Model pembelajaran yang tepat untuk peserta didik
Tujuan pembelajaran yang diinginkan tentu optimal, karena itu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh pendidik, salah satunya adalah metodologi mengajar. Pembelajaran/pengajaran merupakan istilah kunci yang hampir tidak pernah luput dari pembahasan mengenai pendidikan karena hubungan yang erat antara keduanya. Metodologi pembelajaran/pengajaran harus dimiliki oleh pendidik, karena keberhasilan proses belajar mengajar (PBM) bergantung pada cara mengajar pendidik. Jika menurut peserta didik, cara mengajar pendidik menarik, peserta didik akan tekun, rajin, dan antusias menerima pelajaran yang diberikan, sehingga diharapkan akan terjadi perubahan pada peserta didik baik tutur kata, tingkah laku, motorik, dan gaya hidupnya.Banyaknya metodologi pembelajaran mengharuskan pendidik memiliki metode mengajar yang beragam. Dalam proses belajar mengajar, pendidik tidak menggunakan hanya satu metode, tetapi harus bervariasi, yaitu disesuaikan dengan tipe belajar peserta didik dan kondisi serta situasi yang ada pada saat itu. Dengan demikian, tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan oleh pendidik dapat terwujud/tercapai.
Kata metodologi berasal dari bahasa Latin yakni meta yang berarti jauh (melampaui) dan hodos yang berarti jalan (cara). Metodologi adalah ilmu mengenai cara mencapai tujuan. Dengan demikian, metodologi pengajaran adalah ilmu yang mempelajari cara untuk melakukan aktivitas yang sistematis dari sebuah lingkungan yang terdiri dari pendidik dan peserta didik untuk saling berinteraksi dalam melakukan suatu kegiatan sehingga proses belajar berjalan dengan baik, yang berarti tercapainya tujuan pengajaran. Agar tujuan pengajaran tercapai sesuai dengan yang telah dirumuskan oleh pendidik, pendidik harus mengetahui, mempelajari, dan mempraktikkan beberapa metode mengajar pada saat mengajar.
Pembelajaran atau Pengajaran
Arifin (1978) mendefinisikan bahwa mengajar adalah suatu rangkaian kegiatan penyampaian materi ajar kepada siswa agar dapat menerima, menanggapi, menguasai, dan mengembangkan bahan pelajaran itu. Tyson dan Caroll (1970) mengemukakan bahwa mengajar adalah “A way working with students…a process of interaction, the teacher does something to student, the students do something in return”, Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa mengajar merupakan suatu cara dan sebuah proses hubungan timbal balik antara siswa dan guru yang sama-sama aktif melakukan kegiatan. Nasution (1986) berpendapat bahwa mengajar adalah suatu aktivitas mengorganisir atau mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan menghubungkannya dengan anak, sehingga terjadi proses belajar.
Tardif (1989) mendefinisikan mengajar sebagai tindakan yang dilakukan seseorang (pendidik) dengan tujuan membantu atau memudahkan orang lain (peserta didik) melakukan kegiatan belajar. Biggs (1991), seorang ahli psikologi membagi konsep mengajar menjadi tiga macam pengertian yaitu:
Kuantitatif
Mengajar diartikan sebagai transmission of knowledge, yakni penyebaran pengetahuan. Dalam hal ini, guru hanya perlu menguasai pengetahuan bidang studinya dan menyampaikan kepada peserta didik dengan sebaik-baiknya. Masalah berhasil atau tidaknya peserta didik bukan tanggung jawab pendidik.
Institusional
Mengajar adalah penataan segala kemampuan mengajar secara efisien. Dalam hal ini, pendidik dituntut untuk selalu siap menyesuaikan berbagai teknik mengajar terhadap peserta didik yang memiliki berbagai macam tipe belajar, bakat, kemampuan, dan kebutuhan.
Kualitatif
Mengajar adalah upaya memfasilitasi pembelajaran (facilitation of learning), yaitu upaya membantu memudahkan kegiatan belajar peserta didik mencari makna dan pemahamannya sendiri.
Metode Pembelajaran atau Pengajaran Metode ceramah
Metode ceramah (preaching method) adalah sebuah metode pengajaran dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan secara lisan kepada sejumlah siswa, yang pada umumnya mengikuti secara pasif (Syah M., 2000). Metode ceramah dapat dikatakan sebagai satu-satunya metode yang paling ekonomis untuk menyampaikan informasi, dan paling efektif dalam mengatasi kelangkaan literatur atau rujukan yang sesuai dengan jangkauan daya beli serta daya paham peserta didik. Beberapa kelemahan metode ceramah adalah:
1. Membuat peserta didik pasif.
2. Mengandung unsur paksaan kepada peserta didik.
3. Mengandung sedikit daya kritispeserta didik (Daradjat, 1985).
4. Bagi peserta didik dengan tipe belajar visual akan lebih sulit menerima pelajaran dibandingkan dengan peserta didik yang memiliki tipe belajar audio.
5. Sukar mengendalikan sejauh mana pemahaman belajar peserta didik.
6. Kegiatan pengajaran menjadi verbalisme.
7. Jika terlalu lama dapat membuat jenuh (Djamarah, S.B., 2000).
Beberapa kelebihan metode ceramah adalah:
1. Pendidik mudah menguasai kelas.
2. Pendidik mudah menerangkan banyak bahan ajar berjumlah besar.
3. Dapat diikuti oleh peserta didik dalam jumlah besar.
4. Mudah dilaksanakan (Djamarah, S.B., 2000).
Metode diskusi
Muhibbin Syah (2000), mendefinisikan metode diskusi sebagai metode mengajar yang sangat berkaitan dengan pemecahan masalah (problem solving). Metode ini sering disebut sebagai diskusi kelompok dan resitasi/pelafalan bersama (socialized recitation). Tujuan metode diskusi dalam proses belajar mengajar adalah:
1. Mendorong peserta didik berpikir kritis.
2. Mendorong peserta didik mengekspresikan pendapatnya secara bebaS.
3. Mendorong peserta didik menyumbangkan buah pikirnya untuk memecahkan masalah bersama.
4. Mengambil satu atau beberapa alternatif jawaban untuk memecahkan masalah berdasarkan pertimbangan yang cermat.
Kelebihan metode diskusi adalah:
1. Menyadarkan peserta didik bahwa masalah dapat dipecahkan dengan berbagai jalan.
2. Menyadarkan peserta didik bahwa dengan berdiskusi mereka saling mengemukakan pendapat secara konstruktif sehingga dapat diperoleh keputusan yang Iebih baik.
3. Membiasakan peserta didik untuk mendengarkan pendapat orang lain sekalipun berbeda dengan pendapatnya dan membiasakan peserta didik bersikap toleransi (Djamarah, S.B., 2000).
Kelemahan metode diskusi adalah:
1. Tidak dapat digunakan dalam kelompok yang besar.
2. Peserta diskusi mendapat informasi yang terbatas.
3. Cenderung dikuasai oleh orang-orang yang suka berbicara.
4. Biasanya orang menghendaki pendekatan yang lebih formal (Djamarah, S. B., 2000).
Metode demontrasi
Metode demonstrasi adalah metode pengajaran dengan cara memperagakan benda, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan (Syah M., 2000). Metode demonstrasi adalah metode yang digunakan untuk memperlihatkan sesuatu proses atau cara kerja suatu benda yang berkenaan dengan bahan ajar (Djamarah, S. B., 2000).
Manfaat psikologis pengajaran dari metode demonstrasi adalah:
1. Perhatian peserta didik dapat lebih dipusatkan.
2. Proses belajar peserta didik lebih terarah pada materi yang sedang dipelajari.
3. Pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat dalam diri peserta didik (Daradjat, 1985).
Kelebihan metode dernonstrasi adalah:
1. Membantu peserta didik memahami dengan jelas jalannya suatu proses atau kerja suatu benda.
2. Memudahkan berbagai jenis penjelasan.
3. Kesalahan yeng terjadi dari hasil ceramah dapat diperbaiki melalui pengamatan dan contoh konkret, dengan menghadirkan objek sebenarnya (Djamarah, S. B., 2000).
Kelemahan metode demonstrasi sebagai berikut:
1. Peserta didik kadang kala sukar melihat dengan jelas benda yang akan diperagakan.
2. Tidak semua benda dapat didemonstrasikan.
3. Sukar dimengerti jika didemonstrasikan oleh pengajar yang kurang
menguasai apa yang didemonstrasikan (Djamarah, S. B., 2000).
Metode ceramah plus
Metode ceramah plus adalah metode pengajaran yang menggunakan lebih dari satu metode, yakni metode ceramah yang dikombinasikan dengan metode lainnya. Terdapat tiga macam metode ceramah plus yaitu:
1. Metode ceramah plus tanya jawab dan tugas
Metode ini adalah metode pengajaran yang menggabungkan antara ceramah dan tanya jawab serta pemberian tugas. Tata Cara metode campuran ini adalah:
a. Penyampaian materi oleh pendidik.
b. Pemberian peluang tanya jawab antara pendidik dan siswa.
c. Pemberian tugas kepada siswa.
2. Metode ceramah plus diskusi dan tugas
Metode ini dilakukan secara tertib sesuai dengan urutan pengombinasiannya, yaitu pertama pendidik menguraikan materi ajar, kemudian mengadakan diskusi, dan akhirnya memberi tugas.
3. Metode ceramah plus demonstrasi dan latihan (CPDL)
Metode ini merupakan kombinasi antara kegiatan menguraikan dan memperagakan materi serta latihan keterampilan.
Metode resitasi
Metode resitasi adalah suatu metode pengajaran dengan mengharuskan siswa membuat resume dengan kalimat sendiri.
Kelebihan metode resitasi adalah (Djamarah, S. B., 2000):
1. Pengetahuan yang diperoleh peserta didik dari hasil belajar sendiri akan dapat diingat lebih lama.
2. Peserta didik memiliki peluang untuk meningkatkan keberanian, inisiatif, bertanggung jawab, dan mandiri.
Kelemahan metode resitasi adalah sebagai berikut:
1. Kadang kala peserta didik melakukan penipuan, yakni peserta didik hanya meniru hasil pekerjaan temannya tanpa mau bersusah payah mengerjakan sendiri.
2. Kadang kala tugas dikerjakan oleh orang lain tanpa pengawasan.
3. Sukar memberikan tugas yang memenuhi perbedaan individual.
Metode eksperimental
Metode eksperimental atau percobaan adalah metode pemberian kesempatan kepada peserta didik perorangan atau kelompok, untuk dilatih melakukan suatu proses atau percobaan (Djamarah, S. B., 2000). Metode eksperimental merupakan suatu metode mengajar yang menggunakan alat tertentu dan dilakukan lebih dari satu kali, misalnya percobaan kimia di laboratorium.
Kelebihan metode eksperimental adalah:
1. Metode ini dapat membuat peserta didik lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan berdasarkan percobaannya sendiri daripada hanya menerima kata pendidik/pengajar atau buku.
2. Peserta didik dapat mengembangkan sikap untuk mengadakan studi eksplorasi tentang ilmu dan teknologi.
3. Dengan ini, diharapkan terbina peserta didik yang akan menciptakan terobosan atau penemuan baru yang dapat bermanfaat bagi kesejahteraan hidup manusia.
Kelemahan metode eksperimental adalah:
1. Tidak cukupnya ketersediaan alat menyebabkan tidak setiap peserta didik berkesempatan mengadakan eksperimen.
2. Jika eksperimen memerlukan jangka waktu yang lama, peserta didik harus menunggu untuk melanjutkan pelajaran.
3. Metode ini lebih sesuai untuk menyajikan bidang-bidang ilmu dan teknologi.
Metode study tour
Study four (karya wisata) adalah metode mengajar dengan mengajak peserta didik mengunjungi suatu objek guna memperluas pengetahuan dan selanjutnya peserta didik membuat laporan dan mendiskusikan serta membukukan basil kunjungan tersebut dengan didampingi oleh pendidik.
Kelebihan metode study tour adalah:
1. Metode ini menerapkan prinsip pengajaran modern yang memanfaatkan lingkungan nyata dalam pengajaran.
2. Membuat materi yang dipelajari di sekolah menjadi lebih relevan dengan kenyataan dan kebutuhan yang ada di masyarakat.
3. Pengajaran dapat lebih merangsang kreativitas anak.
Kelemahan metode study tour adalah:
1. Memerlukan persiapan yang melibatkan banyak pihak.
2. Memerlukan perencanaan dengan persiapan yang matang.
3. Dalam study tour, unsur rekreasi sering kali lebih menjadi prioritas daripada tujuan utama, sehingga unsur studi terabaikan.
4. Memerlukan pengawasan yang lebih ketat terhadap setiap gerak-gerik peserta didik di lapangan.
5. Biayanya cukup mahal.
6. Memerlukan tanggung jawab pengajar/pendidik dan sekolah atas kelancaran metode ini dan keselamatan peserta didik, terutama untuk study tour jangka panjang dan jauh.
Metode latihan keterampilan (drill method)
metode latihan keterampilan adalah suatu metode mengajar dengan memberikan pelatihan keterampilan secara berulang kepada peserta didik, dan mengajaknya langsung ke tempat latihan keterampilan untuk melihat proses tujuan, fungsi, kegunaan dan manfaat sesuatu (mis, membuat tas dari mute). Metode ini bertujuan membentuk kebiasaan atau pola yang otomatis pada peserta didik.
Kelebihan metode latihan keterampilan adalah:
1. Meningkatkan kecakapan motorik, seperti menulis, melafalkan huruf, membuat dan menggunakan alat-alat.
2. Meningkatkan kecakapan mental, seperti dalarn perkalian, penjumlahan, pengurangan, pembagian, tanda-tanda simbol.
3. Dapat membentuk kebiasaan dan meningkatkan ketepatan dan kecepatan pelaksanaan.
Kelemahan metode latihan keterampilan adalah:
1. Menghambat bakat dan inisiatif peserta didik karena peserta didik lebih sering diarahkan untuk melakukan kebiasaan bukan keterampilan nalisis.
2. Menimbulkan penyesuaian secara statis kepada lingkungan.
3. Kadang kala latihan yang dilaksanakan secara berulang-ulang merupakan hal yang monoton dan menjenuhkan.
4. Dapat menimbulkan verbalisme.
Metode pengajaran beregu (team teaching method)
Metode pengajaran beregu adalah suatu metode mengajar dengan jumlah pendidik lebih dari satu orang, yang masing-masing mempunyai tugas. Biasanya salah seorang pendidik ditunjuk sebagai kordinator. Cara pengujiannya, masing-masing pendidik membuat soal, kemudian digabungkan. Jika ujian lisan, peserta didik yang diuji harus langsung berhadapan dengan tim pendidik tersebut.
Peer teaching method
Metode peer teaching atau pengajaran oleh teman sejawat adalah suatu metode mengajar yang dibantu oleh temannya sendiri.
Metode pemecahan masalah (problem solving method)
Metode ini adalah suatu metode mengajar dengan memberikan soal latihan kepada peserta didik kemudian diminta pemecahannya.
Project method
Project method atau metode perancangan adalah suatu metode mengajar dengan meminta peserta didik merancang suatu proyek yang akan diteliti sebagai objek kajian.
Kelebihan project method adalah:
1. Memperluas pola pikir peserta didik dan menyeluruh dalam memandang serta memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan.
2. Melalui metode ini, peserta didik dibina dengan membiasakan menerapkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan dengan terpadu, yang diharapkan praktis dan berguna dalam kehidupan sehari-hari.
Kelemahan project method adalah:
1. Kurikulum yang berlaku di negara kita scat ini, baik secara vertikal maupun horizontal, belum menunjang pelaksanaan metode ini.
2. Pengaturan penyusunan materi pelajaran, perencanaan, dan pelaksanaan metode ini sukar dan memerlukan keahlian khusus
dari pendidik.
3. Harus dapat memilih topik unit yang tepat sesuai kebutuhan peserta didik, cukup fasilitas, dan memiliki sumber-sumber belajar yang diperlukan.
4. Materi pelajaran sering menjadi luas sehingga dapat mengaburkan pokok unit yang dibahas.
Teileren method
Teileren method atau metode bagian adalah suatu metode mengajar dengan memberikan materi secara bertahap/sebagian-sebagian, misalnya paragraf per paragraf kemudian dilanjutkan lagi dengan paragraf lainnya yang tentu saja berkaitan dengan masalahnya.
Metode global (Gauze method )
Metode global adalah suatu metode mengajar dengan meminta peserta didik membaca keseluruhan materi kemudian membuat resume atau kesimpulan dari apa yang mereka baca.
Nah, dari semua model pembelajaran yang sudah diterangkan di atas, manakah model pembelajaran yang tepat untuk peserta didik Anda?
Komentar
Posting Komentar