Postingan

Mahasiswa Desak Ketua STKIP Hamzanwadi Mundur

Gambar
foto istimewa/gomong.com. Lambang Kabupaten Lombok Timur. SELONG, GOMONG.COM – Ratusan mahasiswa Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Hamzanwadi Pancor, Lombok Timur, tadi melakukan aksi unjuk rasa di depan kampusnya. Mereka menuntut Ketua STKIP setempat, Drs. HM. Suruji, mundur dari jabatannya karena keberadaan sebagai STKIP dinilai melanggar peraturan tentang pendidikan. Aksi demo mahasiswa yang dikoordinir Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STKIP Hamzanwadi itu berjalan aman dan lancar. Dalam aksi tersebut, para mahasiswa juga membentang pamflet bertulisan desakan mundur terhadap ketua STKIP tersebut, serta spanduk berisikan tanda tangan mahasiswa-mahasiswi dari semua jurusan. “Jangan monopoli jabatan, masih banyak dosen yang siap menggantikan posisinya,” ujar beberapa mahasiswa dalam aksi demonya. Suruji sudah tiga kali menjabat Ketua STKIP tersebut. “Kami minta kepada Suruji untuk melepaskan jabatannya dengan hormat dan memberikan tongkat estafet kepada

Suara NTB terkini

Selong (Suara NTB) - Tuntutan mahasiswa agar Ketua Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Hamzanwadi Selong mundur dari jabatannya, berlanjut. Setelah beberapa hari sebelumnya melakukan negosiasi dan penggalangan ribuan tandatangan, Selasa (17/1) kemarin mahasiswa berunjuk rasa di sekretariat STKIP Hamzanwadi. “Mundur-mundur,” demikian teriakan ratusan mahasiswa yang turut aksi yang dimotori Pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STKIP Hamzanwadi Selong. Koordinator Umum yang juga ketua BEM, Zainul Yasni dalam teriakan orasinya menegaskan bahwa ia ingin menyelamatkan STKIP dari cacat hukum. Dimana, ketua STKIP saat ini, H.M. Suruji dinilai sudah tidak layak menjadi Ketua STKIP. Suruji memimpin sekolah tinggi yang berada di bawah Yayasan Nahdlatul Wathan itu sudah cukup lama. Sudah tiga periode berturut-turut. Aturan perundang-undangan mengamanahkan tidak boleh ada dua kali menjabat berturut-tur

Sejarah Matematika

Gambar
Secara Geografis 1. Mesopotamia - Menentukan system bilangan pertama kali - Menemukan system berat dan ukur - Tahun 2500 SM system desimal tidak lagi digunakan dan lidi diganti oleh notasi berbentuk baji 2. Babilonia - Menggunakan sitem desimal dan π=3,125 - Penemu kalkulator pertama kali - Mengenal geometri sebagai basis perhitungan astronomi - Menggunakan pendekatan untuk akar kuadrat - Geometrinya bersifat aljabaris - Aritmatika tumbuh dan berkembang baik menjadi aljabar retoris yang berkembang - Sudah mengenal teorema Pythagoras 3. Mesir Kuno - Sudah mengenal rumus untuk menghitung luas dan isi - Mengenal system bilangan dan symbol pada tahun 3100 SM -Mengenal tripel Pythagoras - Sitem angka bercorak aditif dan aritmatika - Tahun 300 SM menggunakan system bilangan berbasis 10 4. Yunani Kuno - Pythagoras membuktikan teorema Pythagoras secara matematis (terbaik) - Pencetus awal konsep[ nol adalah Al Khwarizmi - Archimedes mencetuskan nama parabola, yang artiny