a

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Dewasa ini perkembangan dunia usaha menciptakan persaingan yang sangat kuat, dimana setiap perusahaan diharuskan untuk berusaha dan dapat menguasai pasar yang seluas-luasnya agar dapat mencapai tujuan yang diinginkan perusahaan. Dalam perkembangan dunia usaha ini perusahaan dituntut untuk menampilkan produk yang terbaik dan dapat memenuhi daya beli konsumen. Oleh sebab itu perusahaan harus melaksanakan pola pada manajemen yang profesional dalam operasi perusahaan. Sehingga perusahaan akan dapat mencapai tujuan dan kelangsungan perusahaan akan tetap berjalan. Salah satu langkah yang dilakukan adalah dengan meningkatkan volume penjualan. Untuk itu diperlukan suatu strategi yang dilakukan oleh perusahaan yaitu dengan menggunakan peranan advertising yang efektif.
Untuk memperoleh hasil yang diinginkan maka advertising harus dilaksanakan dengan sepenuhnya dalam arti media serta sarana yang digunakan untuk advertising harus sesuai dengan produk yang dihasilkan. Apabila hal ini dilaksanakan dengan baik, maka pihak perusahaan dapat mencapai target penjualan yang ditetapkan.
Apabila kegiatan advertising tersebut tidak dilaksanakan dengan sungguh-sungguh dalam arti pemilihan media dan sarana yang kurang tepat, maka pihak perusahaan akan rugi karena advertising tersebut tidak akan mengenai sasaran dan tidak berfungsi sebagaimana yang diharapkan. Hal ini akan berpengaruh terhadap volume penjualan yang ditetapkan. Demikian juga apabila perusahaan tidak bisa melaksanakan kegiatan advertising, maka produk yang dihasilkan oleh perusahaan kurang dikenal oleh konsumen, akibatnya perusahaan kurang mempunyai konsumen yang akan memakai produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Yang pada akhirnya volume penjualan tidak sesuai dengan tujuan perusahaan.
Jika dikaitkan dengan volume penjualan, maka advertising mempunyai pengaruh terhadap peningkatan volume penjualan suatu perusahaan. Hal ini merupakan tantangan baik pihak perusahaan untuk mengadakan kegiatan advertising yang efektif. Selain itu kegiatan advertising ini juga sebagai alat untuk bersaing dengan perusahaan sejenis. Bila perusahaan ingin produknya bisa bersaing di pasar, maka salah satu kegiatan pemasaran yang harus dilaksanakan dengan sepenuhnya adalah advertising. Sebagaimana yang diharapkan perusahaan rokok “Kebayak” Nganjuk, untuk meningkatkan jumlah penjualan maka perlu suatu tindakan yang lebih efektif melalui pelaksanaan advertising.
Perusahaan rokok “Kebayak” Nganjuk merupakan perusahaan yang memproduksi rokok. Produksi rokok ini mengandalkan kualitas dan mutu dari perpaduan antara rasa tembakau, cengkeh, dan saos dari rokok tersebut. Dalam menjalankan aktivitasnya, perusahaan rokok “Kebayak” Nganjuk menghadapi permasalahan pada pemasaran hasil produksi, yaitu terbatasnya media dan sarana advertising yang dilakukan perusahaan rokok “Kebayak” Nganjuk selama ini adalah pembagian kalender, stiker label, serta kertas pembungkus yang digunakan oleh perusahaan.
Pemakaian media advertising ini kurang dapat menjangkau konsumen, karena media kalender, stiker dan kertas pembungkus. Jangkauannya hanya terbatas pada pedagang dan pelanggan.
Oleh karena itu penulis mengambil suatu kesimpulan berdasarkan latar belakang masalah bahwa Kurangnya Peranan Advertising yang Efektif Dalam Usaha Meningkatkan Volume Penjualan pada Perusahaan Rokok “Kebayak” Nganjuk.

B. Permasalahan
Dalam melaksanakan aktivitasnya, setiap perusahaan akan menjumpai suatu masalah atau rintangan. Masalah-masalah tersebut dapat menghambat jalannya perusahaan dan hal ini harus segera diantisipasi agar tujuan perusahaan dapat tercapai tidak terkecuali perusahaan rokok “Kebayak” Nganjuk mengalami permasalahan yang dirumuskan yaitu:
“Bagaimana peranan advertising yang efektif agar volume penjualan dapat di tingkatkan”.


C. Tujuan Penelitian
Adalah merupakan sasaran yang akan dicapai dalam melaksanakan penelitian.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui sebab, akibat dan masalah dari advertising yang diterapkan oleh perusahaan dalam meningkatkan volume penjualan dan hasil penjualan.
2. Ingin mengetahui pengaruh dan hubungan advertising dengan volume penjualan pada perusahaan rokok “Kebayak” Nganjuk.
3. Untuk mencari solusi pemecahan masalah advertising pada perusahaan rokok “Kebayak” Nganjuk guna meningkatkan volume penjualan.

D. Kegunaan Penelitian.
Adapun kegunaan atau manfaat suatu penelitian adalah sebagai berikut:
1. Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan suatu langkah-langkah yang diambil di dalam memecahkan suatu masalah.
2. Sebagai dasar atau bahan pertimbangan bagi pimpinan perusahaan di dalam pengambilan suatu keputusan dan kebijaksanaan dalam usaha mengatasi suatu masalah yang di hadapi perusahaan, terutama tentang pentingnya advertising.
3. Untuk menambah khasanah bacaan ilmiah sebagai bahan perbangdingan dalam penelitian berikutnya antara pengetahuan teori dengan praktek yang ada di lapangan.

BAB II
LANDASAN TEORI

Pada umumnya advertising adalah merupakan salah satu kegiatan yang dapat menunjang berhasilnya usaha pemasaran dari produk yang dihasilkan perusahaan. Dan sebelum kita bahas lebih lanjut sebaiknya kita mengetahui terlebih dahulu pokok permasalahan.

A. Pengertian Pemasaran
Menurut Basu Swastaha DH dan Irawan (2004:5) :
“Pemasaran adalah sautu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk memproduksikan dan mendistribusikan barang-barang dan jasa yang memuaskan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial”.
Jadi dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pemasaran merupakan suatu bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa dalam perorangan / kelompok yang mereka inginkan melalui pembuatan dan pertukaran produk dan nilai dengan pihak lain.
Dan juga pemasaran merupakan suatu interaksi yang berusaha untuk menciptakan hubungan pertukaran tetapi pemasaran bukanlah merupakan suatu cara yang sederhana sekedar untuk menghasilkan penjualan saja. Dalam hal ini, pertukaran hanyalah merupakan satu tahap dalam proses pemasaran. Sebenarnya, pemasaran itu dilakukan baik sebelum maupun sesudah pertukaran. Dan kegiatan-kegiatan di dalam pemasaran, semuanya ditujukan untuk memberikan kepuasan baik penjual maupun pembeli.

B. Pengertian Marketing Mix
Menurut Basu Swastha DH (2004:42) : “Marketing mix adalah kombinasi dari 4 variabel/kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan yakni : produk, struktur harga, kegiatan promosi dan sistem distribusi”.
Dari keempat unsur yang terdapat dalam kombinasi tersebut saling berhubungan, lagi pula kita meninjau konsep sistem sebagai keputusan dimana masing-masing elemen di dalamnya saling mempengaruhi juga, setiap variabel yang ada mempunyai banyak sekali sub variabel.
Perusahaan dapat memasarkan satu atau beberapa macam produk, baik yang ada hubungannya maupun tidak. Mereka dapat mendistribusikan lewat pedagang besar atau langsung kepada pengecer, dan seterusnya. Secara ringkas, masing-masing variabel marketing mix ini akan diuraikan sebagai berikut :
1. Produk
Dalam pengelolaan produk termasuk pula perencanaan dan pengembangan produk/jasa yang baik untuk dipasarkan oleh perusahaan. Perlu adanya suatu pedoman untuk mengubah produk yang ada, menambah produk baru, atau mengambil tindakan lain yang dapat mempengaruhi kebijaksanaan dalam penentuan produk. Selain itu, keputusan-keputusan juga perlu di ambil menyangkut masalah pembuatan merk, pembungkus, warna dan bentuk produk lainnya.
2. Harga
Dalam kebijaksanaan harga, manajemen harus menentukan harga dasar dari produknya, kemudian menentukan kebijaksanaan menyangkut potongan harga, pembiayaan ongkos kirim dan hal-hal lain yang berhubungan dengan harga.
3. Promosi
Promosi ini merupakan komponen yang dipakai untuk memberitahu dan mempengaruhi pasar bagi produk perusahaan. Adapun kegiatan-kegiatan yang termasuk dalam promosi adalah : periklanan, personal selling, promosi penjualan, publisitas, hubungan masyarakat.
4. Distribusi
Sebagian dari tugas distribusi adalah memilih perantara yang akan digunakan dalam saluran distribusi, serta mengembangkan sistem distribusi yang secara fisik menangani dan menyangkut produk melalui saluran tersebut. Ini dimaksudkan agar produknya dapat mencapai pasar yang dituju tepat pada waktunya.
Pada uraian di atas dapat diambil suatu kesimpulan bahwa pemasaran perusahaan dimulai dari konsumen dan berakhir pada konsumen pula. Manajemen harus menentukan sasaran pasarnya, menganalisa dan kemudian mengembangkan suatu program untuk mencapai pasar tersebut.

C. Pengertian Promosi
Menurut Basu Swashta DH dan Irawan (2004:349) : “Promosi adalah arus informasi / persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang / organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran”.
Dari definisi tersebut dapat disimpulkan, bahwa promosi adalah suatu arus informasi/persuasi satu arah dalam mengarahkan seseorang atau organisasi untuk membujuk calon pembeli secara pribadi untuk membeli suatu barang/jasa dan bertindak menguntungkan terhadap suatu ide yang mempunyai arti komersial ke penjualan.
Jadi, promsi merupakan salah satu aspek yang penting dalam manajemen pemasaran dan sering dikatakan sebagai “proses berlanjut”. Ini disebabkan karena promosi dapat menimbulkan rangkaian kegiatan selanjutnya dari perusahaan. Untuk itu diperlukan suatu strategi agar kegiatan promosi dapat berjalan dengan baik. Strategi di dalam kegiatan promosi ini disebut dengan promotional mix. Menurut basu Swastha DH dan Irawan (2004:39) : “Promotional mix adalah kombinasi strategi yang paling baik variabel-variabel periklanan, personal selling dan alat promosi yang lain, yang semuanya direncakana untuk mencapai tujuan penjualan.
Dari uraian di atas maka berikut ini akan diuraikan landasan teori yang berkaitan dengan advertising.

D. Advertising
1. Pengertian Advertising
Advertising adalah merupakan suatu kegiatan yang segala besar manfaatnya bagi para pengusaha di dalam usahanya untuk meningkatkan volume penjualan, advertising adalah salah satu bagian / bentuk aktivitas promosi, yang dewasa ini diperlukan di dalam pemasaran hasil produk di suatu perusahaan.
Untuk memberikan pengertian yang lebih jelas, maka disajikan beberapa pendapat dari para ahli tentang pengertian advertising.
Menurut Alex S. Nitisemito (2003:126) :
“Advertising adalah suatu kegiatan dalam bidang marketing yang bertujuan untuk meningkatkan omzet penjualan dengan jalan mempengaruhi konsumen baik secara langsung maupun tidak langsung”.
Menurut Basu Swastha (2004:245) :
“Advertising adalah komunikasi non individual, dengan sejumlah biaya, melalui berbagai media yang dilakukan oleh perusahaan, lembaga non laba, serta individu-individu”.
Menurut Soehardi Sigit (2002:50) mengemukakan tentang advertising sebagai berikut:
“Cara penyajian dengan cetakan, tulisan, kata-kata, gambar atau menggunakan orang, produk atau jasa yang dilakukan oleh suatu lembaga (perusahaan) dengan maksud untuk mempengaruhi dan meningkatkan penjualan, pemakaian atau untuk memperoleh suara, dukungan atau pendapat”.
Berdasarkan dari definisi tersebut di atas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan advertising adalah cara untuk memperkenalkan produk barang dan jasa serta untuk mempengaruhi konsumen melalui media-media tertentu dengan maksud untuk meningkatkan volume penjualan.

2. Fungsi dan Tujuan Advertising
Beberapa fungsi advertising dalam pemasaran produk perusahaan, menurut Basu Swastha (2004:246) :
a. Memberikan informasi
b. Membujuk atau mempengaruhi
c. Menciptakan kesan
d. Memuaskan keinginan
e. Sebagai alat komunikasi.

Secara garis besar hal tersebut di atas dapatlah dijelaskan sebagai berikut:
a. Memberikan informasi
Advertising berfungsi memberikan informasi lebih banyak daripada lainnya kepada konsumen baik tentang barangnya, harganya ataupun informasi lain yang dapat berguna bagi konsumen.
b. Membujuk atau mempengaruhi
Advertising tidak hanya bersifat memberitahukan saja, tetapi juga bersifat membujuk atau mempengaruhi kepada calon pembeli potensial dengan menyatakan bahwa produknya lebih baik dari produk yang lain.
c. Menciptakan kesan
Dengan adanya advertising konsumen akan mempunyai kesan tertentu terhadap produk yang diiklankan. Dalam hal ini pemasangan iklan harus memperhatikan hal-hal lainnya, misalnya dalam penggunaan warna, bentuk dan ilustrasi yang menarik.
d. Memuaskan keinginan
Sebelum melakukan pembelian orang biasanya ingin diberitahu dahulu baik mengenai barang maupun harganya. Kadang-kadang orang juga ingin dibujuk untuk melakukan sesuatu yang baik bagi mereka untuk melakukan pembelian, sehingga dapat memuaskan keinginan.
e. Sebagai alat komunikasi.
Advertising adalah suatu alat untuk membuka komunkasi dua arah yaitu antara penjual dan pembeli. Dengan advertising memudahkan keinginan mereka untuk terpenuhi sehingga terjadi pertukaran yang memuaskan.
Adapun tujuan advertising yang utama adalah menjual atau meningkatkan penjualan barang jasa atau ide. Adanya kegiatan advertising sering mengakibatkan terjadinya penjualan dengan segera, meskipun banyak juga penjualan yang baru terjadi pada waktu mendatang.
Menurut A. Rahman Prawiraamidjaja (2005:32) tujuan dari advertising adalah:
a. Pengenalan dan penerimaan produk
b. Menarik langganan baru
c. Memperluas kegiatan di daerah baru
d. Mengadakan pembelian percobaan
e. Menambah nilai dari suatu barang
f. Membantu kegiatan personal selling
g. Mendorong penjualan barang-barang yang tidak laku

Untuk lebih jelasnya penulis akan menjelaskan secara terperinci tujuan dari advertising adalah sebagai berikut :
a. Pengenalan dan penerimaan produk
Suatu produk yang dipasarkan secara luas dan agar tetap dikenal oleh konsumen, maka harus menggunakan suatu cara pelaksanaan advertising yang meyakinkan para konsumennya bahwa produk yang ada sudah tersedia di pasaran.
b. Menarik langganan baru
Sejumlah kegiatan advertising yang digambarkan dengan maksud untuk menyebarkan informasi sebelum pembeli potensial mengadakan keputusan untuk pembelian, dengan harapan bahwa hal ini merupakan faktor yang mempengaruhi dalam mempertimbangkan mengenai nama (brand) yang akan dibeli.
c. Memperluas kegiatan di daerah baru
Tujuan advertising disini adalah untuk melakukan pendekatan kepada pembeli potensial yang tidak dapat dijangkau oleh salesman.
d. Mengadakan pembelian percobaan
Dengan mengadakan pembelian percobaan atau pengenalan produk diharapkan pembeli memperoleh kepuasan dan nantinya akan menajdi langganan setia.
e. Menambah nilai dari suatu barang
Pada advertising yang dilaksanakan dijelaskan mengenai kelebihan produk yang ditawarkan, yang mana kelebihan tersebut tidak dapat dicapai oleh pembeli yang mengadakan penyelidikan kebutuhan. Sehingga dengan demikian dapat menambah nilai dari suatu barang.
f. Membantu kegiatan personal selling
Dengan dilaksanakannya advertising akan mempermudah salesman dalam menjalankan tugasnya, karena konsumen telah mengenal produk yang dipromosikan tersebut.

g. Mendorong penjualan barang-barang yang tidak laku
Dengan advertising yang dilakukan secara terus-menerus akan mendorong kenaikan nilai barang tersebut. Diharapkan untuk melaksanakan advertising yang terus-menerus agar tercipta konsumen baru dan produknya laku.
Jadi tujuan tersebut dapat direalisir apabila permintaan dapat diperluas, karena masyarakat merasa memerlukan barang tersebut, keinginan untuk membeli barang tersebut mulai tumbuh dan berpengaruh dari pesaing dapat dipatahkan, dengan demikian hal tersebut di atas dapat dicapai apabila dilaksanakan suatu program advertising yang efektif.
3. Macam-macam Bentuk Advertising
Beberapa macam cara dalam advertising dapat digolongkan atas dasar penggunaannya karena perbedaan tersebut sangat tergantung pada tujuan perusahaan dalam program advertising.
Menurut Basu Swastha DH (2004:249) advertising dapat dibagi ke dalam beberapa bentuk yaitu:
“a. Advertising barang
b. Advertising kelembagaan
c. Advertising nasional, regional dan lokal
d. Advertising pasar”
Untuk lebih jelasnya penulis akan menjelaskan mengenai macam-amcam advertising sebagai berikut:

a. Advertising barang
Dalam advertising barang pemasang iklan menyatakan kepada pasar tentang produk yang ditawarkan. Advertising barang dapat dibagi menjadi:
1) Primary demand advertising
Merupakan advertising yang mendorong permintaan untuk suatu jenis produk secara keseluruhan, tanpa menyebutkan merk ataupun produsennya.
2) Selective demand advertising
Hampir sama dengan primary demand advertising, hanya bedanya dalam selective demand advertising disebutkan merk produk yang ditawarkan.
Selain primari demand advertising dan selective demand advertising, barang juga dapat dibagi lagi menjadi :
1) Advertising langsung
Dimana penjual menginginkan adanya tanggapan yang cepat terhadap iklannya.
2) Advertising tidak langsung
Digunakan untuk mendorong permintaan dalam periode waktu yang lebih lama, yang menyatakan kepada konsumen bahwa produk tersebut ada dan menguntungkan.
b. Advertising kelembagaan
Dilakukan untuk menimbulkan rasa simpati terhadap penjual dan ditujukan untuk menciptakan goodwill kepada perusahaan. Advertising kelembagaan dapat dibagi menjadi tiga golongan, yaitu :
1) Petronage institusional advertising
Dalam advertising ini penjual berusaha memikat konsumen dengan menyatakan suatu motif membeli pada penjual tersebut, dan bukanya motif membeli produk tertentu.
2) Public relation institusional advertising
Advertising ini dipakai untuk membuat pengertian yang baik tentang perusahaan kepada karyawan, pemilik perusahaan kepada masyarakat umum.
3) Public service institusional advertising
Advertising ini memberikan dorongan kepada masyarakat untuk menggunakan kendaraan dengan hati-hati disini perusahaan asuransi jiwa dapat membantu.
c. Advertising nasional, regional dan lokal
Advertising ini juga dapat digolongkan menurut daerah geografis dimana kegiatan advertising dilaksanakan.
1) Advertising nasional
Merupakan advertising yang biasanya disponsori oleh produsen dengan distribusi secara nasional. Pasar yang menjadi sasaran adalah pasar nasional dan media yang digunakan adalah media yang mempunyai sirkulasi secara nasional.
2) Advertising regional
Adalah advertising yang hanya terbatas di daerah tertentu dari suatu negara. Biasanya advertising ini dilakukan oleh produsen yang mempunyai luas pasar pada skup regional.
3) Advertising lokal
Biasanya dilakukan oleh pengecer dan ditujukan kepada pasar lokal saja. Kalau advertising ini dilakukan oleh produsen lebih pada merk barangnya, sedangkan bila yang melakukan advertising pengecer maka lebih menonjolkan pada nama tokonya.
d. Advertising pasar
Penggolongan advertising yang lain adalah penggolongan yang didasarkan pada jenis atau sifat pasarnya. Oleh karena itu jenis advertising tergantung pada sasaran yang dituju, apakah konsumen, perantara atau pemakai industri.
Jenis advertising tersebut meliputi :
1) Consumer advertising
Advertising yang ditujukan kepada konsumen
2) Trade advertising
Advertising yang ditujukan kepada perantara pedagang, terutama pengecer.
3) Industrial advertising
Advertising yang ditujukan kepada pemakai industri.
4. Macam-macam Media Advertising
Adapun media advertising yang dapat digunakan menurut Alex S. Nitisemito (2003:126) adalah sebagai berikut :
“a. Radio
b. Televisi
c. Surat kabar
d. Majalah”
Penulis akan memberikan sedikit penjelasan mengenai hal di atas :
a. Radio
Dalam hal ini pemakaian alat advertising radio akan mencapai sasaran daerah yang lebih luas, karena daerah yang sulit dijangkau dapat diteroboskan dan kebanyakan radio sudah dimiliki oleh masyarakat.
b. Televisi
Dengan penyiaran yang cukup luas dan lebih efektif dalam mempengaruhi konsumen, sebab dengan televisi. Penyiaran yang berupa suara dan gambar sangat tepat untuk adanya penggunaan barang dan jasa yang sering banyak dipakai oleh umum (masyarakat).
c. Surat kabar
Jangkauannya luas sekali dan keuntungan ialah bahwa iklan yang dimuatnya dapat diulang kembali membacanya, sehingga untuk tujuan promosi tertentu.
d. Majalah
Media ini biasanya tidak terbuat setiap hari, tetapi seminggu sekali, sebulan sekali, atau dua minggu sekali dan biasanya pembaca ini adalah tertentu, misalnya : majalah wanita, majalah remaja, majalah anak-anak dan sebagainya.
Untuk menentukan alat media mana yang akan dipilih, maka beberapa faktor yang harus dipertimbangkan yaitu :
a. Siapa atau golongan mana yang akan membeli barang atau jasa yang dipromosikan.
b. Dimana daerah kediaman orang tersebut.
c. Berapa biaya yang ada untuk advertising
Berdasarkan hal tersebut di atas maka media yang dipergunakan untuk advertising tersebut misalnya :
a. Tempat mana yang sering dilewati calon pembeli, sehingga advertising yang akan dipasang selalu tampak oleh calon pembeli.
b. Berapa banyaknya jumlah yang akan dicetak di tiap-tiap media tersebut.
c. Majalah atau surat kabar apa yang umumnya dibaca di tempat calon pembeli.
5. Pemilihan Media Advertising
Apabila dalam memilih dan memakai dari beberapa alat advertising harus dapat disesuaikan dengan bentuk dari barang atau jasa yang akan dipromosikan.
Menurut Basu Swastha DH (2004:235) adalah:
a. Tujuan advertising
b. Sirkulasi media
c. Keperluan berita
d. Waktu dan lokasi dimana keputusan membeli dibuat
e. Biaya advertising
f. Kerja sama dan bantuan promosi y ang ditawarkan oleh media
g. Karakteristik media
h. Kebaikan dan keburukan media

Penulis akan memberikan sedikit penjelasan mengenai hal di atas sebagai berikut:
a. Tujuan advertising
Dari beberapa tujuan perusahaan yang ada dan terpenting adalah mengutamakan kecepatan sampainya berita kepada masyarakat atau pasar.
b. Sirkulasi media
Yang akan dipakai harus sesuai atau seluas pula distribusi produknya. Apabila distribusi produknya hanya meliputi daerah lokal saja, maka iklan yang diperlukan cukup dipasang pada media yang memiliki sirkulasi di daerah lokal tersebut.
c. Keperluan berita
Produk-produk yang diiklankan tidak saja menggunakan tulisan tetapi dapat dipadukan dengan gambar dimana hal itu tergantung dari produk tersebut.
d. Waktu dan lokasi dimana keputusan membeli dibuat
Faktor waktu dan tempat dimana keputusan membeli dibuat juga memberikan pengaruh dalam pemilihan media yang akan digunakan sering terjadi bahwa setelah seseorang melihat sebuah iklan kemudian dalam jangka waktu pendek mengambil keputusan untuk membeli. Keputusan yang diambil tidak selalu terjadi di rumah, tetapi dapat terjadi di jalan, kantor dan tempat lainnya.
e. Biaya advertising
Pertimbangan biaya dihubungkan dengan jumlah dana yang tersedia dan sirkulasi media yang digunakan. Makin luas sirkulasi media makin tinggi biaya advertisingnya.
f. Kerja sama dan bantuan promosi y ang ditawarkan oleh media
Faktor ini perlu dipertimbangkan dengan pemilihan media yang dapat memberikan kerja sama yang baik dalam pelaksanaan promosi agar dapat dicapai hasil yang optimal seperti yang diharapkan oleh perusahaan.
g. Karakteristik media
Untuk mengambil keputusan tentang media yang akan dipilih, perlu dipertimbangkan karakteristiknya. Dapat diambil contoh : radio, merupakan media yang dapat menimbulkan keinginan melalui telinga, sedangkan surat kabar dapat menimbulkan keinginan melalui mata.
h. Kebaikan dan keburukan media
Faktor lain perlu dipertimbangkan dalam pemilihan media ini adalah faktor kebaikan dan keburukan dari media yang digunakan. Adapun kebaikan dan keburukan dari media yang ada dapat diambil contoh sebagai berikut:
1) Radio
Kebaikannya:
a) Biayanya relatif rendah
b) Dapat diterima oleh siapa saja
c) Dapat menjangkau daerah yang luas
Keburukannya:
a) Waktunya terbatas
b) Tidak dapat diterima atau mengemukakan suatu gambar
c) Pendengar sering kurang mendengarkan secara penuh, karena sambil melakukan pekerjaan lain.
2) Televisi
Kebaikannya :
a) Dapat dinikmati oleh siapa saja.
b) Waktu dan acara siarannya sudah tertentu
c) Dapat memberikan kombinasi antara suara dan gambar bergerak
Keburukannya :
a) Dinikmati hanya sebentar
b) Biayanya relatif tinggi
c) Kurang fleksibel
3) Surat kabar
Kebaikannya:
a) Biayanya relatif tidak mahal
b) Sangat fleksibel
c) Dapat dinikmati lebih lama
Keburukannya :
a) Mudah diabaikan
b) Cepat basi atau terbuang
4) Majalah
Kebaikannya :
a) Dapat dinikmati lebih lama
b) Pembacanya lebih efektif
c) Dapat menemukan gambar yang menarik

Keburukannya :
a) Biaya relatif tinggi
b) fleksibilitasnya rendah.
6. Sasaran Advertising
Menurut R.H.A. Rahman Prawiamidjaja (2005:45) cara mencapai sasaran yang diharapkan, maka yang perlu diperhatikan sebagai berikut :
a. Harus menimbulkan perhatian
Dalam sasaran tersebut perusahaan harus dapat menimbulkan perhatian baik secara khusus maupun umum, tetapi alangkah baiknya apabila ditujukan ke arah khusus artinya hanya kepada media yang sesuai.
b. Dapat menarik konsumen
Apabila perusahaan telah membuat papan nama atau media lainnya, selain dapat menimbulkan perhatian juga dapat menarik konsumen hal ini dapat dilakukan perusahaan dengan jalan menciptakan merk yang lebih dari produk yang sama.
c. Dapat menimbulkan keinginan
Sebenarnya menarik perhatian saja belum cukup bagi perusahaan, karena papan nama media lainnya harus dapat menimbulkan seseorang untuk membeli. Untuk usaha tersebut perusahaan harus mengetahui motif-motif konsumen dalam membeli suatu barang.
7. Syarat-syarat Pelaksanaan Advertising
Di dalam melaksanakan advertising yang baik, maka diperlukan syarat-syarat sebagai berikut:
Menurut Basu Swastha (2003:138), mengemukakan syarat-syuarat pelaksanaan advertising antara lain sebagai berikut :
a. Merk/cap/brand
Di dalam melaksanakan advertising guna meningkatkan volume penjualan harus dapat menciptakan merk atau cap untuk menimbulkan loyalitas, kepercayaan dan kemantapan serta kebanggaan terhadap barang yang dibelinya, sehingga advertising yang dilakukan akan mencapai yang dikehendaki.
b. Kualitas
Agar perusahaan dapat mencapai omzet penjualan maka dalam memproduksi barang harus memperhatikan mutu barang yang dipasarkan. Untuk itulah pentingnya menjaga mutu barang atau jasa yang akan dijual agar kepercayaan dari masyarakat tidak berkurang terhadap barang atau jasa yang dijual.
c. Harga
Persyaratan ini dalam kegiatan penjualan harus benar-benar diperhatikan karena apabila harga yang ditetapkan terlalu tinggi dan tidak sesuai dengan mutu barang yang dijual maka akan mengecewakan konsumen, untuk itu perusahaan harus dapat menetapkan keadaan barang yang ditawarkan.
d. Modal
Untuk melakukan advertising diperlukan modal atau dana yang memadai, hal ini berarti sebelum melaksanakan kegiatan tersebut perusahaan untuk mempertimbangkan modal yang tersedia pada perusahaan untuk mengembangkan perusahaan.

8. Langkah-langkah Dalam Penyusunan Advertising
Penyusunan advertising yang efektif adalah advertising yang dilaksanakan melalui media yang tepat, dan ditujukani kepada masyarakat dengan berita yang tepat dan waktu yang tepat pula.
Menurut R.H.A. Rahman Prawiraamidjaja (2005:41) mengemukakan sebagai berikut :
a. Pemilihan headle yang menarik
Yang dimaksud headle adalah nama dari perusahaan yang diiklankan dipakai sebagai pemikat, tetapi hal tersebut belum tentu menarik apra konsumen yang membaca. maka usahakan judul advertising bisa merebut perhatian pembaca dan menciptakan keinginan untuk membeli serta dapat merangsang rasa ingin tahu setiap pembaca advertising.
b. Pemilihan ilustrasi yang menarik
Sebelum menentukan kata-kata yang menarik pada advertising, terlebih dahulu membuat gambar yang menarik, karena ilustrasi masalah yang pokok dalam advertising perdagangan.
c. Pemilihan lay out yang baik
Besarnya advertising harus tergantung pada maksud, dimana salah satu kota yang berbeda, menggunakan iklan sedang di lain kota tidak menggunakan iklan.
d. Pemilihan gambar yang tepat
Advertising dengan menggunakan gambar akan lebih cepat memberikan perhatian pembaca, karena gambar dapat menceritakan kepada konsumen tentang produk yang diiklankan dari pada banyak kota-kota yang berkepanjangan sehingga konsumen malas untuk membacanya.
e. Pemilihan warna yang sesuai
Warna yang menarik adalah faktor yang sagat penting, oleh karena itu warna yang digunakan pada gambar advertising harus menyolok dan dipilih warna-warna yang dapat menambah atau menghidupkan gambar pada advertising tersebut.

9. Penyusunan Anggaran Advertising
Ada empat metode dalam menentukan jumlah pengeluaran untuk advertising harus dilakukan oleh perusahaan tiap tahun.
Menurut Siswanto Soetojo (2001:1920) adalah sebagai berikut:
a. Prosentase hasil penjualan
Setelah ditentukan hasil penjualan produk yang direncanakan untuk satu periode tertentu, maka jumlah anggaran periklanan dapat diperhitungkan sebesar prosentase tertentu dari hasil penjualan produk tertentu.
b. Anggaran periklanan produk atau perusahaan pesaing
Cara kedua untuk menentukan dana periklanan produk adalah dengan jalan mempergunakan jumlah anggaran periklanan produksi pesaing.
c. Jumlah dana yang tersedia
Adakalanya terjadi dana periklanan yang dapat disediakan oleh suatu perusahaan tertentu tidak begitu besar, sehingga dalam keadaan begitu tidak ada pilihan kecuali harus menggunakan dana tersebut.
d. Tujuan periklanan sebagai pedoman penyusunan anggaran
Agar anggaran yang disusun dapat tepat jumlahnya maka tujuan yang ingin dicapai oleh kegiatan periklanan harus diformulasikan secara jelas dan kongkrit.


10. Cara Menilai Advertising
Meskipun dalam pemilihan media advertising sudah memperhitungkan banyak faktor, tetapi sangatlah sukar mengukur efektivitas suatu advertising yang dijalankan perusahaan.
Namun dalam pihak efektivitas advertising perlu ditingkatkan dan juga perlu dicari penilaian efektivitas advertising yang lebih baik.
Menurut basu Swastha DH (2004:257) metode yang dapat digunakan yatiu:
a. Inquiry test
Test yang dilakukan dengan meminta tanggapan atau keterangan-keterangan secara langsung kepada pendengar atau pembaca tetnang barang-barang yang diadvertisingkan
b. Recognization test
Yaitu test memberikan gambar atau melalui media tertentu dengan tidak menyebutkan nama perusahaan kepada sejumlah masyarakat dan meminta keterangan apapun yang pernah dilihat atau diketahui sebelumnya.
c. Sales result test
Yaitu tes yang dilakukan dengan membandingkan hasil penjualan di beberapa kota atau daerah yang salah satu diantara kota atau daerah tersebut menggunakan advertising dan yang lainnya tidak menggunakan advertising sama sekali. Setelah diketauhi hasilnya maka pihak perusahaan akan mengevaluasi mana yang seharusnya dilaksanakan.


E. Hubungan Advertising Terhadap Volume Penjualan
Kegiatan advertising yang dilakukan perusahaan mempunyai beberapa tujuan, diantaranya adalah meningkatkan volume penjualan. Sesuai dengan pengertian advertising dimuka, dimana advertising merupakan kegiatan usaha untuk membujuk atau mempengaruhi calon pembeli agar mau membeli barang yang diadvertisingkan tersebut, dengan kata lain advertising untuk meningkatkan volume penjualan.

Advertising didefinisikan menurut Alex S. Nitisemito (2004:129) : “Advertisingkan adalah salah satu kegiatan dalam marketing yang bertujuan meningkatkan volume penjualan, dengan mempengaruhi konsumen baik secara langsung maupun tidak langsung”.
Dalam hal ini jelas kegiatan advertising sangat memegang peranan dalam usaha meningkatkan volume penjualan.
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Definisi Operasional Variabel
1. Advertising
Advertising adalah salah satu jenis promosi yang merupakan indikator non individual tidak langsung dan indikator pengukurannya dilakukan dengan menghitung jumlah biaya yang digunakan dalam penggunaan berbagai media, seperti : surat kabar, majalah, radio, televisi dan lain-lain yang dilakukan oleh perusahaan setiap tahun dalam satuan Rp./tahun dari tahun 2005-2009.
2. Volume Penjualan
Volume penjualan adalah jumlah produk yang dijual dalam suatu periode tahunan. Pengukuran dilakukan dalam satuan Rp/tahun dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2009.

B. Ruang Lingkup Penelitian
Supaya pembahasan dapat lebih terarah dan jelas, serta untuk menghindari tanggapan yang meluas dari pembahasan maka sengaja diberikan suatu batasan :
1. Pembahasan hanya terbatas pada bidang pemasaran, khususnya mengenai advertising dalam rangka meningkatkan volume penjualan pada perusahaan rokok “Kebayak” Nganjuk.
2. Pembahasan yang berorientasi pada tujuan jangka pendek.
3. Pembahasan hanya berorientasi dikhususkan pada masalah intern.
C. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian yaitu : pabrik rokok “Kebayak” yang beralamatkan di Jalan Yos Sudarso No. 16, Nganjuk.

D. Jenis Data
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya, diamati dan dicatat untuk pertama kalinya. Data tersebut akan menjadi data sekunder kalau digunakan oleh orang yang tidak berhubungan dengan penelitian yang bersangkutan. Data ini bisa diperoleh dari hasil wawancara.
Contoh : struktur organisasi, data penjualan perusahaan, jumlah karyawan.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang tidak diusahakan sendiri pengumpulannya oleh peneliti. Jadi data sekunder berasal dari tangan kedua, ketiga dan seterusnya. Artinya melewati satu pihak/lebih yang bukan peneliti. Karena itu perlu adanya pemeriksaan penelitian. Bukan berarti bahwa data sekunder kurang bermutu dibandingkan dengan data primer, bahkan kalau mungkin data sekunder dicari lebih dahulu barangkali ada yang cocok dengan penelitian. Dengan demikian akan menghemat biaya, waktu dan tenaga.
Misalnya : koran, buku-buku perpustakaan, dokumen, arsip dan surat-surat penting perusahaan mengenai aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.


E. Teknik Pengumpulan Data
Studi lapangan
Penulis mengadakan peninjauan secara langsung ke perusahaan untuk memperoleh data yang diperlukan dengan cara :
1. Observasi
Penulis mengadakan pengawasan secara langsung ke obyek penelitian
2. Wawancara
Dalam hal ini penelitian dilakukan dengan melakukan wawancara langsung dengan beberapa staf perusahaan.
3. Dokumentasi
Cara ini dilakukan dengan mempelajari dan mencatat data dari dokumen yang ada dari obyek penelitian untuk kemudian dihimpun, diolah dan dianalisa guna pembahasan lebih lanjut.

F. Teknik Analisis Data
Setelah data terkumpul sesuai dengan kebutuhan maka langkah selanjutnya adalah melakukan penganalisaan terhadap hal-hal yang menimbulkan masalah baik kualitatif maupun kuantitatif.
1. Analisa Kualitatif
Yaitu penulis akan menganalisa menyangkut program pemasaran penjualan advertising dan yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.
2. Analisa Kuantitatif
Yaitu menganalisa dengan menggunakan rumus-rumus atau teknikk-teknik statistik perusahaan.

Adapun rumus yang digunakan:
a. Analisa regresi
Tujuan untuk menguji pengaruh dan meramalkan volume penjualan yang akan datang, bila telah diketahui biaya-biaya yang dikeluarkan untuk pelaksanaan advertising, dipergunakan persamaan regresi:
Y = a + bx
b =
a =
Dimana:
Y = Penjualan
X = Biaya advertising
n = Banyaknya data
a = Konstanta
b = Koefisien regresi linier sederhana
b. Analisis korelasi
Yaitu untuk mengetahui hubungan antara biaya advertising dengan penjualan, yang rumusnya adalah sebagai berikut :
r =
Keterangan :
r = koefisien korelasi
n = jumlah tahun
y = hasil penjualan
x = biaya promosi penjualan
Batasan-batasan r adalah :
r = 1 atau mendekati 1, dikatakan hubungan sangat kuat dan searah
r = -1 atau mendekati -1, dikatakan hubungan sangat kuat dan berlawanan.
r = 0 atau mendekati 0, dikatakan tidak ada hubungan sama sekali.
Dalam hal ini tanda (+) dan (-) pada koefisien korelasi memiliki arti tersendiri bila r positif, maka korelasi antara 2 variabelnya bersifat searah. Bila r = negatif, maka korelasi antara kedua variabelnya bersifat tidak searah.
c. Uji t Korelasi
Analisa ini digunakan untuk mengetahui pengaruh parsial antara advertising dengan volume penjualan, menurut Anton Dajan dapat dirumuskan sebagai berikut:
t =
Keterangan :
n = jumlah data
r = koefisien korelasi
r² = koefisien determinasi
Dalam hal ini menggunakan taraf keyakinan sebesar 0,05.

Dengan kesimpulan:
Ho ; A = 0, maka Ho ditolak yang berarti x dan y tidak saling mempengaruhi / berhubungan (t-hitung < t-tabel) Ho ; A  0, maka Hi diterima yang berarti x dan y saling berhubungan / mempengaruhi (t-hitung > t-tabel)).


BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Dari uraian bab-bab terdahulu dapat dibuat suatu kesimpulan sebagai berikut:
1. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa perusahaan rokok “Kebayak” Nganjuk menghadapi masalah dibidang pemasaran yaitu kurang efektifnya pelaksanaan advertising yang ada di perusahaan yang disebabkan terbatasnya media advertising yang ada di perusahaan yang disebabkan terbatasnya media adertising yang digunakan dan pelaksanaannya yang tidak kontinyu, sehingga volume penjualan menurun. Setiap perusahaan selalu membutuhkan kegiatan advertising, maka dari itu perusahaan rokok “Kebayak” Nganjuk harus melaksanakan advertising dengan baik agar kontinyuitas perusahaan bisa berjalan dengan lancar.
2. Dari analisa korelasi dapat disimpulkan bahwa antara biaya advertising dan penjualan mempunyai hubungan yang kuat dan positif. Artinya apabila perusahaan meningkatkan biaya advertising maka dapat meningkatkan penjualan. Dengan melaksanakan kegiatan advertising yang efektif maka produk perusahaan akan lebih dikenal masyarakat atau konsumen yang luas dan dapat mempengaruhi untuk membeli produk tersebut sehingga tujuan perusahaan akan tercapai.

3. Dari pembahasan masalah dapat diketahui bahwa pelaksanaan adertising yang efektif yaitu menggunakan media radio dan kalender dengan biaya Rp. 241.600.000 akan dapat meningkatkan penjualan pada tahun 2008 sebesar Rp. 1.144.094.500 menjadi Rp. 3.686.095.000 pada tahun 2009.

B. Saran-saran
Sehubungan dengan hal-hal yang telah penulis kemukakan di atas, maka disini penulis akan memberikan sedikit saran yang sekiranya dapat bermanfaat bagi perusahaan dan mendukung pemecahan masalah serta untuk mencapai tujuan perusahaan, yaitu:
1. Perusahaan hendaknya membina hubungan dan kerja sama yang baik dengan para konsumen agar nama perusahaan dapat tetap terjaga.
2. Perusahaan hendaknya dapat meningkatkan kualitas periode yang dihasilkan agar dapat menarik konsumen.
3. Perusahaan hendaknya lebih memperhatikan faktor informasi yang berkaitan dengan pasar, keinginan konsumen, daya beli, dan faktor ekonomi yang sedang terjadi di Indonesia.
4. Perusahaan hendaknya tetap memelihara hubungan kerja yang baik antara pimpinan perusahaan dengan karyawannya, dengan demikian akan tercipta suasana yang dapat meningkatkan gairah kerja karyawan.
Demikian kesimpulan dan saran-saran yang dapat penulis kemukakan, diharapkan dengan mengambil langkah-langkah yang telah diuraikan di atas serta saran-saran yang penulis ketengahkan, maka masalah yang dihadapi perusahaan akan terpecahkan dan tujuan perusahaan rokok “Kebayak” Nganjuk akan tercapai.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

101 Kreasi Unik Dari Kardus Bekas

Turunan Fungsi

soal deret