Mudahnya Belajar Bilangan Bulat dengan Petak Pintar


Salah satu materi yang membuat siswa kelas V SDN 7 Selebung Ketangga, Kecamatan Keruak, Lombok Timur kesulitan dalam belajar matematika adalah materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Guru selama ini mengajar dengan menggunakan garis bilangan, namun hal tersebut masih belum mampu membuat siswa memahami konsep penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat tersebut.

Belajar bilangan bulat dengan menggunakan petak pintar
Ahmadin, guru di kelas itu berusaha untuk mencari jalan keluar agar siswa-siswanya senang belajar matematika dan mudah memahami konsep tersebut.   Setelah berdiskusi dengan Kepala Sekolah dan fasilitator, akhirnya ditemukan sebuah alat untuk mempermudah dan membuat siswa senang mempelajari konsep penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat.  Alat itu diberi nama Petak Pintar. Alat dan bahan yang digunakan untuk membuat alat peraga ini adalah: Kertas HVS, spidol untuk membuat garis petak, dan batu krikil minimal 20 atau daun-daunan atau biji-bijian.
Berikut langkah-langkah yang telah dilakukan Pak Ahmadin bersama siswa di kelasnya:
  • Secara berpasangan siswa membuat petak-petak sebanyak dua kolom di atas kertas HVS yang disediakan.  Satu kolom untuk bilangan positif, dan satu kolom lagi untuk bilangan negatif. Jumlah petak dalam satu kolom minimal sepuluh dan maksimal tidak ada batasnya, tergantung ukuran petak dan panjang kertas.
  • Siswa mencari alat bantu seperti batu kerikil atau daun-daunan, atau biji-bijian.
  • Siswa mengambil dua macam benda yang berbeda dan menentukan benda mana yang akan dijadikan bilangan positif dan mana yang akan dijadikan bilangan negatif.
  • Guru memberikan soal kepada siswa, misalnya 5 + (-3).  Siswa menyimpan 5 bunga (representasi bilangan positif) dan menyimpan 3 kerikil (representasi bilangan negatif).
  • Siswa diinformasikan bahwa apabila satu bunga bertemu dengan satu kerikil hasilnya akan nol.
  • Siswa mengambil pasangan benda yang hasilnya nol dan menghitung yang tersisa.  Maka akan diperoleh sisa 2 bunga, yang berarti hasilnya adalah 2.
  • Selanjutnya guru memberi soal yang berbeda.
Cara menggunakan alat peraga ini dalam pembelajaran:
  1. Guru memberikan contoh cara penggunaan alat peraga ini.
  2. Secara berkelompok siswa diberikan tugas menghitung hasil penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat dengan menggunakan alat peraga ini.
  3. Hasil penghitungan tiap kelompok dibuktikan kebenarannya di depan kelas secara bergilir.
Hasil belajar penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat dengan alat peraga ini membuat siswa senang belajar dan lebih mudah memahami konsep penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat.



Lokasi/alamat pelaksanaan praktik yang baik
:
SDN 7 Selebung Ketangga, Kecamatan Keruak, Lombok Timur
Tingkat pendidikan
:
SD/MI
Lingkup pendidikan
:
kelas
Masalah/Latar belakang – Mengapa praktik yang baik ini dianggap penting? Praktik ini dilaksanakan untuk mengatasi masalah apa?
:
Salah satu materi yang membuat siswa kelas V SDN 7 Selebung Ketangga, Kecamatan Keruak, Lombok Timur kesulitan dalam belajar matematika adalah materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Guru selama ini mengajar dengan menggunakan garis bilangan, namun hal tersebut masih belum mampu membuat siswa memahami konsep penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat tersebut.
Tujuan praktik yang baik
:
Meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat
Penjelasan: strategi, proses/langkah kegiatan/sumber atau materi yang dibutuhkan
:
  • Secara berpasangan siswa membuat petak-petak sebanyak dua kolom di atas kertas HVS yang disediakan.  Satu kolom untuk bilangan positif, dan satu kolom lagi untuk bilangan negatif. Jumlah petak dalam satu kolom minimal sepuluh dan maksimal tidak ada batasnya, tergantung ukuran petak dan panjang kertas.
  • Siswa mencari alat bantu seperti batu kerikil atau daun-daunan, atau biji-bijian.
  • Siswa mengambil dua macam benda yang berbeda dan menentukan benda mana yang akan dijadikan bilangan positif dan mana yang akan dijadikan bilangan negatif.
  • Guru memberikan soal kepada siswa, misalnya 5 + (-3).  Siswa menyimpan 5 bunga (representasi bilangan positif) dan menyimpan 3 kerikil (representasi bilangan negatif).
  • Siswa diinformasikan bahwa apabila satu bunga bertemu dengan satu kerikil hasilnya akan nol.
  • Siswa mengambil pasangan benda yang hasilnya nol dan menghitung yang tersisa.  Maka akan diperoleh sisa 2 bunga, yang berarti hasilnya adalah 2.
  • Selanjutnya guru memberi soal yang berbeda.
Hasil, dampak atau perubahan dari praktik yang baik
:
Pemahaman siswa terhadap konsep dasar penjumlahan dan pengurangan menjadi lebih baik.
Informasi pelaku dan/kontributor – nama dan alamat
:
Selamet Riyadi
Fasilitator pendamping SDN 7 Selebung Ketangga
Kecamatan Keruak,kabupaten Lombok Timur
Kontak: Moderator

Komentar

Postingan populer dari blog ini

101 Kreasi Unik Dari Kardus Bekas

Turunan Fungsi

soal deret