PERBEDAAN MENDASAR PENELITIAN KUALITATIF-KUANTITATIF



Dalam perkembangan ilmu pengetahuan (Sains) terdapat tiga dimensi yang saling berhubungan, dan satu sama lain merupakan rangkaian yang tidak terpisahkan, yakni;proses, metode dan produk (hasil). Dalam perkembangan ilmu dikenal dengan dua model proses berfikir, yaitu berfikir induktif dan deduktif. Berfikir indusktif adalah proses berfikir yang didasari oleh fakta atau pengalaman di lapangan. Sementara berfikir deduktif adalah proses yang berdasarkan teori atau referensi.
Metode yang digunakan untuk mendapatkan ilmu pengetahuan dikenal dengan metode kualitatif dan kuantitatif. Metode kualitatif digunakan untuk memperoleh pengetahuan berdasarkan fakta-fakta di lapangan, sementara metode kuantitatif digunakan untuk menguji teori yang sudah ada berdasarkan eksperimentasi di lapangan untuk memperoleh pengetahuan baru. Sementara yang disebut produk ilmu pengetahuan adalah soft science (ilmu) dan hard science (teknologi/penerapan ilmu pengetahuan).
Meskipun pola dan proses metode penelitian kualitatif dan kuantitatif berbeda, keduanya tidak bisa ditempatkan secara berhadap-hadapan yang tidak memiliki keterkaitan satu sama lain. Dalam tulisan Earl Babbie, The Basic of Social Research (terutama pada hal. 59), dijelaskana bahwa metode kualitatif dan kuantitatif satu sama lain berkaitan. Hasil riset kualitatif yang diperoleh dari fakta-fakta di lapangan perlu diuji dengan menggunakan kuantitatif, sementara hasil penelitian kuantitatif juga perlu diuji dengan menggunakan kualitatif. Metode ini digunakan untuk menguatkan hasil-hasil penelitian keduanya, atau dalam Babbie Earl dikenal dengan sebutan “the wheel of science”.
Secara paradigmatik, berikut akan ditabulasikan perbedaan-perbedaan penelitian kualitatif-kuantitatif.



ASPEK
KUALITATIF
KUANTITATIF
Pengertian etimologis
Makna, kualitas
Jumlah, angka, besaran
Pengertian terminologis
Berusaha untuk mengungkap dan mendiskripsikan makna di balik fakta-fakta (fenomena)
Berusaha untuk mencari hubungan antara dua varibel atau lebih.
Fleksibelitas desain penelitian
Tinggi
Rendah
Proses penelitian
Sering induktif
Deduktif
Fokus
Proses dan makna
Hasil akhir
Desain
Fakta empirik-pemahaman-rasional teoritik
Problem-teori-hipotesis-pembuktian hipotesis
Prinsip
Belajar dari lapangan (teori dari lapangan/learn from)
Belajar ke lapangan (menguji teori/learn to)
Proses pelaporan
Bebas, metafora
Bahasa standar
Analisis
Diskriptif
Pengujian dengan table dan angka-angka statistik
Hasil penelitian
Realitas simbolik
Realitas empirik
Sifat data
Data mencerminkan interpretasi yang mendalam dan menyeluruh atas fenomena/kasus tertentu, dan tidak numerikal

Data mewakili tinjauan terhadap keadaan umum atau hipotesis pengujian khusus, dan numerikal


Subyek/obyek penelitian
Informan, key informan
Populasi-sampel-responden-besaran sampel
Sampel
Fokus pada kualitas informasi
Fokus pada besaran sampel
Pengumpulan data
Wawancara, pengamatan
Kuesioner, angket, pengujian labotarorium, wawancara terstruktur
Instrumen
Instrumen utama adalah peneliti itu sendiri
Instrumen utama adalah kuesioner dan angket yang sudah diuji
Bentuk pertanyaan dan jawaban
a). Pertanyaan tak dipersiapkan secara ketat, dan karena itu terbuka terhadap beragam spesifikasi dan atau jawaban
 b). Pertanyaan dan jawaban berlangsung  dua arah antara P dan R

a). Pertanyaan tertutup (melalui bangunan   hipotesis) dan karena itu harus dipersiapkan terlebih dulu
b). Pertanyaan dan jawaban berlangsung satu arah:   P bertanya, R menjawab



Sumber kesalahan
Bila R tidak mengerti atau bila R menyensor sendiri informasi atau memberikan informasi yang kurang benar secara tidak sengaja atau secara strategis

Bila data statistik hilang atau kurang benar; pertanyaan dan kuesioner tidak terjawab; kecenderungan keseragaman dalam jawaban


Waktu analisis
Paralel dengan data
Setelah data terkumpul
Penggunaan metode
Sesuai dengan tujuan project
Metode standar statistik
Bentuk analisis
Analisis dan interpretasi kritis atas sumber
tabulasi, korelasi, analisis dan pengujian mengenai pentingnya data numerik --- kuantitatif

Penggunaan teori
Teori-teori yang ada digunakan hanya sebagai titik tolak analisis, proses analisis induktif, penerapan teori lewat kasus-kasus
Teori secara apriori dioperasikan dan diuji lewat data, proses analisis deduktif, penerapan teori lewat model-model kuantitatif (korelasi, sebab-akibat)



Komentar

Postingan populer dari blog ini

101 Kreasi Unik Dari Kardus Bekas

Turunan Fungsi

soal deret