, pensil warna, crayon dan lain-lainnya. Berikan kesempatan kepada anak untuk melakukan kegiatan bebas yang bermanfaat bagi perkembangannya. Bantu anak dalam mengerjakan sesuatu kegiatan pertama kalinya, kemudian berikan kesempatan untuk melakukannya tanpa bantuan. Kenalkan anak pada jadwal, sehingga pada saat mereka melakukan suatu kegiatan dapat diselesaikan dalam jangka waktu tertentu Biasakan untuk melakukan kegiatan secara bersama-sama dengan anak, pada saat-saat tertentu secara terus menerus.

Siswa menggunakan laptop di kelas sebagai bagian dari strategi guru kreatif

Menggunakan laptop terbukti sangat membantu guru dalam membuat anak senang belajar. Maklum anak-anak jaman sekarang adalah individu yang menyenangi sekali teknologi informasi dalam segala bentuknya. Dengan menggunakan laptop guru menjadi orang yang sangat mengerti siswanya. Hal ini dikarenakan dengan cepat siswa menggunakan sampai-sampai jika tidak direncanakan guru akan kerepotan sendiri. Kerepotan yang saya maksud adalah bisa saja karena antusiasnya siswa jadi cepat selesai atau malah menjadi sangat tergantung pada bantuan gurunya karena program yang digunakan oleh guru, asing untuk mereka. Hal yang buruk lagi bisa terjadi adalah ketika siswa kita malah membuka situs yang tidak ada hubungannya dengan pembelajaran yang berlangsung. Jika anda ingin menggunakan laptop sebagai bagian dari pembelajaran inilah caranya; pikirkan dahulu tujuan pembelajaran dalam satu kalimat, misalnya siswa akan mencari informasi, siswa membuat presentasi atau siswa menggunakan laptop dan

Indikator seorang guru berhasil mengelola perilaku siswa di kelasnya

Sebagai seorang guru, dalam keseharian ditangan kitalah tanggung jawab untuk mengelola perilaku siswa. Baik atau buruk perilaku siswa, tugas kita lah untuk merubah yang buruk dan memelihara hal yang baik. Ada beberapa indikator yang saya yakin berguna untuk mengukur sejauh mana kita sudah melakukan yang terbaik dalam mengelola siswa. Semuanya saya dapat dari situs teachers.net. silahkan menikmati indikator-indikator berikut ini. Indikator seorang guru berhasil mengelola perilaku siswa di kelasnya 1. Guru mengerti perbedaan antara mengelola kelas dan mendisiplinkan kelas 2. Sebagai guru jika anda pulang ke rumah tidak dalam keadaan yang sangat lelah. 3. Guru mengetahui perbedaan antara prosedur kelas (apa yang guru inginkan terjadi contohnya cara masuk kedalam kelas, mendiamkan siswa, bekerja secara bersamaan dan lain-lain ) dan rutinitas kelas (apa yang siswa lakukan secara otomatis misalnya tata cara masuk kelas, pergi ke toilet dan lain-lain). Ingat prosedur kelas buka

12 Cara Membuat Siswa di Kelas Menjadi Siswa yang Kreatif

Gambar
Setiap tahunnya sebagai guru kita menimbang-nimbang siapa yang menjadi murid kita tahun ajaran ini. Menimbang-nimbang yang saya maksud adalah menimbang perilaku, kemampuan akademis serta yang terpenting kemampuan sosialisasi murid kita di kelas. Berbekal informasi dari guru lainnya guru bisa memaknainya sebagai informasi awal dalam upaya untuk melejitkan potensi siswa di kelas. Salah satu cara membuat siswa mengenali sendiri potensi dan kemampuannya adalah dengan membuat mereka menjadi siswa yang kreatif. Mari terlebih dahulu merubah pandangan bahwa kreativitas hanya ada di dunia seni. Kreativitas bisa dilakukan dimana saja dan oleh siapa saja. Dengan kreativitas semua bidang kehidupan akan semakin maju karena inovasi yang lahir dari kreativitas. Sama seperti guru yang kreatif, siswa yang kreatif akan membuat dunia pendidikan Indonesia maju. Di masa depan siswa yang kreatif juga akan mewarnai Indonesia dengan kiprahnya dan sumbangsihnya. Untuk itu tugas guru untuk j

17 alasan mengapa kita mesti menjadi guru yang lebih baik

Berikut 17 alasan mengapa aku tidak mau menyerahkan anak-anakku kepada lembaga pendidikan bernama sekolah formal: 1. Orang tua membayar guru untuk melakukan satu hal saja yaitu: menolong anak-anak belajar. Tetapi jika anak-anak tidak belajar, guru tidak mungkin mencoba cara-cara baru sampai ada satu cara yang berhasil membuat mereka semua paham. Guru akan terus melanjutkan pelajaran untuk mengejar target kurikulum dengan meninggalkan anak-anak  yang tetap tidak paham. Kegagalan sebenarnya ada pada sistem: satu orang dewasa mengajar banyak anak, tetapi kesalahan dilimpahkan pada anak-anak. Anak-anak ditempeli cap bodoh, pemalas, diberi ranking terendah, bahkan belakangan ada cerita tentang guru yang berani memberi label ADHD kepada anak-anak didiknya. 2. Kalau anak-anak menjadi pintar, sekolah yang berbangga diri dan dipuja-puja. Kalau anak-anak nilainya buruk, yang salah anak itu sendiri bahkan orang tuanya dinilai tidak becus membimbing anak belajar atau menjatuhkan tudu

pengelolaan kelas yang berhasil

Pembaca sekalian, tulisan ini dibuat menyambut respon dari Ibu Ayu yang menanyakan mengenai indikator pengelolaan kelas yang berhasil. Uniknya melalui upaya menjawab pertanyaan beliau saya malah mendapat hal-hal yang baru. Salah satu yang membuat saya terkejut adalah perihal memberikan siswa konsekuensi, yang ternyata sama dengan mengancam siswa . Semuanya saya dapat dari situs teachers.net. silahkan menikmati indikator-indikator berikut ini. 1. Guru mengerti perbedaan antara mengelola kelas dan mendisiplinkan kelas 2. Sebagai guru jika anda pulang ke rumah tidak dalam keadaan yang sangat lelah. 3. Guru mengetahui perbedaan antara prosedur kelas (apa yang guru inginkan terjadi contohnya cara masuk kedalam kelas, mendiamkan siswa, bekerja secara bersamaan dan lain-lain ) dan rutinitas kelas (apa yang siswa lakukan secara otomatis misalnya tata cara masuk kelas, pergi ke toilet dan lain-lain). Ingat prosedur kelas bukan peraturan kelas. 4. Guru

mengelola perilaku siswa, yaitu tegas dan sabar

Sebagai seorang guru, dalam keseharian ditangan kitalah tanggung jawab untuk mengelola perilaku siswa. Baik atau buruk perilaku siswa, tugas kita lah untuk merubah yang buruk dan memelihara hal yang baik dari siswa. Dalam beberapa tahun terakhir saya sebagai guru saya menemukan 2 resep yang bisa saya bagi dengan anda. Tegas Mohon bedakan tegas dan galak apalagi kejam, tegas berarti melakukan kewenangan kita sebagai guru agar siswa mau mengikuti peraturan atau disiplin yang telah digariskan di kelas dan di sekolah. Tegas kepada perilaku siswa yang mengganggu iklim di kelas. Hal ini penting karena kepentingan bersama di kelas adalah untuk belajar dan mengajar. Tegas kepada perilaku siswa bukan kepada siswanya. Jika kita tegas kepada siswa yang terjadi maka hanya kepada siswa-siswi tertentu lah kita akan tegas, dan bukan pada perilakunya. Tidak heran jika banyak kelas yang didalamnya ada ‘trouble maker’ sebutan itu ada karena guru tidak jeli kepada per

hal yang sering dilupakan para guru

Gambar
10. Belajar dari pengalaman guru lainnya 9. Punya waktu untuk diri sendiri 8. Punya kaidah pertahanan diri demi mencegah stress 7. Menabung, merencanakan pengeluaran dan tidak lebih besar pasak daripada tiang. 6. Punya peraturan di kelas 5. Mondar mandir atau berjalan-jalan saat mengajar, dan tidak duduk diam dibaik meja 4. Tidak kenal menyerah untuk memberikan yang terbaik bagi siswa 3. Punya lingkaran teman sesama guru yang saling mendukung dan positif 2. Punya blog Dan yang paling penting 1. Mau dan cepat belajar dalam hal mengelola kelas

Menciptakan kelas yang ‘ramah intelektual’? Kenapa tidak?

Dalam mengelola sebuah kelas terkadang kita hanya berorientasi pada upaya membentuk sebuah kelas yang ramah secara emosional. Artinya sebuah kelas diupayakan agar menjadi tempat yang menyenangkan bagi semua secara emosional, baik untuk guru maupun siswanya bebas dari bullying, siswa kepada siswa, guru kepada siswa atau bahkan siswa kepada guru. Diharapkan dengan menjadi kelas yang ramah secara emosional semua warga di kelas bisa belajar dengan baik dan guru sebagai orang dewasa dikelas juga bisa mengajar dengan baik pula. Tulisan ini akan membahas tahap lanjut dari sebuah kelas yang ramah secara emosional. Tahap yang saya maksudkan adalah sebuah kelas yang ramah secara intelektual. Sebuah kelas adalah gambaran sebuah masyarakat intelektual. Didalamnya terjadi pertukaran informasi, presentasi, diskusi dan semua hal yang membuat warga didalamnya tercerahkan dan mendapat pengetahuan baru yang berguna bagi hidupnya kelak. Dengan demikian apa yang terjadi

Resep mengelola perilaku siswa

Gambar
Perilaku manusia adalah hal yang sangat komplek sekali untuk dipelajari. Kita semua percaya bahwa semua perilaku adalah hasil proses pembelajaran yang terus menerus. Yang pada akhirnya tertanam dalam memori dan outputnya dapat kita lihat saat kita menghadapi krisis. Dengan demikian ada dua pengertian penting yang bisa kita dapat dari perilaku yaitu : Pengalaman-pengalaman yang kita alami sebelumnya dalam memecahkan sebuah masalah. Campuran olahan kimia terbaru yang ada di otak kita. Murid mungkin tidak punya keinginan utuk merubah pola dalam berprilaku di karenakan hal tesebut tidak cocok dengan apa yang dipandang baik oleh guru. Lebih lanjut mereka yang ingin merubah perilaku namun kadang terperangkap oleh respon mereka terhadap hal yang sudah mereka alami. Ada beberapa zat kimia yang ada dalam otak seperti cortisol,adrenalin, dan dopamine yang memainkan peranan penting sebagai pemicu memori. Semua hasil ingatan pengalaman tersebut disimpan di