puisi


Percakapan malam
persetubuhan malamku terkoyak-kan sebuah impian
yang entah sampai kapan ‘kan berlanjut
dalam hati ‘ku-menghitung nafas satu-satu
hingga pancaran nur pertama menghiasi tubuh
dan membuat jiwaku tenggelam
dalam kenyataan-impian yang memperlihatkan
percakapan antara dedaun dan rerumputan
antara angin malam yang membelai hangat
dalam kecupan sinar ke-emasan rembulan
dan semuanya berlangsung dalam satu waktu
dimana kita sadar dan tidak – pun menjalaninya

Percakapan malam II

dik….

tidakkah kau nikmati suasana malam ini

begitu indah; langit cerah tak ada mendung

tak ada awan

pandangilah sekeliling; tebarkanlah
akan kau lihat bulan bersinar;
nikmatilah semburat cahayanya
perhatikanlah bayang-bayang yang tercipta
dari pantulannya
tidakkah kau rasakan kenikmatan ini?
ayo, …..buatlah dada lapang
buatlah hatimu senang
dan biarkan suasana hatimu tenang sejenak

peganglah tanganku, hangatkanlah

ya…. begitu lebih baik

Sang Penyeru

tatkala sang Jibril menyeru:
‘pabila angin telah menyebut sebuah nama
maka sari-pun terurai genggam perlahan
dalam dekapan si-putik
hingga kuncup-kuncup Jayakusuma mengembang
dalam tatap nanar ribuan pasang mata
dan kumbang-pun segera terbang
menemu inangnya
maka kujawab:
‘’Salam’’Prolog

selamanya kau akan melihat

air itu tetap air
karena kau tidak pernah memahaminya
dan selama itu pula ka tak’kan pernah
sampai kepada-Nya
jika dirimu hanyalah raga

Prolog II

entah seberapa juta aku terlempar

di dimensi nurani
hitam…..hitam
mengadili sendiri
merasa bersalah
terpaksa mencari hakim sendiri
di antara aku dan aku yang salah
tapi tak ada

Latamaosandi

kuncup-kuncup Latamaosandi yang mengembang

dalam keremangan cahaya
hadirmu telah kunantikan dengan seribu satu asa
dan kau mungkin lupa, kawan
bahwa Hanoman begitu setia mencari-mu

ke bukit kiskenda; hanya untuk sebuah nama

yang khusyuk tenggelam dalam kebersahajaan-mu

Hidup

biarkanlah hidup ini mengalir seperti adanya

janganlah kau rusak; jangan
saksikan dan teliti
bagaimana hidup telah memberikan
berbagai macam pelajaran
tentang burung yang terbang rendah
dan terkadang terbang tinggi
tentang bunga-bunga
tentang matahari
tentang kita
tentang semuanya
maka biarkanlah hidup ini terus mengalir
seperti apa adanya

Kumbakarna

kau mungkin tak ‘kan pernah tahu

bahwa aku berlari melebihi suara,
cahaya dan bahkan diriku sendiri
kau mungkin tak ‘kan pernah mengerti
bahwa ada teritorial dimana logika-pun
harus menghaturkan ijin padanya
namun; kulihat ribuan laskar monyet
berhamburan ‘tuk dapatkan lady shinta kembali

dan kini kuharus berjibaku

karena nurani menuntun logika

Rahwana

mungkin aku bukanlah seorang rama

yang akan menitikkan air mata
dan meminta belas-kasihan para dewata
ketika shinta jatuh dalam dekapan
arjuna bertaring drakula
mungkin aku adalah seorang rahwana
yang akan melakukan apa-pun jua
‘tuk dapatkan cinta sang lady shinta
karena rahwana banyak bulu-Nya

Kejujuran Dasamuka

aku bukanlah seorang rama

yang mampu berikan shinta
kidang kencana
aku adalah rahwana
yang mampu kembalikan shinta
tanpa luka di sekujur tubuhnya
mungkin cinta adalah sebilah belati
yang tertancap erat di ulu hati

Intro

dik…
pernahkah bumi menolak cahaya matahari
bukankah malam dan hujan akan segera berlalu
bahkan gerhana-pun berganti siluet-siluet keemasan
yang bertebaran di sela mega-mega
jadi, pernahkah bumi menolak cahaya matahari?!

Intro II

kupikir semua itu hanyalah mimpi
tanpa bingkai yang berujung
hingga dalam gelap-pun
terasa pengap menghampa
dan mencuatlah sebuah doa
……amien……
intro III
kumbang itu tlah menunggu di sana
bercerita tentang kisah penghuni rumah kayu
yang dihiasi dengan canda
dan rimbun kasih; namun adakah hadirku
masih berarti tatkala dirimu meraih
semua asa yang kau cita
salam kepada bunga
sampaikan salamku kepada bunga-bunga di taman itu
sebab kepada merekalah aku pernah tersenyum
sampaikan salamku kepada bunga-bunga di taman itu
sebab ‘pabila mereka merekah. . . .kulihat begitu indah
sampaikan salamku kepada bunga-bunga di taman itu
sebab ‘pabila patah skuntum tangkainya
terasa begitu menusuk sukma
riwayat skuntum bunga
cobalah kau lihat riwayat skuntum bunga di pagi hari
dimana; angin sejuk menerpa setiap lekuk tubuhnya
dimana; embun pagi jatuh perlahan dalam dekapan bunda
dan kuntum bunga itu-pun merekah perlahan
dengan begitu indahnya; dan tanpa satu keluhan
Interlude 1
dua kuncup kembang mekar
serbuk sari terombang-ambing angin
mengapung diam; bisu
akhirnya luruh dan pasrah dalam bimbang
bersama debu
Interlude 2
diantara kepasrahan
dan hidupku  yang hanya sesaat ini
masih sanggupkah aku meraih setetes
kebahagiaan bersama orang
yang aku cintai ………
Interlude 3
pada mulanya aku benci dengan kebisuan
namun entah mengapa justru di tengah-tengah
kebisuan dan kesunyian yang panjang
aku mulai merasakan kenikmatan-kenikmatan
dan ternyata dalam diam-pun
embun pagi telah mengajariku
‘tuk berlaku sabar
maka; aku atas nama hati dan ibunda
menyapa nuranimu ……
-         Selamat Pagi –
Interlude 4
terkadang hidup ini membuatku benar-benar
terbuai dalam dunia imajiner
yang tek pernah ada putusnya
semuanya kulihat kembali pada samudra
yang selalu menggulungkan ombaknya menuju pantai
perlahan kucoba memapaki lentera yang redup
namun; dalam hatiku terpercik sebuah asa
bahwa aku bisa menemukan kembali
titik ambang cakrawala realitas
Interlude 5
jika kau mencintai sesuatu
ambil-lah jarak
niscaya kau akan dapat merasakan
betapa manisnya cinta
sebab kumbang-pun tergetar
menahan malu
Aku ingin
aku ingin hidup
dalam cahaya cinta dan keagungan Tuhan
karna keduanya merupakan pengejawantahan
hidup dan keindahan
aku takkan mungkin sanggup
hidup tanpa cinta dan Tuhan
karna dengan wahyu yang terpancar
aku dapat menyatukan jiwa
dalam cinta di atas kalimat Tuhan
Ketika kupejamkan mata
istriku. . . . .
lembar demi lembar perjalanan hidup
tlah kita lalui bersama;
terkadang ada hal-hal yang menggembirakan
namun terkadang ada juga yang kurang
ibarat roda, perjalanan ini-pun telah
menggerakkan ruji-ruji episodenya
istriku. . . . .
tahukah engkau betapa sangat mencinta-nya aku;
betapa sangat merindu dan menyayang-nya aku
dalam setiap gerak-langkah sang waktu
aku tak peduli; walaupun sang mentari
tak menyertaiku dan rembulan enggan
menemaniku. Aku tetap mencintaimu
karena itulah aku tetap akan mendoakan keselamatan
dan kebahagiaanmu
bahkan sampai saat-saat terakhir dimana kupejamkan
mata
 . . . . . . .Selamat Malam Istriku . . . . . .
Sang Pecinta
setiap belai lembut dan kecup manis
kasih adalah ungkapan jiwa
yang mendamba cinta
dimana jiwa-cinta bertahta
di situlah semesta agung tercipta
dalam kata, gerak dan pesona
sang pecinta
terkadang kita lupa
bahwa tanpa cinta hidup hanyalah
skumpulan hampa raga tanpa daya
namun; cinta tanpa hidup
hanyalah skumpulan skenario
tanpa nyawa
Embun
titik embun jatuh dalam dekapan
fajar; tatkala smua masih terlena
lihatlah, bagaimana rerumputan yang senantiasa
menyambut-genggam panggilan- nya
dalam cinta dan kerinduan; dalam cita dan asa
yang menjingga
bagi kami; embun adalah anugerah
yang menjadikan kami tabah menjalani hari
bagi kami; embun adalah pesona
dalam cinta yang mendamba
embun; telah membuat kami tabah
embun juga yang telah mengajari kami
tentang arti kesetiaan cinta
Orchestra
dengarlah suara jangkrik yang bernyanyi
riang di padang rumput sana
dengarlah suara katak yang bergembira
senantiasa sambil berjingkrak menanti datangnya
curahan hujan yang menyirami dan mendinginkan
bumi dari panasnya sengatan dan pancaran
sang mentari . . . .
smua menjalaninya dalam irama orchestra
sandiwara kecil kehidupan dunia
Memo: . . . . .
                           Buat: istri dan mantan kekasihku
engkaulah getar pertama yang
menuntunku mengenal hidup
engkaulah tetes embun yang
menyejukkan langkahku
aku mencintaimu dan
akan selalu begitu
entah mengapa???!Memo II
tatkala nutfah pertama terpancar
ke alam raya; bukan berarti
sukma sedia menuju fana
bukan berarti jiwa melambung
dalam peluk-genggam gemerlap
raga; sebab jika dikau
terlena; seribu duka dan pesona
terangkai dalam satu rajutan mozaik
cinta akan dunia
Nasihat buat Istriku
kematian adalah pintu bagi smua yang bernama
kehidupan; mati adalah akhir bagi yang hidup
tetapi bukan akhir dari skenario besar
mati juga merupakan awal bagi kehidupan
kekal; dimana pun jua kita mencoba
‘tuk menghindar ajal pasti mejemput-gilir
sesuai ketetapan-Nya
kesehatan yang baik bukan jaminan bahwa ajal
tidak akan menjemputmu
karena ketika Ia datang; maka tak ‘kan dapat diundur-majukan
walau hanya dalam tempo sekejapan
ingatlah akan Ia selalu
karena dengan begitu; engkau tak ‘kan terlena
manis-rayu bujuk madu dunia
ingatlah selalu; maka engkau akan berupaya
hidupmu lebih bermakna
ingatlah; Ia pasti menyambangimu
kapan dan dimana pun engkau berada
gelak tawa dan canda ria terkadang
melenakan kita akan-Nya
gemerlap dan gemregahnya dunia membuat
kita terpedaya, hingga saatnya tiba. . . . . .
kita hanya menyisakan kecewa yang teramat nyata
Tetirah
di saat bayang-bayang mencapai
ujungnya; perlahan ia
menghilang kerna ditelan
panjangnya.
itulah pertanda bahwa bulan
siap dengan masa-nya
yang sampurna
memancarkan pantulan cahya
sang surya dengan anggun-nya
menyajikan suasana khidmat
penuh makna; menampilkan
pesona-cinta Yang Maha
Sempurna; dalam satu alunan
irama debur ombak di samudra
yang mengiringi segenap makhluk
‘tuk tetirah bermunajat pada
Sang Pencipta
Jika
jika tiba saat mencinta
maka; segeralah engkau menyapa:
wahai Kama pinjamkanlah daku
sebusur panah yang bermakna
agar dapat kunikmati indahnya
hidup yang penuh dengan gelora
sehingga Ratih-pun menyambutnya
dengan segenap rasa
lalu, berteriaklah mereka berdua:
-         biarkan kami bercinta –
sebab dengan-nya kami bisa memaknai
hidup yang sampurna dalam satu
dekapan rasa asmara Ratih dan Kama
Galau
Wulan, . . . . . .
mengapakah dikau terdiam dan tenggelam
dalam gelombang kebisuan? bukankah
selama ini dikau selalu tersenyum
walau dalam kepucatan; dalam keterasingan
hadirmu selalu didamba setiap
insan di jagad raya
senyummu
selalu di tunggu semua
jiwa yang merindu
Wulan; kembalilah
seperti hari-hari dimana kita bisa bersuka
Asa Ismani
rembulan dinihari terkapar
di sudut malam menjelang
ismani yang menyeruak
desahan berat nafas
yang tertahan
mengapung bersama
jiwa menganga
asa menggapai rasa
dalam dekap kasih
ibunda…..
Sajak Ulang Tahun
                                  ‘toek : Antie
bahkan seluruh apa yang hidup di bumi
mengucapkan salam sejahtera
dengarkan debur ombak dalam dada-Nya
adalah nyanyian surgawi
inilah hari dimana segalanya mekar semerbak
bersama mereguk sari madu kehidupan
yang telah Allah sediakan se-mesjid
Epigram Pagi
jangan biarkan skuntum bunga itu
layu; sbelum matahari membelainya
dengan menggemakan semburat jingga
ultra; dalam irama nuansa cinta-semesta

lihatlah bagaimana alam begitu perkasa
memainkan peran-Nya
dalam rindu-dendam yang terbungkus
kasihsayang memberi semburat
makna seribu pesona
-         Pagi –
Epigram malam
rembulan yang terkapar di sudut hari
menghitung nafas satu-satu
hingga lenyap dalam sunyi
yang teramat nyata
…….Dalam doa-ku
pada suatu hari nanti
di hamparan sajadah
ragaku terkapar; jiwaku melayang
suaraku kian senyap; menggema
dzikir yang bersitahankan
rasa gejolak yang entah batasnya
namun; aku terfakur dalam kemasyukan
cinta; yang tak’kan pernah selesai
dengan kalimat:
……..Amieen………..
pengadilan “0”
begitu banyak hakim merana
kerna palu-Nya kehilangan perbawa
atau mungkin matanya teramat suja’
dengan dalih : azas praduga tak bersalah
tersangka, terdakwa dan terpidana
dianggap sama; ini memang
benar-benar gila
G....i…l…A
siapa yang gila??!!
hakim?? jaksa?? pengacara??
atau saudara
terdakwa???!!!
Dongeng Bocah – Ular
seorang bocah berdiri tersepona memandang ular
diperhatikannya ujung lidah sang ular yang bercabang;
menjulur-julur seakan mengajaknya bermain
sang bocah pun tertawa dengan riangnya
didekatinya sang ular dan diajaknya bermain
puzlle, halma dan monopoli
namun sang ular justru mengajarinya
tentang oligopoli
kini bocah tak lagi bocah
kerna ia semakin lihai; lagi piawai
mencengkram buana dengan ujung lidah
Lagu kematian
mati bagiku hanyalah istilah
sementara esensinya sama saja
karna hidup-mati tiada beda
yang beda; mampu-tidak kita
memaknai hidup dalam mati
dan mati dalam hidup
sebab :
manusia terlalu sibuk
mempeributkan simbol
ketuhanan; tanpa merengkuh
sejatine makna Tuhan
tmw  atawa tell me why
selamat malam Jibril
mengapa kau termangu
di sudut-sudut malam yang terkoyak
bukankah hari-harimu
masih teramat panjang
bukankah masih banyak makhluk
yang memerlukan kehadiran-Mu
tapi, mengapa Kau hanya terdiam?
mengapa Jibril?
apakah Kau bosan memberi rahmat
atau Kau jenuh karna manusia
sedemikian angkuh; guoblok
dan tolol
tolong besok Kau jelaskan semuanya!
dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya
selesai tidak selesai, harap dikumpulkan
OK….
Kumbang
adalah sebuah kejahatan
‘pabila seekor kumbang menghalangi bunga-bunga
‘tuk menjalani proses penikmatan cahya
mentari pagi; kerna hidup akan menentukan
sendiri jalan yang akan ditempuhnya
terkadang hidup terkesan kejam
namun; itu sifat yang teramat natural
untuk mempertahankan agar hidup
tetap bernama hidup
dan kumbang-pun tetap setia
menanti bunga-Nya
sebab; kumbang yakin bunga-Nya
akan selalu hidup karna
mekar semerbak itu milik-NKalau “masih” itu ada
“masih”
adakah tempat ?
untuk seorang pelarian
        seorang pengecut
        seorang pembohong…?
        ………….di sini!!!….
Tuhanku,
kalau KAU “masih” iba,
ajari aku,
seperti ENGKAU ajari,
Yunus,
tentang sebuah peran
di bumi INI.
Kalau siang : G E R H A N A
sunyi itu…..
menerkam
setelah kering sudah
terlalu kerontang
adakah “telat”,
harus dimaknai….?
dalam rentang waktu?
kalau-pun….
lalu apa?
manusia itu lemah: tak pernah
benar2 mengerti
diCari:SEBAB!
SEBAB!
bila hujan,
aku lupa: penantian awan,
                jumputan angin,
                kerelaan laut.
bila api,
telah ku lupa : kesediaan kayu,
                        keintim-an udara,
bila tangis,
aku tangisan bayi,
yang masih merah.
bila tawa,
aku tawa orang gila.
telah hilang : SEBAB!!
tak membekas
lontar2 purba membisu,
berserakan lidah2 kelu,
seperti daun2 di musim gugur
SEBAB!!
bila untuk lahir aku tak pernah
merisaukannya,
haruskah kumati,
kerna kehilangan
TAHTA
diCari:SEBAB!!!!
Kronologi
Si Genit : HIDUP
selalu menggoda
membisikkan selalu
kata mesra : ENGKAU telah lama mati!
sepeti surat dari Mu
setiup roh dari Mu
“Bangunlah!”,
itu juga kata Mu
Si Genit : HIDUP
selalu menggoda
membisikkan selalu
kata mesra : ENGKAU telah lama lupa!
sepeti surat dari Mu
setiup roh dari Mu
“Carilah!”, kata Mu
Si Genit : HIDUP
selalu menggoda
membisikkan selalu
kata mesra : ENGKAU terlalu jauh!
sepeti surat dari Mu
setiup roh dari Mu
“KEmbalilah!”,
itu juga kata Mu
Si Genit : HIDUP
selalu menggoda
membisikkan selalu
cerita-cerita : tentang DIRIMU!!
sepeti suratku untuk Mu
satu harapku pada Mu
“HADIRLAH!”, pintaku
A vs a
a (kecil)
namaku : a
umurku dua, tujuh
aku selalu tergiur
pada setiap kemungkinan,
dulu
aku selalu terbentur
pada segala ketidakmungkinan,
sekarang
ah,
aku seekor teri,
yang terpisah dari rombongan
merasakan beratnya,
berenang sendiri
A (besar)
lalu KAU katakan,
KAU maha penyayang
lalu KAU katakan,
KAU maha pemurah
lalu KAU katakan,
KAU maha kuasa
lalu KAU katakan,
Kau lah segalanya
lalu …..SeBeNtArR!!!!
lalu (lirih) ku berkata
lalu “….MENGAPA……?”
lalu (diam) kubertanya
lalu KAU membisu,
………..padaku,
Tafakur
biarkan daku sendiri
menatap bayang hari-hari
yang tlah menepi
di sini
tenggelam bersama waktu
yang menghilang
di antara peristiwa
hidup yang membalut semua
cerita suka-duka
manusia
aku termangu dalam diam
hanya bisa menggelayuti
potret-potret hitam
yang bersimpangan
lalu hinggap sesaat
dalam kening yang dingin
meneteskan keringat-duka
dan degup jantung
yang memburu nafas
tersengal
maka; biarkan aku terdiam
menafakuri jejak-jejak hidup
yang tlah kulewati
dalam alam sadar ini
Tuhan…..
bolehkah aku bertanya kepada-Mu
perihal nafsu yang selalu membalut
tipis jiwa
Tuhan….
akankah ada dimana jiwa-jiwa
dapat melihat nelangsa jingga
menganga terluka mendekap
dosa
Tuhan…..
dapatkah kembali aku sejenak
‘tuk menyaksikan prosesi hidup
yang berjalan melambat
dalam sketsa
Tuhan…..
kalau saja semua itu boleh
dan memungkinkan
aku akan sangat berterima
pada-Mu
Sekian
 Wassalam -
Nocturno Kepada Yang Pernah Kucintai
baik kalau demikian! harus kukatakan
bahwa aku menyukaimu
bahwa aku mencintaimu
dengan sepenuh hati ini
bahwa akupun banyak menderita
dan banyak mengucurkan airmata
hingga tak lagi terdera
dan dalam ratap tangis aku memintamu
aku meminta dan menyebut namamu
atas nama impian.
kupahami kemudian bahwa ciumanmu
tidak lagi untukku;
kusadari lalu bahwa di matamu
aku bukan lagi diriku;
dan dengan kegilaan aku mencintaimu
dengan nyala gelora
aku panggang peremehanmu
kusukai penolakanmu
ketimbang cintaku berkurang
kau saksikan cintaku kian mengembang
Nocturno kepadamu
segenap asa yang tercurah untukmu
sejenak hentikan gemuruh ombak
bahtera di tujuh samudra
lalu kenangkan saat-saat indah
bersamamu
Tuhan….
bila waktu tiada lagi yang tersisa
perkenankanlah aku ‘tuk lebih mencintainya
sekali ini saja
kerna; kasih sayang
yang tercurah di hati menjadikan
kami seperti satu jiwa
yang mengizinkan ‘tuk berbagi cinta
dan memberi kami kekuatan
‘tuk melewati lebih dari seribu malam
Cerita Spasang Kupu
spasang kupu itu berkejaran
di antara perdu dan rimbunnya
pepohonan; di sela-sela
gemercik air yang membelai
bebatuan
di tengah rimbunnya pohon
nampaklah sbuah hunian kecil
dimana kupu saling berbagi cerita
tentang bunga; tentang serbuk sari
dan madu
namun; masihkah berarti sentuhan
lentik jemariku pada dirimu
Purnama
cahya purnama merasuk ke jendelamu
dan jendelaku; menjamah nuraniku
sejenak ‘tuk kenangkan
saat-saat indah
yang pernah kita lalui
bersama
akankah dirimu rasakan
apa yang kucitakan
Cipta Mendamba
tak pernah kuhentikan
rasa cinta yang mengalir
dalam setiap hembus nafas
dan degup nadi
karna aku tak pernah bisa
menghentikannya;
aku dan kau
hanya bisa menjalani
tanpa bisa menciptanya
karna hati kita takmampu ciptakan
cinta; tapi cintalah yang mampu
cipta-satu jiwa mendamba
berharap kau kembali mengisi
segala nelangsa di jiwa
menjaga api cinta; membakar ragu
ku kan slalu setia hingga
saat tiba
Nyanyian buat prenjak Ayu
apalah arti sebuah nama
kalau-pun bunga melati itu
diganti nama
wanginya-pun akan tercium juga
Poetry of the day
jangan kaupatahkan skuntum bunga itu
jangan; lihat dan saksikan
bagaimana matahari memoleskan warna
sambil diam-diam membunuhnya
dalam kasih-sayang; dalam rindu-dendam alam
ia-pun terkulai perlahan-lahan
dengan indah sekali; tanpa satu keluhan
please don’t crush that piece of flower
please don’t; wacth and observe
how the sun paint the colour
while quietly kill her
in love; in missing nature
she’s dying slowly
with beautiful sight; without complain
Prayer of the day
ayank; aku akan selalu mendoakanmu
bahkan dalam setiap hembusan dzikir
malamku ‘pun takkan pernah berhenti
mendoakan keselamatan dan kebahagiaanmu
lalu:
…..amien….
Kelu
ketiadaan yang menghampa
menyapaku dalam diam
membisu; hitam
dalam ruang beku tanpa
kata
Mengalir adanya
terkadang
aku takmampu m’anugrahi
cinta kasih
hati yang sepadan dengan
kehormatannya; sesuai dengan keikhlasan
dan kebaikannya
padaku
padahal kebahagiaan
seorang perempuan
justru terletak pada ketulusan
kasih hati sang
suami
namun; terkadang aku
takmampu
aku sudah berusaha
mempelajarinya
tapi; cinta bukanlah
pelajaran
karna cinta adalah kekuasaan
yang menciptakan
hati kita dan hati kita
tak mampu menciptakan
cinta; maka biarkan
mengalir apa adanya
Izinkan aku mencintaimu
izinkan aku mencintaimu walau hanya sesaat
seperti matahari yang senantiasa memberi
sinarnya pada sesama
izinkan aku mencintaimu walau hanya sekejap
seperti embun yang selalu
membasahi dedaunan

Percakapan Air Mata

satu-persatu penduduk menangis
tersendat dengan kata; yang terucap
hanyalah duka airmata
‘’Kapan pula derita ini mula?’’ katanya
‘’Mengapa pula harus kami yang disiksa?’’ jeritnya
perlahan benjolan tumbuh di kepala
dan di sukujur tubuh kami
‘’Inikah kutukan yang harus kami terima?’’
kami tak pernah bisa makan
dengan tenang; karena
ikan pergi meninggalkan karang
kalaupun ada ikan di dalam karang
pastilah ia sudah mati terpanggang raksa – Jepang
haruskan minamata terulang
dalam hitungan jaman
kembali kami terdiam; hanya airmata
yang terus bercerita tentang derita kami
di pulau seberang
Belajar Membaca
Baca
Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu
Bacalah segala apa yang telah tercipta
Bila baca telah mengakar dalam kalbumu
Tentu kau tiada pernah merasa jemu
Sebab apa yang harus kaubaca
Tidak pernah kenal ada habisnya
Sebab apa yang harus kaubaca
Selalu terpampang di depan mata
Baca
Bacalah
Sebab Tuhan mencipta
Penuh dengan sejuta makna
Baca
Bacalah
Sebab Tuhan bertitah
Manusia itu harus jadi khalifah
Mahkota Dewa
Mahkota Dewa
namamu sebanding dengan sosokmu;
daun nan rimbun menghijau
dihiasi sebentuk warna merah;
menyeruak di rimbunnya dedaun-mu
saat lara melanda;
engkau adalah secercah harapan
saat jiwa menghiba
sosokmu mampu sembuhkan luka
Mahkota Dewa
hadirmu bagaikan setetes embun
yang menyapa insan;
sirnakan lara
OHIDA
(Orang Hidup dengan Aids)
sunyi…….sepi
entah mengapa asa kian menghampa
dalam hidupku?
aku tak tahu
kenapa virus ini
gerogoti skujur jasadku
apakah semua ini karmaku?
apa salah dan dosaku?
Semua terdiam
membisu tanpa jawaban
tiba-tiba saja
dunia menjauh dariku
seakan aku tak layak
‘tuk berjalan di muka bumi
Tuhan…
aku tak tahu
sampai kapan derita ini harus kujalani?
Yang kutahu; aku harus selalu berserah diri
ke hadiratMu
Tak Pernah Kenal Putus Asa
tak lagi ada kekuatan kata
yang mampu ciptakan dunia
bila ramai gemuruh tanpa hatinurani
saat pemimpin bersantap steak impor
di resto-hotel bintang lima
kami: rakyat jelata kencangkan kolor
jangankan; menjilat liur
bahkan kami tak lagi tahu besok makan apa!
tiada lagi hati nurani
bila: korupsi kauteladankan sehari-hari
kami: rakyat tak kenal putus asa
meski; badai derita kami alami
kami tak pernah kenal putus asa
mari! kita jaga hati nurani
biar Tuhan mengampuni
‘MET ULTAH
Just for: My Antiek
‘Ndhuk….
        Janganlah kau menjadi pucuk pohon cemara
        yang tua dan rapuh
        kerna Aa khawatir angin kencang
        akan merobohkan-moe
        Janganlah kau menjadi rumput di pinggir lapangan
        kerna Aa khawatir kaki-kaki bersepatu
        akan menginjak-injak diri-moe
        maka dari itu…….’Ndhuk
        jadilah diri-moe sendiri
        kerna dengan begitu
        kau akan dapat lebih menghayati
        apa yang dinamai:
                    - H.I.D.U.P -
Sugeng Tanggap Warsa
Antiek…..yang berbahagia
‘Ndhuk…..hari ini genap sudah ‘dua-dua’ tahun
kau hirup udara – bebas di alam dunia ini
waktu yang berlalu laksana anak panah
yang melesat dari busur-Nya
menuju sbuah titik pelabuhan harapan-Nya
dimana kebenaran dan kejujuran akan menjadi
penunjuk arah laju-Nya
dimana keberanian akan menjadi pelita
yang menerangi jalur kehidupan-Nya
dimana kemauan yang keras akan terus menjadi
daya penopang-Nya
maka aku atas nama hati dan ibunda
menyapa nurani-moe:
‘’S.U.G.E.N.G.  T.A.N.G.G.A.P.  W.A.R.S.A’’
Jalan Masih Panjang
setapak demi setapak
kulewati lorong-lorong hitam; panjang
jalanku kian menanjak; terjal
            penuh kelokan……
Belenggu
matahari yang tlah terpancar semenjak pertama kali dunia tercipta
tak ‘kan pernah tenggelam untuk selamanya sampai akhir nanti
Ia selalu setia ‘tuk memberikan cahya-Nya bagi semua kehidupan.
kehidupan slalu mendambakan-Nya; karna ia adalah harapan
ia tidak pernah pilih kasih; ia selalu hadir bagi yang membutuhkannya
bahkan dalam kegelapan, ia masih membagi cahya-Nya pada rembulan
agar bisa memberikan kedamaian bagi siapa saja yang melihat-Nya
dan bulan ‘pun tak segan menampakkan kesempurnaan-Nya
bagi yang mendamba kasih dan cinta yang mulia
kasih…..
hidup yang telah ada, banyak memberi makna bagi kesempurnaan-Nya
hingga kadang kita terlena dalam bayang-bayang maya
kita kadang terlalu cepat ‘tuk mengambil sebuah putusan
yang seharusnya tak kita lakukan
maka, nikmatilah hidup…..rasakanlah gerakan dan arusnya yang terus
mengalir. Jangan kau terlalu merindu-dendam terhadap apa-pun
kerna, perasaan yang terlampau kuat sering kali membelenggu kerja akal
percayalah….
Selamat Malam
selamat malam, kawan, apa kabar
              selama ini?
selamat malam. ia mengangguk lagi;
              entah kepada siapa;
barangkali kepada dirinya sendiri.
Kangen
: diilhami oleh rasa sakit, bimbang, cinta, keraguanku kepada
  seorang perempuan
kau tak kan mengerti bagaimana kesepianku
menghadapi kemerdekaan tanpa cinta
kau tak akan mengerti segala lukaku
kerna cinta telah sembunyikan pisaunya
membayangkan wajahmu adalah siksa
kesepian adalah ketakutan dan kelumpuhan
engkau telah menjadi racun bagi darahku
apabila aku dalam kangen dan sepi
itu berarti:
             - Aku tungku tanpa api -
Rembulan Dini Hari
angin malam, berilah kesejukan dalam
tubuhnya. belaian diniginmu memberi
suksma dalam dirinya
berilah dia gairah baru untuk melewati
perjalanan waktu…..
pandangilah sekeliling, tebarkanlah
akan kau lihat bulan bersinar
nikmatilah cahaya-Nya
perhatikanlah bayang-bayang yang tercipta
dari pantulannnya
hingga kau dapat merasakan hatimu tenang
sejenak; dan peganglah tanganku
hangatkanlah……
sebab aku akan selalu merindukanmu
Selamat Pagi Bunga
selamat menikmati titik
titik embun
yang selalu menemani-moe
menyambut mentari
di awal pagi
Aku, Matahari dan Bayang-bayang
Aku berjalan ke Barat
di waktu pagi; Matahari
mengikutiku di belakang
Aku berjalan
mengikuti bayang-bayangku
sendiri
Aku dan matahari
tidak bertengkar
tentang siapa di antara kami
yang telah
menciptakan bayang-bayang
Aku dan Bayang-bayang
tidak bertengkar
tentang siapa
di antara kami
yang harus berjalan
di depanTiada Kuasa
Lihatlah...
Bulan likat di ini jantungku;
dan juga di riak air
telah lebur di kanvas malam-mu
maka; jangan tangisi
kesalahan
sebab; kumbang
tak akan pernah sampai
hati ’tuk membunuh skuntum:
-         m a w a r    
Ingin Ku...
teriring mentari yang beranjak
keperaduannya; dan burung
camar yang mengepakkan
sayap-Nya
ingin kubisikkan salam
kehidupan
ingin kusampaikan seuntaian
doa keselamatan
ingin kualunkan segenggam
harapan
hingga kusaksikan kembali
rona fajar esok hari
TAMAN
Taman punya kita berdua
tak lebar luas, kecil saja
satu tak kehilangan lain dalamnya.
Bagi kau dan aku cukuplah
Taman kembangnya tak berpuluh warna
Padang rumputnya tak berbanding permadani
halus lembut dipijak kaki.
Bagi kita bukan halangan.
Karena
dalam taman punya berdua
Kau kembang, aku kumbang
aku kumbang, kau kembang.
Kecil, penuh surya taman kita
tempat merenggut dari dunia dan ‘nusia

LAGU BIASA
Di teras rumah makan kami kini berhadapan
Baru berkenalan. Cuma berpandangan
Sungguhpun samudra jiwa sudah selam berselam

Masih saja berpandangan
Dalam lakon pertama
Orkes meningkah dengan “Carmen” pula.

Ia mengerling. Ia ketawa
Dan rumput kering terus menyala
Ia berkata. Suaranya nyaring tinggi
Darahku terhenti berlari

Ketika orkes memulai “Ave Maria”
Kuseret ia ke sana…

PEMBERIAN TAHU
Bukan maksudku mau berbagi nasib,
nasib adalah kesunyian masing-masing.
Kupilih kau dari yang banyak, tapi
sebentar kita sudah dalam sepi lagi terjaring.
Aku pernah ingin benar padamu,
Di malam raya, menjadi kanak-kanak kembali,

Kita berpeluk cium tidak jemu,
Rasa tak sanggup kau kulepaskan.
Jangan satukan hidupmu dengan hidupku,
Aku memang tidak bisa lama bersama
Ini juga kutulis di kapal, di laut tak bernama!

Maaf Untuk Kekasih

Fajar baru saja menyingsing kala itu
Mentari juga masih enggan memberikan nur-nya
Segalanya amsih gelap dan pengap
Begitu juga hatiku yang masih ragu dalam senyap
Kulangkahkan kakiku menjauh dari masa laluku yang suram
Pergi menuju kehidupan baru yang kuharap akan cemerlang
Ragaku melayang pergi tapi hatiku masih tertinggal
Hatiku masih bersemayam di masa laluku
Dimana disana telah kutinggalkan kekasih hatiku yang terindah
Kekasih pujaan hati sepanjang usiaku belum terhenti
Di hati ini masih tersimpan sejuta rindu tak bertepi
Maaf yang belum kuungkap
Dan cinta yang masih membara me,bakar jiwa
Maafkan aku kekasihku
Maaf karena aku telah meninggalkanmu
Maafkanlah aku
-Jujur ku katakan kepada mu
aku sayang kamu
Aku mencintaimu setulus hati ku
Bagi ku hanya kaulah penerang hidupku

T’lah berulang kali ku coba
Mencari pengganti dirimu
Membuka hati untuk yang lain
Namun semua sia-sia
Dan ternyata cinta ini hanya untuk mu

Mungkin memang aku yang bersalah
Karna ku tak pernah menjadi seperti apa yang kau mau
Andai ku memahami dirimu lebih dari segalanya
Pasti kau dan aku akan bersama selamanya
Tapi kini kau pergi tinggalkan aku

Kasih………….
Salah kah aku tak bisa menjaga hatimu di hati ku
Salah kah aku tak memahami dirimu

Kasih…………
Kini aku kan melupakan mu
Aku kan mencoba membuka hati tuk yang lain
Aku terus mencoba dan terus mencoba melupakanmu
Namun aku tetap tak bisa
Karma Hanya hati mu yang kini ada dihatiku
Sampai kapanpun kau kan selalu dihati ku
Dan sampai kapan pun aku tak kan bisa melupakanmu

- Puisi Cinta Kahlil Gibran

“Jika cinta tidak dapat mengembalikan engkau kepadaku dalam kehidupan ini… pastilah cinta akan menyatukan kita dalam kehidupan yang akan datang”
“Apa yang telah kucintai laksana seorang anak kini tak henti-hentinya aku mencintai… Dan, apa yang kucintai kini… akan kucintai sampai akhir hidupku, karena cinta ialah semua yang dapat kucapai… dan tak ada yang akan mencabut diriku dari padanya”
“Kemarin aku sendirian di dunia ini, kekasih; dan kesendirianku… sebengis kematian… Kemarin diriku adalah sepatah kata yang tak bersuara…, di dalam pikiran malam. Hari ini… aku menjelma menjadi sebuah nyanyian menyenangkan di atas lidah hari. Dan, ini berlangsung dalam semenit dari sang waktu yang melahirkan sekilasan pandang, sepatah kata, sebuah desakan dan… sekecup ciuman”
“Aku ingin mencintaimu dengan sederhana… seperti kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu… Aku ingin mencintaimu dengan sederhana… seperti isyarat yang tak sempat dikirimkan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada…”
“…pabila cinta memanggilmu… ikutilah dia walau jalannya berliku-liku… Dan, pabila sayapnya merangkummu… pasrahlah serta menyerah, walau pedang tersembunyi di sela sayap itu melukaimu…”
“…kuhancurkan tulang-tulangku, tetapi aku tidak membuangnya sampai aku mendengar suara cinta memanggilku dan melihat jiwaku siap untuk berpetualang”
“Tubuh mempunyai keinginan yang tidak kita ketahui. Mereka dipisahkan karena alasan duniawi dan dipisahkan di ujung bumi. Namun jiwa tetap ada di tangan cinta… terus hidup… sampai kematian datang dan menyeret mereka kepada Tuhan…”
“Jangan menangis, Kekasihku… Janganlah menangis dan berbahagialah, karena kita diikat bersama dalam cinta. Hanya dengan cinta yang indah… kita dapat bertahan terhadap derita kemiskinan, pahitnya kesedihan, dan duka perpisahan”
-ku tercipta hanya untukmu
seluruh jiwa ini milikmu
tak ada yang bisa mengambilnya
selain dirimu..

ku terlahir hanya untukmu
raga ini tak kumiliki namun semua milikmu
kau hanya kau yang ku mau
tak ada yang lain yang kuingini..

kau
hanya kau yang bisa buat ku begini
kau
hanya kau yang mampu miliki diri ini
kau
untukmu kupersembahkan
seluruh jiwa,rasa,dan pengorbanan

-mengapa ku terbakar
saat kau tersenyum untuk yang lain
mengapa ku terhenyak
saat kau duduk di dekatku
mengapa ku marah
saat kau coba raih tanganku
mengapa ku menghindar
saat dirimu mendekat
apa yang salah
apa yang berbeda
aku tak mengerti
mengapa ini terjadi
aku tak tahu
kegalauan apa yang ada di hatiku
cinta kah?
atau justru benci?
jika cinta mengapa ku harus menghindarimu
jika benci
mengapa ku merindumu?
hati..
yak ada yang tahu
apa sebenarnya yang ia mau
jika pemiliknyapun tak mengerti
keterngan ap yg bisa dicari?

-saat cinta menggugah rasa
asmara membara dalam jiwa
membakar hati yang sunyi..
kau hadir berikan warna
dalam kelam jiwa yang putus asa
bagaikan penyejuk di keringnya hati…
ku kejar coba tuk raih hatimu..
ingin ku miliki sepenuhnyaaaa
tapi satu salah ku
rasaku melewati anganku
tak sengaja kuteteskan noda
yang menghancurkan semua
membuat mu tenggelam dalam duka
yang seharusnya tak ada
maafkan keegoisanku
maafkan semua salahku’
maafkan hanya itu kata yang tersisaaa
ku harap dengan ini
kita mampu belajar
tuk perbaiki diri
dan menjadi lebih baik

--apa yang kau rindu dengan hatimu
menanti rindu kan berakhir pilu
apa yang kau harap dari cinta?
mengharap cinta hanya menghadirkan luka….
mencintai bukan untuk dicintai..
mencintailah tanpa harapan
mencintailah dengan ketulusan
jangan mencintai dengan harapan
karena hanya asa yang kan kau raih..
belajarlah mencintai dengan hati
bukan dengan ego
atau dengan nafsu..
karena cinta dengan hati adalah yang abadi

 -CINTA……
Karta ini memiliki berjuta makna…
dan makna itu muncul ketika hati kita merasakan sesuatu..
antah sayang,takut,benci….

tapi….
Inilah CINTA….
yang terkadang redup diterpa aingin….
dan terkadang bagai nyala sebuah lilin ditengah hembusan angin…
meskipun kecil..,,,

Tapi,…,
Mampu tuk menerangi kebekuan di sudut hatimu…….

-Mungkin rasa it tak ada dihatimu. . .
Mungkin drasnya aliran darah ini tak ada dnadimu. . .
Mungkin kau tak dapat mrasakan hembusan nafas yg menggebu ini. . .

Tp dapatkah kau temukan seseorang yg mrasakan it smwa dhatimu. . ?
-disaatku dilanda gundah..kau ada…
disaatku ditabrak bajaj…kau setia disisiku…
disaat kuingin engkau pergi… kau selalu kembali…
oo.. upilku… menjauhlah dari ku….

-malam datang gantikan siang
datang berdapingan dengan bulan
bintang menjauh karena ada sang bulan
kini malam hanya berteman dengan bulan

-cewe..cewe…klo gede mau jadi apa???
cewe bilang…..kalo gede minta disuntik
enjusss….ennjussss….

-Hembusan angin lirih menyapa
Ku coba merasakan
smilir kehadiran dirimu kasih
Sedingin udara di hujan terakhir
membuat diri ini
merindukan sosokmu
wahai bianglala ku..

Ku selalu akan berjanji
untuk terus menyayangimu
kan sellalu ku Kirim
sejuta puisi untukmu
Hanya untukmu..

-Cinta………..
Cinta Adalah.?
perasaan yang di penuhi dengan banyak Misteri
dia datang tanpa di sadari…

Mencintai adalah hal yang paling sulit untuk di lakukan
tapi
dicintai adalah hal yang harus di jaga,.,.,

cinta membutuhkan
kejujuran
keikhlasan
rasa sayang
dan kepercayaan

Anugrah cinta mungkin sangat berat untuk di terima
karna dalam perjalanan cinta terdapat berbagai macam halangan
yang dapat membuat ukiran luka yang sulit disembuhkan
dan di lupakan.

Tapi tanpa cinta hidup akan terasa hampa..
Cobalah jalani hidup dengan Memiliki sebuah CINTA yang
dapat menerima apa ada nya..

-Kau kn slalu d’hatiku..
andaikn malam ini kau ada d’sini menemani.. Mungkin aku akan lebih bahagia.. Tapi aku tahu kalau itu tak mungkin terjadi n walaupun kau tak bisa d’dekatku..
tapi namamu akan slalu dhati ku, bayanganmu d’pikiran ku dan kau kan slalu d’dekatku
-DIMANA CINTAMU ?
bersembunyi
cinta entah dimana
rasanya seperti mengajak bermain
tak kutemukan

entah bagaimana
aku menemu
betapa sulit menerkam
isi hatimu

-malam yang sunyi …
tanpa bintang - bintang yang biasa bersinar terang …
seperti hati ku yang kini sedang kelam …
di rundung mendung yang sangat tebal …

wahai angin laut disana…
pahami jeritan hati ku yang sunyi …
tolonglah aku dari derita yang tak kunjung selesai ….
tariklah aku darikelamku ….

ada kah seorang kekasih yang sunguh mencintaiku ….
bukan kekasih yang tinggalkan ku disaat kegundahan ….
adakah cinta yang abadi untuk ku …
bukan cinta yang selalu menghilang dalam suramnya hati …

aku hanya ingin ketulusan …
aku hanya mendamba kebahagiaan dari cinta …
aku hanya berharap kesetiaan yang abadi …
datang pada ku hari ini, esok, dan seterusnya ….

Cinta
s`ptah kata
b’juta makna
s’buah rasa
indah tak t’kira

cinta
untuk m’beri
bukan memiliki
s’buah pengorbanan
bukan k’egoisan

apa arti cinta
bila m’nyiksa
apa arti cinta
bila m’bawa duka

tak apa ku t’luka
bila kau bahagia
tak apa ku s’diri
bila kau tak lg sepi

jangan p’nah sedih
jangan p’nah terluka
karna ku hanya
ingin kau slalu bahagia

adakah rasamu
sama s’perti rasaku
adakah rindumu
sama s’perti rinduku

adakah cintamu
untuk aku?
adakah ruang kosong di hatimu
untuk aku?Aku cinta kamu
dengan setulus jiwaku

Resah di hati kian mendera.Gelisah merengkuh jiwa.Panah cinta menghujam raga.Asmara meracuni,mengikis dinding logika.Yg terasakan telah terasakan,kerinduan selimuti mimpi.Seakan terhanyut oleh alunannya.Ketika sang maharaja atas cinta telah bertitah.Diri ini terasa terpnjara dlm kata yang tak pernah terasakan sebelumnya.Dari dada sang malam dia hadir.Memabukan bagi pengagumnya.Itulah cinta.Satu kata yg takkan prnah terungkapkan oleh apapun.Sebuah rasa tanpa umpama.Cinta adlah cinta
perpisahan bukan akhir dari segalanya
mungkin di kemudiab hari dan suatu saat perpisahan akan membawa kita kedalam kebahagiaan yang tak bertepi.
Tuhan maha tau segalanya
tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini,
mengapa kau sembunyikan cinta yg aq berikan tak seperti yg kuharapkan cintamu pdku tak sampai keht kini jd luka didlm perjalanan.ternyata yg kuharapkan hanyalah penderitaan bila tak cìnta katakan saja agar tak berharap dan tak kumenunggu hilang hasrat sukma terbang bagai debu.kerinduan kukepadamu jd kegelisahan terucap kt penyesalanku dipenghujung rindu.cinta yg aq pny ternyata tak,kau hiraukan cinta yg aq rasa terendam dlm impian bunga yg hilang dipelukan mewujudkan rasa dlm penderitaan.
terbang menuju bumi, meratap angkasa penuh makna
jatuh menuju angkasa, tertawa dibayang lautan membiru
jauh beratap singgasana
dekat bermahkotan rembulan
terasa asma menggelayut sayup - sayup
terasa kata menanti kerapuhan asa
bila tercanggung diantara hidup
bila terpikir diantara hati
suasana berharap kias
kenyataan berjatuh angan

cinta tak membutuhkan manisnya kata di bibir
cinta tak membutuhkan rayuan manis pemujanya
cinta tak memandang harta
cinta tak memandang derajat
cinta hanya membutuhkan pembuktian dan pengorbanan dari para pelakunya….

Saat malam mulai merambat dunia,
Saat itulah aku merindukan
Sang rembulan pasti bias menerangi
Gelapnya malam, saat itulah saat
Yang paling indah untuk merangkai
Kata – kata . . .

Betapapun hati ini rindu untuk bertemu,
Memandang wajahmu yang selalu
Bermain dipelupuk mataku,
Tak henti namamu selalu
Ku sebut dalam setiap hela nafasmu.

Hanya satu kata yang bias ku ucapkan
Dari satu kata yang bias ku ucapkan
Dari hati yang paling terdalam !!!

“Aku menyayangimu dan akan selalu mencintaimu”
TAK PERNAH
engkau yang laksana embun
wajah indah selembut kabut
selalu bersinar laksana bintang
yang selalu berpijar dihatiku
kau pernah buatku berarti
isi lembaran hati dengan bahagia
taburkan semerbak harap
namun kini harus kutepikan bayangmu
meski berontak hasrat di jiwa
jiwaku menangis
meski lirih meski terisak
suarakan bagian jiwa
yang mencari diantara debu dan kenangan
meski tertatih
meski merintih
kulanjutkan langkah ini

Ijinkan aku rindukan kamu.
Seperti yang selalu dilakukan malam kepada pagi.
Ingin ini datang tanpa bisa dicegah.
Terbawa angin tanpa bentuk.
Menggumpal di tepian hati.
Memaksa nadi berdetak lebih cepat.

Selamat malam rindu
Lelah aku dengan detakmu yang tak tentu
Datang dan pergi sesukamu
Tak cukupkah waktu mengejarmu
Maka hentikan larimu
Lalu… biarkan aku merengkuhmu…

Bulan pucat tersisa di langit
Merajut tirai temaram jendela kamar
Meniti waktu dalam sunyi
Gapai mimpi yang tertinggal
Tidurlah… sampai asa baru membangunkanmu…

Kabut bergelayut manja di langit yang hitam
Menyelimuti lelah menyenandungkan buaian
Merayu bumi yang merajuk seharian
Seribu peri menarikan ucapan selamat tidur…

Kamar yang sunyi
Lampu yang redup
Malam bersandar pada pintu yang terbuka
Angin berhembus bebas
Dan hatiku berdetak dalam tanya
Bilakah rindu bersua…
Satu waktu dibawah bulan biru…

Harumnya tanah berembun
Menggeliat di hangatnya matahari
Disela aroma malam yang enggan pergi
Sayap-sayap kecil mulai dikepakkan
Seisi alam ucapkan salam…
Pagi yang indah … !

Ketika nafas tak lagi ciptakan kata…
Kemana sajak mesti dicari …?
Bibirku hanya mampu teriak bisu !!!,
Ditepian hasrat dilalunya waktu….
Kembalikan padaku…..
Yang ada diujung rindu…

Selamat malam untukmu ..
Dari pelangi berembun yang mengatup ke bisikan lelah
Dari kesadaran yang menguap dalam tarikan nafas sang kantuk
Semoga asa baru sapa mimpimu…. Selamat tidur……

Aku rindu pada hujan…
Pada denting air yang turun,
Pada aroma tanah yang becek karena air,
Kabut yang tipis berbalut dingin….
Lalu khayalku kan berlari…
Bersama rinduku untukmu…

Bulan, coklat dan keju…..
Adalah sepotong mimpi yang berenang diatas laut malam
Laut malam yang hitam tapi manis
Bahkan lebih manis dari segelas air gula
Selaksa aroma hutan datang dari seberang langit
Segar…. sesegar mint… Harum… seperti harumnya coklat….

Kenapa kamu membisu…
Seperti malam kelam yang menelan cahaya….
Gelap tanpa satupun bintang…
Sunyi seperti bisikan hening…
Tak inginkah mengucapkan asa..
Demi sepotong rindu yang tertinggal ditepian hati..

Setitik embun yang tertinggal,
Adalah rindu yang menggumpal di tepian asa.
Mengendap dari kabut yang berpacu dengan waktu
Sedikit tersamar… tapi tak cukup pudar… untuk bisa dilupakan…
Karena suka akan panggilkan….
Sebait bayu tuk temukan kamu…

Aku persembahkan puisi cinta

Untukmu pujaan hatiku

Yang mengisi sudut- sudut hatiku

Tanpa memberi celah untuk yang lain…

Hari hari lewat, pelan tapi pasti
Hari ini aku menuju satu puncak tangga yang baru
Karena aku akan membuka lembaran baru
Untuk sisa jatah umurku yang baru…
Daun gugur satu-satu
Semua terjadi karena ijin Allah
Umurku bertambah satu-satu
Semua terjadi karena ijin Allah
Tapi… coba aku tengok kebelakang
Ternyata aku masih banyak berhutang
Ya, berhutang pada diriku…
Karena ibadahku masih pas-pasan…
Kuraba dahiku…
Astagfirullah, sujudku masih jauh dari khusyuk
Kutimbang keinginanku….
Hmm… masih lebih besar duniawiku
Ya Allah….
Akankah aku masih bertemu tanggal dan bulan yang sama di tahun depan?
Akankah aku masih merasakan rasa ini pada tanggal dan bulan yang sama di tahun depan?
Masihkah aku diberi kesempatan?
Ya Allah….
Tetes airmataku adalah tanda kelemahanku
Rasa sedih yang mendalam adalah penyesalanku
Astagfirullah…
Jika Engkau ijinkan hamba bertemu tahun depan
Ijinkan hambaMU ini, mulai hari ini lebih khusyuk dalam ibadah
Timbangan dunia dan akhirat hamba seimbang…
Sehingga hamba bisa sempurna sebagai khalifahMu…
Hamba sangat ingin melihat wajahMu di sana…
Hamba sangat ingin melihat senyumMu di sana…
Ya Allah,
Ijikanlah…..
kumpulan puisi cinta 






Komentar

Postingan populer dari blog ini

FAKTA, KONSEP DAN PRINSIP DALAM MATEMATIKA

8 SMP Soal Pembahasan Garis Singgung Lingkaran

Turunan Fungsi