Macam-Macam MediaPembelajaran
Secara etimologi, kata “media” merupakan bentuk jamak dari “medium”, yang
berasal dan Bahasa Latin “medius” yang berarti tengah. Sedangkan dalam
Bahasa Indonesia, kata “medium” dapat diartikan sebagai “antara” atau
“sedang” sehingga pengertian media dapat mengarah pada sesuatu yang mengantar
atau meneruskan informasi (pesan) antara sumber (pemberi pesan) dan penerima
pesan.
Media dapat diartikan sebagai suatu bentuk dan
saluran yang dapat digunakan dalam suatu proses penyajian informasi (AECT, 1977:162).
Gerlach dan Ely (1971) mengatakn bahwa apabila di
pahami secara garis besar adalah manusia, materi dan kejadian yang embangun
kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau
sikap. Dalam pengertian ini guru, buku teks, dan lingkungan sekolah media
secara khusus, pengertian media dalam proses belajar menggajar cenderung di
artikan sebagai alat-alat grafis, potogrfis dan elektronik dan menyusun kembali
Media Pembelajaran
Istilah media mula-mula dikenal dengan alat
peraga, kemudian dikenal dengan istilah audio visual aids (alat bantu
pandang/dengar). Selanjutnya
disebut instructional materials (materi pembelajaran), dan kini
istilah yang lazim digunakan dalam dunia pendidikan nasional
adalah instructional media (media pendidikan atau media pembelajaran). Dalam
perkembangannya, sekarang muncul istilah e-Learning. Huruf “e” merupakan
singkatan dari “elektronik”. Artinya media pembelajaran berupa alat elektronik,
meliputi CD Multimedia Interaktif sebagai bahan ajar offline dan Web
sebagai bahan ajar online.
Berikut ini beberapa pendapat para ahli komunikasi atau ahli bahasa tentang
pengertian media yaitu :(1) orang, material, atau kejadian yang dapat menciptakan kondisi sehingga memungkinkan siswa dapat memperoleh pengetahuan, keterapilan, dan sikap yang baru, dalam pengertian meliputi buku, guru, dan lingkungan sekolah (Gerlach dan Ely dalam Ibrahim, 1982:3)
(2) saluran komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan pesan antara sumber (pemberi pesan) dengan penerima pesan (Blake dan Horalsen dalam Latuheru, 1988:11)
(3) komponen strategi penyampaian yang dapat
dimuati pesan yang akan disampaikan kepada pembelajar bisa berupa alat, bahan,
dan orang (Degeng, 1989:142)
4) media sebagai segala sesuatu yang dapat
digunakan untuk menyalurkan pesan dan pengirim pesan kepada penerima pesan,
sehingga dapat merangsang pildran, perasaan, perhatian, dan
minat sertaperhatian siswa sedemikian rupa, sehingga proses belajar
mengajar berlangsung dengan efektif dan efesien sesuai dengan yang diharapkan
(Sadiman, dkk., 2002:6)
5) alat yang secara fisik digunakan untuk
menyampaikan isi materi, yang terdiri antara lain buku, tape-recorder, kaset,
video kamera, video recorder, film, slide, foto, gambar, grafik, televisi,
dan komputer (Gagne dan Briggs dalam Arsyad, 2002:4)
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat
disimpulkan bahwa media pengajaran adalah bahan, alat, maupun metode/teknik
yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dengan maksud agar proses
interaksi komunikasi edukatif antara guru dan anak didik dapat berlangsung
secara efektif dan efesien sesuai dengan tujuan pengajaran yang telah
dicita-citakan.
1.2 Klasifikasi
Dari segi perkembangan teknologi, media
pembelajaran dapat dikelompokkan menjadi dua kategori luas, yaitu pilihan media
tradisional dan pilihan media teknologi mutakhir (Seels & Glasgow dalam
Arsyad, 2002:33). Lebih lanjut dijelaskan bahwa pilihan media tradisional dapat
dibedakan menjadi
(1) visual diam yang diproyeksikan, misal
proyeksi opaque (tak tembus pandang), proyeksi overhead, slides, dan
filmstrips,
(2) visual yang tidak diproyeksikan, misal
gambar, poster, foto, charts, grafik, diagram, pemaran, papan info,
(3) penyajian multimedia, misal slide plus
suara (tape), multi-image,
(4) visual dinamis yang diproyeksikan, misal
film, televisi, video,
(5) cetak, misal buku teks, modul, teks
terprogram, workbook, majalah ilmiah/berkala, lembaran lepas (hand-out),
(6)
permainan, misal teka-teki, simulasi, permainan papan
(7)
realia, misal model, specimen (contoh), manipulatif (peta, boneka).
Sedangkan
pilihan media teknologi mutakhir dibedakan menjadi
(1)
media berbasis telekomunikasi, misal teleconference, kuliah jarak jauh
(2)
media berbasis mikroprosesor, misal computer-assistted instruction, permainan
komputer, sistem tutor intelejen, interaktif, hypermedia, dan compact (video)
disc.
1.3
Tujuan
Penggunaan
media pengajaran sangat diperlukan dalam kaitannya dengan peningkatan mutu
pendidikan khususnya dalam pembelajaran membaca puisi. Menurut Achsin
(1986:17-18) menyatakan bahwa tujuan penggunaan media pengajaran adalah
(1)
agar proses belajar mengajar yang sedang berlangsung dapat berjalan dengan
tepat guna dan berdaya guna,
(2)
untuk mempermudah bagi guru/pendidik daiam menyampaikan informasi materi kepada
anak didik,
(3)
untuk mempermudah bagi anak didik dalam menyerap atau menerima serta memahami
materi yang telah disampaikan oleh guru/pendidik,
(4)
untuk dapat mendorong keinginan anak didik untuk mengetahui lebih banyak dan
mendalam tentang materi atau pesan yang disampaikan oleh guru/pendidik,
(5)
untuk menghindarkan salah pengertian atau salah paham antara anak didik yang
satu dengan yang lain terhadap materi atau pesan yang disampaikan oleh
guru/pendidik.
Sedangkan
Sudjana, dkk. (2002:2) menyatakan tentang tujuan pemanfaatan media adalah (1)
pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menimbulkan
motivasi, (2) bahan pelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih
dipahami, (3) metode mengajar akan lebih bervariasi, dan (4) siswa akan lebih
banyak melakukan kegiatan belajar.
Jadi
dapat disimpulkan bahwa tujuan penggunaan media adalah
(2)
meningkatkan motivasi belajar siswa,
(3)
variasi metode pembelajaran,
(4)
peningkatan aktivasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar.
1.4
Manfaat
Secara
umum manfaat penggunaan media pengajaran dalam kegiatan belajar mengajar, yaitu
(1) media pengajaran dapat menarik dan memperbesar perhatian anak didik
terhadap materi pengajaran yang disajikan, (2) media pengajaran dapat mengatasi
perbedaan pengalaman belajar anak didik berdasarkan latar belakang sosil
ekonomi, (3) media pengajaran dapat membantu anak didik dalam memberikan
pengalaman belajar yang sulit diperoleh dengan cara lain, (5) media pengajaran
dapat membantu perkembangan pikiran anak didik secara teratur tentang hal yang
mereka alami dalam kegiatan belajar mengajar mereka, misainya menyaksikan
pemutaran film tentang suatu kejadian atau peristiwa. rangkaian dan urutan
kejadian yang mereka saksikan dan pemutaran film tadi akan dapat mereka
pelajari secara teratur dan berkesinambungan, (6) media pengajaran dapat
menumbuhkan kemampuan anak didik untuk berusaha mempelajari sendiri berdasarkan
pengalaman dan kenyataan, (7) media pengajaran dapat mengurangi adanya
verbalisme dalain suatu proses (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan
belaka) (Latuheru, 1988:23-24).
Sedangkan
menurut Sadiman, dkk. (2002:16), media pengajaran dapat mengatasi keterbatasan
ruang, waktu, dan daya indera, misalnya (1) obyek yang terlalu besar bisa
digantikan dengan realita, gambar, film, atau model, (2) obyek yang kecil bisa
dibantu dengan menggunakan proyektor, gambar, (3) gerak yang terlalu cepat
dapat dibantu dengan timelapse atau high-speed photography, (4) kejadian
atau peristiwa di masa lampau dapat ditampilkan dengan pemutaran film, video,
foto, maupun VCD, (5) objek yang terlalu kompleks (misalnya mesin-mesin) dapat
disajikan dengan model, diagram, dan lain-lain, dan (6) konsep yang terlalu
luas (misalnya gunung berapi, gempa bumi, iklim, dan lain-lain) dapat
divisualisasikan dalam bentuk film, gambar, dan lain-lain.
Pemanfaatan
media pembelajaran dalam proses belajar mengajar perlu direncanakan dan
dirancang secara sistematik agar media pembelajaran itu efektif untuk digunakan
dalam proses belajar mengajar. Ada beberapa pola pemanfaatan media
pembelajaran, yaitu (1) pemanfaatan media dalam situasi kelas atau di dalam
kelas, yaitu media pembelajaran dimanfaatkan untuk menunjang tercapainya tujuan
tertentu dan pemanfaatannya dipadukan dengan proses belajar mengajar dalam
situasi kelas, (2) pemanfaatan media di luar situasi kelas atau di luar kelas,
meliputi (a) pemanfaatan secara bebas yaitu media yang digunakan tidak
diharuskan kepada pemakai tertentu dan tidak ada kontrol dan pengawasan dad
pembuat atau pengelola media, serta pemakai tidak dikelola dengan
prosedur dan pola tertentu, dan (b) pemanfaatan secara terkontrol yaitu media
itu digunakan dalam serangkaian kegiatan yang diatur secara sistematik untuk
mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan untuk dipakai oleh sasaran
pemakai (populasi target) tertentu dengan mengikuti pola dan prosedur
pembelajaran tertentu hingga mereka dapat mencapai tujuan pembelajaran
tersebut, (3) pemanfaatan media secara perorangan, kelompok atau massal,
meliputi (a) pemanfaatan media secara perorangan, yaitu penggunaan media oleh
seorang saja (sendirian saja), dan (b) pemanfaatan media secara kelompok, baik
kelompok kecil (2—8 orang) maupun kelompok besar (9—40 orang), (4) media dapat
juga digunakan secara massal, artinya media dapat digunakan oleh orang yang
jumlahnya puluhan, ratusan bahkan ribuan secara bersama-sama.
Berdasarkan
pendapat tersebut di atas, dapat dikatakan bahwa seorang guru dalam memanfaatkan
suatu media untuk digunakan dalarn proses belajar mengajar harus memperhatikan
beberapa hal, yaitu (1) tujuan pembelajaran yang akan dicapai, (2) isi materi
pelajaran, (3) strategi belajar mengajar yang digunakan, (4) karakteristik
siswa yang belajar. Karakteristik siswa yang belajar yang dimaksud adalah
tingkat pengetahuan siswa terhadap media yang digunakan, bahasa siswa, artinya
isi pesan yang disampaikan melalui media harus disesuaikan dengan tingkat
kemampuan berbahasa atau kosakata yang dimiliki siswa sehingga memudahkan siswa
dalam memahami isi materi yang disampaikan melalui media. Selain itu, penting
juga untuk memperhatikan jumlah siswa. Artinya media yang digunakan hendaknya
disesuaikan dengan jumlah siswa yang belajar.
Encyclopedia of education Research dalam hamalik
(1994:15), merincikan manfaat media pendidikan yaitu :
1) Meletakan dasar-dasar yang kongkret untuk
berpkir, oleh karena itu menggurang verbalisme.
2) Memperbesar perhatian siswa
3) Meletakan dasar-dasar yang penting untuk
perkembangan belajar sehingga membuat pelajaran lebih mantap.
4)
Memberikan penggalaman nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri
di kalangan siswa.
5)
Menunbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinu teruta melalui gambar hidup.
6)
Membantu tumbuhnya pengartian yang dapat membantu perkembangan kemampuan
berbahasa.
7)
Memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara lain dan membantu
efisiensi dan keragaman yang lebih banyak dalam belajar.
1.5 Prinsip-prinsip Pemilihan
Media
Prinsip-prinsip
pemilihan media pembelajaran merujuk pada pertimbangan seorang guru dalam
memilih dan menggunakan media pembelajaran untuk digunakan atau dimanfaatkan
dalam kegiatan belajar mengajar. Hal ini disebabkan adanya beraneka ragam media
yang dapat digunakan atau dimanfaatkan dalam kegiatan belajar mengajar.
Menurut
Rumampuk (1988:19) bahwa prinsip-prinsip pemilihan media adalah (1) harus
diketahui dengan jelas media itu dipilih untuk tujuan apa, (2) pemilihan media
hams secara objektif, bukan semata-mata didasarkan atas kesenangan guru atau
sekedar sebagai selingan atau hiburan. pemilihan media itu benar-benar
didasarkan atas pertimbangan untuk meningkatkan efektivitas belajar siswa, (3)
tidak ada satu pun media dipakai untuk mencapai semua tujuan. Setiap media
memiliki kelebihan dan kelemahan. Untuk menggunakan media dalam kegiatan
belajar mengajar hendaknya dipilih secara tepat dengan melihat kelebihan media
untuk mencapai tujuan pengajaran tertentu, (4) pemilihan media hendaknya
disesuaikan dengan metode mengajar dan materi pengajaran, mengingat media
merupakan bagian yang integral dalam proses belajar mengajar, (5) untuk dapat
memilih media dengan tepat, guru hendaknya mengenal ciri-ciri dan masing-masing
media, dan (6) pemilihan media hendaknya disesuaikan dengan kondisi fisik
lingkungan. Sedangkan Ibrahim (1991:24) menyatakan beberapa pedoman yang dapat
digunakan untuk memilih media pembelajaran, antara lain (1) sebelum memilih
media pembelajaran, guru harus menyadari bahwa tidak ada satupun media yang paling
baik untuk mencapai semua tujuan. masing-masing media mempunyai kelebihan dan
kelemahan. penggunaan berbagai macam media pembelaiaran yang disusun secara
serasi dalam proses belajar mengajar akan mengefektifkan pencapaian tujuan
pembelajaran, (2) pemilihan media hendaknya dilakukan secara objektif, artinya
benar-benar digunakan dengan dasar pertimbangan efektivitas belajar siswa,
bukan karena kesenangan guru atau sekedar sebagai selingan, (3) pernilihan
media hendaknya memperhatikan syarat-syarat (a) sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai, (b) ketersediaan bahan media, (c) biaya
pengadaan, dan (d) kualitas atau mutu teknik. Jadi dapat disimpulkan bahwa
prinsip-prinsip pemilihan media pembelajaran adalah (1) media yang dipilih
harus sesuai dengan tujuan dan materi pelajaran, metode mengajar yang digunakan
serta karakteristik siswa yang belajar (tingkat pengetahuan siswa, bahasa
siswa, dan jumlah siswa yang belajar), (2) untuk dapat memilih media dengan
tepat, guru harus mengenal ciri-ciri dan tiap tiap media pembelajaran, (3)
pemilihan media pembelajaran harus berorientasi pada siswa yang belajar,
artinya pemilihan media untuk meningkatkan efektivitas belajar siswa, (4)
pemilihan media harus mempertimbangkan biaya pengadaan, ketersediaan bahan
media, mutu media, dan lingkungan fisik tempat siswa belajar.
Berdasarkan
kesimpulan di atas, dapat diturunkan sejumlah faktor yang mempengaruhi
penggunaan media dalam kegiatan pembelajaran yang dapat dipakai sebagai dasar
dalam kegiatan pemilihan. Adapun faktor-faktor tersebut adalah (1) tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai, (2) karakteristik siswa atau sasaran, (3)
jenis rangsangan belajar yang diinginkan, (4) keadaan latar atau lingkungan,
(5)kondisi setempat, dan (6) luasnya jangkauan yang ingin dilayani (Sadiman
2002:82).
Pemilihan media pembelajaran oleh guru dalam pembelajaran berbasis kompetensi membaca puisi juga harus berpedornan pada prinsip-prinsip pemilihan media yang dilatari oleh sejumlah faktor di atas. Pemilihan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar harus disesuaikan dengan tujuan instruksional membaca puisi yang akan dicapai, isi materi pelajaran pembelajaran membaca puisi, metode mengajar yang akan digunakan, dan karakteristik siswa. Sehubungan dengan karakteristik siswa, guru harus memiliki pengetahuan tentang kemampuan intelektual siswa usia SMA, agar guru dapat memilih media yang benar-benar sesuai dengan siswa yang belajar. Ketepatan dalam pemilihan media akan dapat meningkatkan mutu proses belajar mengajar membaca puisi sehingga guru dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
1.6 Karakteristik AudienPemilihan media pembelajaran oleh guru dalam pembelajaran berbasis kompetensi membaca puisi juga harus berpedornan pada prinsip-prinsip pemilihan media yang dilatari oleh sejumlah faktor di atas. Pemilihan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar harus disesuaikan dengan tujuan instruksional membaca puisi yang akan dicapai, isi materi pelajaran pembelajaran membaca puisi, metode mengajar yang akan digunakan, dan karakteristik siswa. Sehubungan dengan karakteristik siswa, guru harus memiliki pengetahuan tentang kemampuan intelektual siswa usia SMA, agar guru dapat memilih media yang benar-benar sesuai dengan siswa yang belajar. Ketepatan dalam pemilihan media akan dapat meningkatkan mutu proses belajar mengajar membaca puisi sehingga guru dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
Seorang
guru terlebih dahulu harus mengenal/memahami karakter siswanya dengan baik agar
dalam proses belajar mengajar dapat memilih media yang baik sehingga dapat
mencapai tujuan pembelajaran. Anak didik/siswa dapat diidentifikasi melalui 2
(dua) tipe karakteristik, yaitu karakteristik umum dan karakteristik khusus.
Karakteristik umum meliputi umur, jenis kelamin, jenjang/tingkat kelas, tingkat
kecerdasan, kebudayaan ataupun faktor sosial ekonomi. Karakteristik khusus
meliputi pengetahuan, kemampuan, serta sikap mengenai topik atau materi yang
disajikan/diajarkan. Hal ini penting karena langsung berpengaruh dalam hal
pengambilan keputusan untuk memilih media dan metode mengajar (Latuheru,
1998:3).
Kondisi
belajar mengajar yang efektif adalah adanya minat dan perhatian siswa dalam
belajar. Minat merupakan suatu sifat yang relatif menetap pada diri seseorang.
Minat ini memiliki pengaruh yang besar terhadap belajar sebab dengan minat
seseorang akan melakukan sesuatu, sebaliknya tanpa minat tidak mungkin
melakukan sesuatu. Keterlibatan siswa dalam belajar erat kaiatannya dengan
sifat-sifat siswa, baik yang bersifat kognitif seperti kecerdasan dan bakat
maupun yang bersifat afektif, seperti motivasi, rasa percaya diri, dan minatnya
(Usman, 2002:27).
Minat
siswa merupakan faktor utama yang menentukan derajat keefektifan belajar siswa.
Jadi, unsur efektif merupakan faktor yang menentukan keterlibatan siswa secara
aktif dalam proses pembelajaran (James dalam Usman, 2002:27).
Berikut
ini jenis-jenis media yang sering digunakan dalam proses belajar menggajar di
dunia pendidikan
1). Postera. Pengertian
Poster
menurut Arsyad (2007) merupakan media visual dua dimensi berisikan gambar dan
pesan tertulis yang singkat. Poster tidak hanya penting untu menyampaikan
pesan-pesan tertentu tetapi mampu pula untuk mempenggaruhi dan memotivasi
tingkah laku orang yang melihatnya.
b.
Fungsi
Poster
memiliki kekuatan dramatik yang begitu tinggi memikat dan menarik perhatian,
banyak iklan mengunakan teknik-teknik poster dalam menarik prhatian demi
kepentingan produksinya, poster dapat menarik perhatian karena uraian yang
memadai secara kejiwaan dan merangsang untuk ilustrasi ynag sanggat dramatik.
c.
Tujuan
Tujuan di gunakan media poster adalah :
Tujuan di gunakan media poster adalah :
1.
dalam Penggajaran, bertujuan sebagai dorongan atau motivasi kegiatan belajar
siswa, poster dapat meranggsang anak untuk mempelajari ebih jauh dan ingin
lebih tahu hakekat dari pesan ynag di sampaikan melalui poster terebut.
2.
Poster bertujuan dapat menyadarkan setiapanak sekolah dasar bahwa menggosok
gigiitu sangat penting yaitu bertujuan sebagai peringatan.
3. Seagai alat bantu bagi guru sehingga diharapkan siswa lebih kreatif dan partisipasi.
d. manfaat
5. 1. Dapat mempenggaruhi masyarakat untuk memeisuatu barang.
6. 2. Memberikan informasi baru secara singkat dan mengingatkan suatu pesan yang berkaitan.
7. 3. Dapat digunakan dalam proses pembelajaransehingga proses belajar terasa menyenangkan dan tidak membosankan.
d. Kelebihan dan kekurangan3. Seagai alat bantu bagi guru sehingga diharapkan siswa lebih kreatif dan partisipasi.
d. manfaat
5. 1. Dapat mempenggaruhi masyarakat untuk memeisuatu barang.
6. 2. Memberikan informasi baru secara singkat dan mengingatkan suatu pesan yang berkaitan.
7. 3. Dapat digunakan dalam proses pembelajaransehingga proses belajar terasa menyenangkan dan tidak membosankan.
Kelebihanü
1. poster berukuran besar, sehingga mudah dan menarik untuk dibaca dan dilihat
2. poster mempunyai bentuk tulisan yang singkat, padat dan tidak memerlukan waktu yang lama untuk membaca dan memahaminya
3. poster dapat ditempel atau diletakkan di mana saja serta neniliki kata-kata yang menarik untuk dibaca
kekuranganü
1. poster harus ditempel pada tempat dan lokasi yang strategis
2. membutuhkan kertas atau papan (tempat yang besar)
3. membutuhkan biaya yang cukup besar untuk membuatnya
e. cara menggunakannya di kelas
1. poster ditempelkan di depan kelas (papan tulis)
2. ide atau tulisan yang ada dalam poster harus sesuai dengan materi yang akan disampaikan kepada siswa
3. guru menerangkan materi dengan mengguanakan media poster yang telah ditempel sebelumnya
2. Papan Flanel
a. Pengertian
Menurut Sudiman (2002) papan flanel merupakan kain flanel yang dipasang pada papan sebagai tempat untuk menempel gambar ataui tulisan yang telah disisipkan terlebih dahulu
b. Fungsi
Papan flanel merupakan media gratis yang efektif sekali berfungsi dalam menyajikan atau menyampaikan pesan-pesan tertentu pada sasaran tertentu pula
c. Tujuan
Dengan menggunakan papan flanel diharapkan siswa mampu dan menerima pelajaran dengan baik
d. Manfaat
1. dapat menimbulkan motivasi bagi siswa untuk rajin belajar
2. memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbal
3. dapat mengatasi keterbatasan ruang dan waktu
e. kelebihan dan kekurangan
kelebihanü
1. papan flanel dapat dipakai berulang-ulang
2. dapat menimbulkan pelajaran untuk informasi secara langsung bagi yang melihatnya
3. bahan-bahan yang akan ditempel mudah menyimpannya di dalam amplop khusus
4. digunakan untuk penyuluhan dan tempat memvisualisasikan berbagai pelajaran
kekuranganü
1. bahan-bahan flanel dapat menempel pada sesama bahan flanel
2. bila terhembus angin dapat meluncur ke bawah atau mudah sekali jatuh
3. untuk membuat guntingan sebagai bahan visualisasi yang akan ditempelkan memakan waktu yang lama
4. adanya bahan selain flanel yang dapat menempelkan guntingan pada flanel atau bahan berbulu lainnya
f. cara menggunakannya
1. letakkan papan flanel di depan kelas
2. sebelumnnya telah dipersiapkan kertas-kertas dengan berukuran yang sama rata yang berisi tulisan atau poin-poin yang berkenaan dengan materi yang akan disampaikan pada proses pembelajaran
3. tempelkan guntingan-guntingan kertas pada papan dengan mengurutkannya secara teratur ke bawah
4. papan dimiringkan dan diberi sandaran supaya guntingan-guntingan yang telah dipasang tidak meluncur ke bawah
5. letakkan papan sesuai dengan tinggi mata orang atasu siswa yang melihatnya
6. guru menjelaskan atau menyampaikan materi secara bertahap sesuai urutan-urutan materi yang ada pada papan flanel
3. Bagan atau Chart
Menurut Azhar. M (2007 : 35) mengatakan bahwa bagan atau charttermasuk media fisual. Dalam bagan atau chart pesan yang akan disampaikan biasanya berupa ringkasan visual suatu proses, perkrmbamgan atau hubungan penting.
Beberapa kriteria bagan yang baik
1). Dapat dimengerti anak
2). Sederhana dan lugas, tidak rumit atau berbelit-belit.
3). Dapat diganti pada waktu-waktu tertentu agar tetap up to date dan juga tidak
kehilangan daya tariknya.
a. fungsi
fungsi dan bagan / chart adalah menyajikan ide-ide atau konsep-konsep yang sulit bila hanya disampaikan secara tertulis atau lisan secara visual dan bagan juga mampu memberikan ringkasan butir-butir penting dari suatu persentasi.
b. tujuan dan manfaat
1). Untuk menunjukan hubungan, perbandingan, perkembangan, klasifikasi dan organisasi.
4. SPESIMEN
a. pengertian spesimen
spesimen merupakan sebagian dari jenis atau seagian dari kelompok benda yang sama untuk di jadikan contoh. Spesimen juga dikatakan sebagai benda sebenarnya tapi benda tersebut sudah diawetkan.
b. Fungsi
1. Merangsang minat untuk meluskan pengetahuan.
2. Menimbulkan perhatian kepada subjek yang digarap.
3. menyediakan bahan untuk membuat papan pertunjukan atau pameran.
4. mendorong untuk berfikir dan menyelidiki sendiri.
c. Tujuan dan mafaat
1). Mengingatkan akan rasa cinta dengan alam.
2). Memungkinkan pelajar melihat mahluk hidup yang benda dalam lingkngannya.
3). Mengembangkan kemampuan untuk mengadakan pengawetan.
4). Dapat meningkatkan dan memuaskan perasaan ingin tahu.
d. Kelebihan dan kekurangan
Kelebihan :ü
1. bisa digunakan berulang kali apabila alat peraganya sulit untuk di dapat.
2. dibuat sendiri tanpa ada kesulitan yang berarti.
Kekurangan :ü
1. tidak dapat menunjukan perilaku seperti benda aslinya karena benda
tersebut sudah mati dan diawetkan.
2. biaya pembuatannya agak mahal dan waktu ang dibutuhkan agak lama.
Cara mempergunakan canaya.ü
5. Mikrofis
Mikrofis adalah kembaran film transparan terdiri dari lambang-lambang visual ( grafis maupun verbal) yang diperkecil sedemikian rupa sehingga tak dapat di baca dengan mata telanjang.
Secara umum, mikrofis termasuk dalam bentuk kelompok media bentuk kecil (mikroform). Keuntungan terbesar dari penggunaan alat ini adalah dapat menghemat ruangan. Halaman cetak yang besar dapat di ringkas dalam bentuk film yang baik dengan perbandingan 1: 12 yang selangutnya bisa dikembalikan lagi kebentuk semula dengan memproyeksikannya ke layar.
a. Fungsi
b. Tujuan
c. Manfaat
d. Kelebihan dan Kekurangan
a. Kelebihan
1. Mudah di kopi cetak dan di publikasikan dengan biaya relatif murah.
2. bisa diproyeksikan ke layar lebar.
3. berbei
b. Kekurangan
6. LABORATORIUM BAHASA
a. Pengertian
Laboratorium bahasa adalah alat untuk melatih siswa mendengar dan berbicara dalam bahasa asing dengan jalan menyajikan materi pelajaran yang disiapkan sebelumnya.
b.Fungsi
c. Tujuan dan Manfaat
d. Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan
2. Materi yang disajikan bisa langsung didengarkan oleh siswa.
3. siswa dapat mengetahui langsung kesalahan-kesalahan dalam mengucapkan.
4. suara guru yang didengar oleh siswa dapat diulang berkali-kali karena tersedia alat perekamnya.
5. kemampuan memonitor dan bekerja dengan masing-masing siswa (dalam bentuk pelajaran) lebih mudah.
kekurangan
1. sistim perawatan alat-alat yang lebih intensif
2. apabila ada kerusakan maka memerlukan biaya yang sangat besar untuk memperbaikinya.
3. tidak terdapat pada semua sekolah karena biaya pembangunannya mahal sehingga tidak semua siswa mengetahui manfaat dan cara penggunaannya.
e. Cara Menggunakan
7. Peta
a.Pengertian
Peta adalah suatu penyajian visual atas permukaan bumi.
b. Fungsi
Pada dasarnya peta berfungsi untuk menyajikan data-data lokasi
c. Tujuan dan Manfaat
Tujuanü
1. Memungkan para siswa untuk mengerti posisi kesatuan politik, daerah kepulauan, dan sungai-sungai.
2. memberikan keterangan wilayah, jarak, arah, bentuk, luas dan hubungan-hubungan.
3. melengkapi orientasi pengertian dan pengalaman berbagai daerah yang luas dan bergerak.
4. memberikan bahan deskriktif.
5. melengkapi suatu dasar visual guna pembangunan dan perkembangan.
Manfaatü
1. menyajikan keadaan permukaan bumi, daratan, sungai-sungai, gunung-gunung, bentuk-bentuk daratan serta perairan lainnya.
2. menyajikan data-data budaya dan kemasysrakatan seperti pola bahasa atau adat istiadat.
d. Kelebihan dan kekurangan
Kelebihanü
1. memungkinkan siswa mengerti posisi dari kesatuan politik, daerah kepulauan, Dan lain-lain.
2. merangsang minat siswa terhadap penduduk dan pengaruh feografis.
Kekuranganü
e. cara menggunakan
8. Sketsa
a. Pengertian
sketsa adalah gambar yang sederhana, atau draft kasar yang melukiskan bagian-bagian pokoknya tanpa denah, karena setiap orang yang normal dapat diajar menggambar, maka setiap guru yang baik haruslah dapat menggunakan ide-idenya kedalam bentuk sketsa-sketsa, selain dapat menarik perhatian murit, mrngindari ferbalisme dan dapat memperjelas penyampaian pesan, harganyapun tak dipersoalkan sebab media ini dibuat langsung oleh guru.
Seorang guru bisa saja menerangkan proses perkembangbiakan kupu-kupu secara lisan atau verbal. Kalau mau jelas tentu saja sebaiknya menggunakan benda-benda sebenarnya : kupu-kupu telornya, ulat kepompong, serta proses itu sendiri. Atau kalau tidak mungkin bisa dengan menggunakan gambar atau fotonya. Tetapi itu memerlukan waktu dan biaya.
a. Fungsi
b. Tujuan dan Manfaat
c. Kelebihan dan Kekurangan
d. Cara menggunakannya
9. Papan Buletin
Papan buletin tergolong kedalam media grafis yang ergolong dalam media fisual.
a. Fungsi
1. berfungsi untuk menyalurkan pesan dari sumber kepenerima pesan saluran yang dipakai melalui indra pengelihatan.
2. berfungsi pula untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, mengilustrasikan atau menghiasi fakta yang mungkin akan cepat dilupakan atau diabaikan.
3. berfungsi menyampaikan pesan-pesan tertulis seperti karangan, berita teature.
b. Kelebihan dan kekurangan
Kelebihanü
1. Medianya sederhana dan relatif mudah, murah bila ditinjau dari segi biayanya.
2. Membuat siswa lebih bersemangat dalam menerima pelajaran.
3. Sifatnya konkrit, lebih relialitis menunjukkan pokok masalah dibandingkan dengan media visual semata.
Kekuranganü
1. ukuran gambar dan tulisan sering kali kurang tepat untuk pengajuan dalam kelompok besar.
2. mememlukan ketersediaan sumber dan ketrampilan dan kejelian guru untuk dapat memanfaatkannya.
10. Media Transportasi
a. Pengertian
Media transportasi adalah media visual proyeksi yang dibuat diatas bahan transparan dan sebagai perangkat lunak, bahan transparan yang berisikan pesan-pesan tersebut memerlukan alat-alat khusus untuk memproyeksikan yait OHP.
b. Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihanü
1. Guru selalu bertatap dengan siswa karena OHP dapat diletakkan didepan kelas dan dengan demikian ia dapat selalu mengendalikan kelasnya.
2. Transparasi dapat dibuat dengan sendiri oleh guru baik dibuat secara manual maupun melalui proses cetak, salin dan kimia.
3. peralatannya mudah dioperasikan dan tidak memerlukan peralatan khusus.
Kekuranganü
1. listrik pada ruangan atau lokasi penyajian harus tersedia
2. tanpa layar yang dapat dimiringkan (misalnya hanya menggunakan dinding atau tembok atau layarlurus), sulit untuk mengatasi distorsi tayangan yang berbentuk tropesium.
3. harus memiliki teknik khusus untuk pengaturan uutan baik dalam hal penyajian maupun penyimpanan.
c. Cara menggunakannya
1. periksa tegangan sumber listrik dan sesuaikan peralatan pada tegangan pada peralatan.
2. hubungkan OHP dengan sumber listrik.
3. letakkan tombol ON/OFF keposisi ON.
4. letakkan transparasi pada posisi yang benar (diatas strage).
5. aturlah posisi lend head assembly dan posisi OHP itu sendiri untuk menghindarkan energi key stone effect.
6. aturlah tombol pengatur fokus sehingga didapatkan hasil gambaran proyeksi yang jelas dan tajam.
11. Alat Perekam Pita Magnetik
a. pengertian
Alat perekam pita magnetik atau lazimnya orang menyebut tipe reorder adalah salah satu media pendidikan yang tak dapat diabaikan untuk menyampaikan informasi, karena mudah menggunakannya.
b. Manfaat dan Kegunaan
1. komando hitungan serperti pelajaran senam.
2. latihan mengucapkan kata-kata untuk pelajaran bahasa asing.
3. latihan membaca untuk pelajaran bahasa asing.
4. pelajaran menggarang.
5. pembacaan puisi.
6. sandiwara seperti yang dimainkan murid untuk disimpan sebagai dokumentasi agar dapat diputar kembali.
c. Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihanü
1. mempunyai fungsi ganda yang efektif sekali untuk merekam, menampilkan rekaman dan menghapusnya.
2. pita rekaman dapat diputar berulang-ulang tanpa mempengaruhi volume.
3. pita rekaman dapat dihapus secara otomatis dan pitanya bisa dipakai kembali.
4. pita rekaman dapat digunakan sesuai jadwal yang ada. Guru dapat secara langsung mengontrolnya.
Kekuranganü
1. daya jangkaunya terbatas. Jika dibandingkan radio, sekali disiarkan dapat menyiarkan pendengar yang massal di tempat-tempat yang berbeda.
2. dari segi biaya pengadaannya bila untuk sasaran yang banyak jauh lebih mahal
3. memerlukan latihan khusus
4. memerlukan perbendaharaan, kata-kata bagi para pendengarnya untuk bisa memahami isi pesan yang disampaikannya
d. cara menggunakannya
1. Kelas harus dibawa ke arah belajar mndengarkan rekaman secara aktif, di mana guru hendaknya lebih dulu menjelaskan apa ia mendengarkan rekaman itu.
2. guru hendaknya telah mengenal dan memahami isi rekaman itu serta tahu menggunakan petunjuk-petunjuk bagi rekaman itu.
3. penguasaan teknik pengguna rekaman dalam berbagai pelajaran
4. guru harus cakap mempergunakan alat rekaman itu. Dari persiapan semua alat dalam kondisi yang wajar, baik rekaman itu sendiri, volume, kecepatan dan sebagainya.
5. kegiatan lanjutan, hendaknya kegiatan lanjutan telah direncanakan sebelumnya oleh guru.
12. Permainan dan Simulasi
a. pengertian
permainan adalah setiap kontes antara para pemain yang berinteraksi salah satu dengan mengikuti aturan-aturan tertentu untuk mencapai tujuan tertentu pula. Sedangkan simulasi adalah suatu model hasil penyederhanaan suatu realiti kecuali harus mencerminkan situasi yang sebenarnya, simulasi haruslah beroperasional, artinya menggambarkan proses yang sedang berlangsung. Tetapi maketnya merupakan model dari bangunan yang sebenarnya, bukanlah simulasi karena tidak untuk menggambarkan proses.
b. Kelebihan atau kekurangan
Kelebihanü
1. permainan dan simulasi memungkinkan penerapan konsep-konsep atapun peran ke dalam situasi dan peranan yang sebenarnya di masyararakat
2. permainan bersifat luwes, karena dapat dipakai untuk berbagai tujuan pendidikan dengan mengubah sedikit-sedikit alat, aturan maupun persoalannya
3. permainan dapat dengan muidah dibuat dan diperbanyak
kekurangan / kelemahanü
1. dalam mensimulasikan situasi sosial, permainan cenderung terlalau menyederhanakan konteks sosdialnya sehingga tidak mustahil siswa juga memperoleh pesan yang salah
2. kebanyakan permainan hanya melibatkan beberapa orang siswa saja pada keterlibatan siswa atau warga belajar amatlah penting agar proses belajar lebih efektif dan efisien
c. manfaat
1. permainan/simulasi dapat meningkatkan minat, perhatian dan motivasi siswa dalam belajar
2. permainan/ simulasi dapat mengubah sikap sosial siswa terhadap individu/ kelompok, mengembangkan pengertian dan ketegasan peranan, keterampilan pribadi dan kreatifitas.
3. permainan dapat memupuk keberanian, kemantapan penampilan siswa untuk menjadi biasa dan terampil dalam menanggapi masalah sosial serta bertindak secara spontan tanpa memerlukan persiapan dalam waktu lama.
13. Kartun
a. Pengertian
Kartun adalah penggambaran dalam bentuk lukisan atau karikatur tentang orang, gagasan atau situasi yang di desain untuk mempengaruhi opini masyarakat. Walaupun terdapat sejumlah kartun yang berfungsi membuat orang tersenyum, seperti halnya kartun-kartun yang dimuat dalam surat kabar
b. Manfaat dan tujuan
a. Untuk motivasi
Sesuai dengan wataknya kartun yang efektif akan menarik perhatian serta menumbuhkan minat belajar siswa, ini menunjukkan bahan-bahan kartun bisa menjadi alat motivasi yang berguna dui kelas.
b. Sebagai ilustrasi
Seorang guru melaporkan hasil efektif dari penggunaan kartun dalam menggambarkan konsep ilmiah pengajaran sains. Sebagian dipakai untuk mengemukakan beberapa pertanyaan tentang ada tidaknya situasi ilmiah yang dapat digambarkan dalam kartun.
c. Untuk kegiatan siswa
Para siswa membuat kartun untuk menumbuhkan minat dalam kampanye kebersihan, keselamatan mengemudi dan lain-lain
c. Fungsi
Untuk mempengaruhi pendapat umum bahwa terletak pada kekompakkannya, penyederhanaan isunya, dan perhatian yang sungguh-sungguh yang dapat dibangkitkan secara tajam melalui gambar-gambar yang mengandung humor
14. Gambar/foto,
Media grafis paling umum digunakan dalam PBM, karena merupakan bahasa yang umum dan dapat mudah dimengerti oleh peserta didik. Kemudahan mencerna media grafis karena sifatnya visual konkrit menampilkan objek sesuai dengan bentuk dan wujud aslinya sehingga tidak verbalistik.
Kelebihan media ini ialah:
a. Sifatnya kongkrit, lebih realistik dibandingkan dengan media verbal.
b. Dapat memperjelas suatu masalah dalam bidang apa saja, baik untuk usia muda maupun tua.
c. Murah harganya dan tidak memerlukan peralatan khusus dalam penyampaiannya.
Kelemahannya.
a. Gambar/foto hanya menekankan persepsi indera mata.
b. Ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar.
Contoh : Foto Candi Prambanan
15. Diagram
Ciri-ciri diagram yang baik.
a. benar, diagram rapih dan disertai dengan keterangan yang jelas.
b. cukup besar dan ditempatkan secara strategis.
c. penyusunannya disesuaikan dengan pola baca yang umum dari atas ke bawah
atau dari kiri ke kanan.
Contoh Diagram: Letusan Gunung Berapi
16. Grafik (Graph)
Grafik adalah penyajian kembali data-data yang berupa angka-angka dalam bentuk visual simbolis (lambang visual). Jenis grafik diantaranya :
1) Grafik garis (Line Graph), yaitu grafik yang paling dapat menggambarkan data
secara tepat, dapat menggambarkan hubungan antara dua kelompok data dan
dapat digunakan untuk data-data yang kontinyu.
2) Grafik batang
Dalam grafik ini jumlah data dipertunjukkan dalam bentuk gambar. Yang perlu diperhatikan grafik gambar ini adalah:
1) Simbol gambar yang dipakai sendiri (self Explanatory).
2) Jumlah data yang diperlihatkan melalui jumlah gambar.
3) Jumlah besar kecilnya gambar akan dapat dibaca apabila dibawah gambar
tersebut diberikan angka yang sebenarnya.
17. Papan Tulis/White Board
Salah satu media penyajian untuk PBM yang sering digunakan adalah: “papan tulis, dan white board”. Kedua media ini dapat dipakai untuk penyajian: tulisan-tulisan, sket-sket gambar-gambar dengan menggunakan kapur/spidol white board baik yang berwarna ataupun tidak berwarna. Maksud dari warna tersebut adalah agar tulisan: lebih jelas, menarik dan dapat berkesan bagi peserta yang akan menerimanya.
Syarat-syarat papan tulis yang baik adalah:
a. Papan tulis harus buram, tidak boleh licin atau mengkilat.
b. Warna dasar papan tulis harus lebih gelap dari alat tulis yang dipakai.
c. Warna dasar white board putih.
d. Ukuran yang ideal adalah 90 x 120 cm atau 90 x 200 cm.
e. Untuk penggunaan papan tulis atau white board diperlukan perhatian yaitu:
Tulisan / gambar dipapan harus jelas dan bersih, Hindari agar papan tulis tidak terlalu penuh dengan tulisan atau gambar-gambar sehingga sulit untuk dimengerti peserta, Hapuskan tulisan/gambar tidak diperlukan lagi, Tinggalkan papan tulis dalam keadaan bersih.
18. Flip Chart
Peta/flip cahrt adalah: lembaran kertas yang berisikan bahan pelajaran, yang tersusun rapi dan baik. Penggunaan ini adalah salah satu cara guru dalam menghemat waktunya untuk menulis di papan tulis. Lembaran kertas yang sama ukurannya dijilidjadi satu secara baik agar lebih bersih dan baik. Penyajian informasi ini dapat berupa:
a. Gambar-gambar c. Huruf-huruf
b. Diagram d. Angka-angka
Peta tersebut harus disesuaikan dengan jumlah dan jarak maksimum siswa melihat peta lipat tersebut dan direncanakan tempat yang sesuai dimana dan bagaimana petatersebut ditempatkan
Contoh Filip Chart
Cara Membuat Flip Chart
Chart tersebut harus disusun/dijilid yang serasi agar mudah untuk penyimpanannya dan untuk menghindarkan kerusakan chart. Adapun cara untuk mengkontruksi peta/chart adalah sebagai berikut:
a. Lubangi kertas chart sedemikian rupa agar mudah dijadikan satu/dijilid.
b. Buatkan dua bingkai kayu yang diikat bersama dengan kertas peta oleh dua baut (seperti pada gambar 1). Pada ujung-ujung bingkai dibuat lubang tempat tali penggantung pita.
c. Peta dengan bingkai kayu atau besi dijadikan satu dengan pengikat baut. Peta ini dapat digantungkan pada papan tulis/white board, yang tidak menempel tembok/dinding.
d. Penempatan peta dapat juga digantungkan pada penyangga dengan 3 kaki.
e. Cara lain untuk mengikat dan menyangga peta adalah dengan menggunakan papan triplek/hardboard. Papan display lainnya antara lain; papan tikar, felt board (papan berlubang)
Dengan menggunakan proyektor, informasi yang akan disampaikan dapat diproyeksikan ke layar, sehingga informasi berupa: tulisan, gambar, bagan dll akan menjadi lebih besar dan lebih jelas dilihat oleh siswa. Penggunaan media proyeksi ini lebih menguntungkan, sebab indera pendengaran dan penglihatan akan sama-sama diaktifkan melalui sebuah media transparansi yang telah disiapkan. Yang dimaksud dengan gambar mati (still picture) adalah berupa: gambar, foto, diagram, tabel, ilustrasi dll, baik berwarna ataupun hitam = putih yang relatif berukuran kecil, agar gambar tersebut dapat dilihat atau disaksikan dengan jelas oleh seluruh siswa di dalam kelas dengan jalan diproyeksikan kesuatu layar (screen) .
19. Over Head Projector/Over Head Transparansi (OHP/OHT)
Pada dasarnya OHP/OHT berguna untuk memproyeksikan transparan ke arah layar yang jaraknya relatip pendek, dengan hasil gambar/tulisan yang cukup besar. Proyektor ini direncanakan dibuat untuk dapat digunakan oleh guru di depan kelas dengan penerangan yang normal, sehingga tetap terjadi komunikasi antara guru dengan siswa.
OHP/OHT secara umum digunakan untuk:
a. Pengganti papan tulis dengan menggunakan pen khusus yang dituliskan pada lembaran transparan/plastik (acetate) atau gulungan transparan (scroll).
b. Tempat menunjukkan/memproyeksikan transparan yang telah disiapkan sebelumnya.
c. Tempat menunjukkan bayangan (silhoutte) suatu benda.
d. Tempat menunjukkan model-model barang kecil baik dalam bentuk gerak atau diam.
e. Untuk mendemonstrasikan suatu percobaan.
f. Contoh : bagaimana gaya magnit bekerja terhadap serbuk besi.
g. Untuk menunjukkan diagram aliran suatu sistem tertentu.
Contoh : dengan filter khsus dapat ditunjukkan diagram aliran suatu cairan.
i. Untuk memperlihatkan suatu sistem tertentu.
Contoh: kecepatan membukanya rana pada alat photo/tustel model S. L. R (single lens reflect).
Overhead projector sampai saat ini ada 2 macam, yaitu :
a. OHP type standard (standar lecture haal type)
b. OHP type portable (dapat dilihat dan ringan, mudah dibawa)
Dari bagian-bagian pokok di atas dapat dijelaskan cara kerja OHP type model
stanrd dan model portable, seperti pada gambar di bawah ini. Posisi / Letak Layar
Dengan Ohp. Posisi layar dan letaknya juga harus diatur, sehingga gambar pada layar
tidak miring atau sebagian mengecil. Hal ini dapat dilakukan dengan mengatur sinar
yang dipancarkan dari proyektor jatuh tegak lurus pada layar. Apabila penyimpanan
proyektor
tidak sejajar dengan layar akan menimbulkan distorsi bayangan. Ada dua
kemungkinan
distorsi yaitu distorsi horizontal dan distorsi vertikal. Distorsi vertikal
disebabkan penyimpanan proyektor terlalu tinggi dari layar (distorsi kebawah) atau
terlalu ke bawah dari posisi layar (distorsi ke atas). Sedangkan distorsi horizontal
disebabkan oleh penyimpanan proyektor terlalu ke kiri atau terlalu ke kanan dari
posisi layar.
Teknik-Teknik Penyajiandisebabkan penyimpanan proyektor terlalu tinggi dari layar (distorsi kebawah) atau
terlalu ke bawah dari posisi layar (distorsi ke atas). Sedangkan distorsi horizontal
disebabkan oleh penyimpanan proyektor terlalu ke kiri atau terlalu ke kanan dari
posisi layar.
a. Pada waktu penggunaan OHP, guru dapat melakukannya sambil berdiri. Pada
Membuat Overhead Transparansi (OHT)
Dalam membuat transparan banyak cara yang dipergunakan dari yang sederhana sampai yang rumit atau memakai alat pembuat/untuk mengkopy transparan yang disebut “transparan maker” cara pembuatan transparan adalah sebagai berikut:
Bahan dasar transparan berupa sejenis plastik tipis yang disebut acetate dijual dipasaran dalam kemasan 100 lembar dengan tebal 2 atau 3 macam yang berbeda. Yang umum dipakai dengan DIN – A.4, 210 x 297 mm dengan tebal 0,08 mm. Pembuatan langsung pada transparan dapat dikerjakan 2 cara yaitu:
1) Menuls/melukis dengan pen khusus yang berwarna warni (Transparance pen)
2) Menggunakan set huruf (lettering set) atau sering disebut rugos.
http://edywihardjo.blog.unej.ac.id
20. Audiotape
Kelebihan-kelebihan Audiotape
Baik untuk siswa yang sedang belajar mendengar.pengisi waktu saat menunggu mendengar sambil melakukan mobilitas (kegiatan lain) merupakan alternatif bagi yang tidak senang membaca atau yang mempunyai kesulitan membacapendengar dapat me-review-nya sambil menunggu atau melakukan atau melakukan kegiatan lain.
Kelemahan Audiotape
Kaset buku ini kaku (kurang fleksibel), sebab harus tergantung dengan komponen lain yaitu adanya tape dan alira listrikØ
Tidak memungkinkan melakukan penjelajahan terhadap isi buku terlebih dahuluØ
Bila ingin menvermati kembali isi buku, harus me-review-nya kembali sampai menemukan yang dimaksdukan, baru kemudian memutarnya kembalihal-hal penting tidak bisa digarisbawahi atau diberi tanda khusus.Ø
Tidak ada grafik, diagram, atau gambar sebagai bahan klarifikasi.Ø
Optimalisasi Audiotape
Matikan tape dan ulangi hal-hal yang perlu dihafalkan
Buatlah catatan selama atau setelah selesai mendengarkanØ
Dengarkan hal-hal oenting atau hal-hal yang sulit beberapa kali.Ø
Kalau ada buku manualnya, lihat dan cermatilah terlebih dahulu sebelum mendengarkan kaset.Ø
21. Video dan Videotape
Kelebihan Videotape
Baik untuk semua yang sedang belajar mendengar dan melihatØ
Bisa menampilkan gambar, grafik atau diagramØ
Bisa dipergunakan di rumah, di luar kelas maupun dalam perjalanan dalam kendaraanØ
Bisa diperlambat dan diulangØ
Dapat dipergunakan tidak hanya untuk satu orangØ
Dapat dipergunakan untuk memberikan umpan balikØ
Kelemahan Videotape
Sering dianggap sebagai hiburan TV
Kegiatan melihat videotape adalah kegiatan pasifØ
Menggunakan video berarti memerlukan dua unit alat, yaitu videotape dan monitor TVØ
Dibandingkan dengan kaset recorder, harganya relatif lebih mahalØ
Pemirsa tidak bisa melihat secara cepat bagian-bagian yang sudah tayangan yang sudah terlewatkanØ
22. Internet
Kelebihan Internet
Memungkinkan akses informasi ke banyak nara sumber.Ø
Hampir semua tema dapat diperoleh dari Net.Ø
Bisa menjelajah dunia dari rumah, sekolah, kampus, kantor dan perusahaan.Ø
Adanya fasilitas untuk berinteraksi dengan orang lain dari seluruh penjuru dunia yang tertarik pada tema yang sama.Ø
Merupakan komunikasi dua arah, tanya jawab, mengobrol, membuat web sendiri, mengirim berita ke mana saja.Ø
Kelemahan Internet
Biayanya mahal, karena untuk mengoperasikannya membutuhkan kelengkapan seperti komputer, modern ISP (Internet Service Provider), dan saluran telepon. Namun demikian kalau kita tidak memiliki perangkat tersebut kita bisa datang ke perpustakaan-perpustakaan atau ke tempat penyewaan internet;Ø
Diperlukan kemampuan mengoperasikan komputer, juga kemampuan memilih dari sejumlah pilihan yang semuanya kelihatan menarik bagi kita;Ø
Dibutuhkan ketelitian terhadap informasi yang ada, periksa kebenarannya, sebab tidak semua informasi selalu benar atau baik untuk kita.Ø
Operasikan Internet
Sebaiknya kita tetapkan dulu hal-hal yang ingin kita cari, sebelum kita mengoperasikan internet, kecuali kalau memang mempunyai waktu untuk untuk mengadakan penjelajahan.Ø
Untuk penggemar/pengguna internet pemula, agar mendapatkan pengalaman awal, lakukanlah penjelajahan terhadap sesuatu yang bersifat hiburan atau yang menarik motivasi agar semakin mencintai internet.Ø
Bertanyalah terlebih dahulu kepada instruktur sebelum mulai membaca, agar tidak terjadi kekeliruan.Ø
Belilah buku tentang hal tersebut.Ø
PAPAN MAGNETIK
Merupakan
papan pamer yang terdiri dari dari permukaan baja tipis yang dilapisi magnet.
Objek dan informasi yang ingin ditunjukkan/dipamerkan diletakkan diatas karton
yang dibelakangnya terdapat magnet kecil sehingga dengan mudah karton itu
ditempelkan ke papan magnet dan dipindah-pindahkan. Papan magnetik pada
dasarnya mirip chakboard tetapi permukaan bagian belakang chalkboard dilapisi
dengan lembaga baja sehingga ia akan mengikat bahan yang ditempelkan pada
board,yaitu bahan yang bersifat magnetik atau dilapisi bahan magnetik. Bahan
yang digunakan pada papan magnetik adalah magnetized rubber strips,magnetic
letterset dll. Papan magnetik sering digunakan oleh guru olahraga,misalnya
untuk menjelaskan strategi dan pergerakan posisi pemain bola.
• Cara pembuatan :1. Siapkan bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat papan magnetik seperti tripleks,pelat besi,mesin bor,alat penyerut,kertas gosok,paku,palu,obeng,alat pemotong,cat,kikir,potongan-potongan magnet,pelat aluminium siku
2. Ambil pelat besidan tripleks,kemudian potong sesuai ukuran papan tulis
3. Ratakan permukaan tripleks dan pelat besi dengan alat penyerut,kikir dan kertas gosok
4. Pada bagian-bagian tertentu dari pelat besi dilubangi untuk paku dengan menggunakan mesin bor
5. Lapiskan tripleks dan pelat besi menjadi satu kesatuan dengan menggunakan paku dan sekrup
6. Memberi bingkai aluminium pada semua sisi papan magnetik
Mengecat permukaan plat besi
PAPAN FLANEL
Merupakan media grafis yang efektif sekali untuk menyajikan pesan-pesan tertentu kepada sasaran tertentu pula. Papan berlapis kain flanel ini dapat dilipat sehingga praktis. Gambar-gambar yang disajikan dapat dipasang dan dicopot dengan mudah sehingga dapat dipakai berkali-kali. Pada taman kanak-kanak, papan flanel ini dipakai pula untuk menempelkan huruf-huruf dan angka-angka.
Tujuan
• Kelebihan dan kekurangan
Kelebihan :
1. Penggunaan papan flanel dapat membuat sajian lebih efisien
2. Pembuatannya lebih mudah dan praktis
3. Biaya pembuatannya relatif murah
Kekurangan :
1. Mudah rusak dan tidak tahan lama
• Cara pembuatan :
1. Siapkan alat-alat yang diperlukan yaitu tripleks,laken/flanel,paku,gunting,alat penyerut,dan kertas gosok
2. Memotong tripleks sesuai dengan ukuran yang dikehendaki
3. Memotong laken/flanel dengan ukuran yang sesuai,ukuran laken lebih besar daripada ukuran tripleks agar ada bagian laken yang dapat dilipatkan ke bagian belakang tripleks untuk dilekatkan atau dipakukan
4. Memberi bingkai pada bagian pinggir tripleks itu agar penampilan menjadi lebih menarik
Membuat dudukan atau gantungan papan sehingga akan memudahkan dalam penggunaannya
. OHT ( TRANSPARANSI )
Merupakan media visual yang dibuat diatas bahan transparan. Misalnya plastik atau film acetaate. Sebagai perangkat lunak,transparansi berisi pesan atau materi pembelajaran yang akan disampaikan guru melalui alat khusus untuk memproyeksikannya yaitu OHP. Transparansi yang diproyeksikan yaitu berupa huruf,lambang,gambar pada lembaran bahan tembus pandang atau plastik yang dipersiapkan untuk diproyeksikan kesebuah layar atau dinding melalui sebuah proyektor.
• Kelebihan dan kekurangan
Kelebihan :
1. Mudah dalam pengoperasiannya
2. Saat mengajar guru dapat berhadapan dengan siswa
3. Memungkinkan penyajian diskriminasi warna dan menarik minat siswa
4. Gambar yang diproyeksikan lebih jelas dibandingkan jika digambar di papan tulis
5. Dapat digunakan berulang-ulang
6. Mempunyai variasi teknik penyajian yang menarik dan tidak membosankan
Kekurangan :
1. Memerlukan peralatan yang khusus untuk memproyeksikannya yaitu OHP,sedangkan OHP masih merupakan barang yang mahal bagi kebanyakan sekolah
2. Memerlukan waktu dan persiapan yang baik
3.
4. OHP dimanfaatkan sebagai pengganti papan tulis
5. Menggunakan cara kerja yang sistematis karena transparansi ini lepas dan terpisah-pisah
• Cara pembuatan :
1. Siapkan alat-alat seperti thermofax, kertas HVS,transparansi,tinta gambar,pena rotring,bingkai,mesin fotocopy,pensil dll
2. Ambil kertas HVS kemudian tulis pesan/materi menggunakan pena rotring/spidol, apabila ingin membuat gambar gunakan pensil kemudian diperjelas dengan tinta warna
Setelah materi/gambar selesai dibuat dikertas HVS,kemudian dipindahkan ke transparansi menggunakan mesin fotocopy melalui proses thermal dengan thermofax
. PROYEKTOR TAK TEMBUS PANDANG
Pada proyektor tak tembus pandang yang diproyeksikan bukan bahan transparan,tetapi bahan-bahan tidak tembus pandang( opaque ). Benda-benda datar, tiga dimensi seperti mata uang, model serta warna dan anyaman dapat diproyeksikan.
• Kelebihan dan kekurangan
Kelebihan :
1. Bahan cetak seperti foto,majalah,buku,grafis,bagan,diagram,atau peta dapat diproyeksikan secara langsung tanpa dipindahkan kedalam transparan terlebih dahulu. Jadi lebih praktis
2. Dapat digunakan untuk semua bidang studi
3. Dapat memperbesar benda kecil menjadi sebesar papan, sehingga bahan yang semula hanya untuk individu jadi untuk seluruh kelas
Kekurangan :
1. Berbeda dengan OHP,Proyek tak tembus pandang hanya bisa digunakan diruangan yang gelap
2. Harganya relatif mahal
• Cara pengoperasian :
1. Periksa tegangan sumber listrik dan sesuaikan tegangan pada peralatan
2. Hubungkan proyektor tak tembus pandang dengan sumber listrik
3. Tekan tombol OFF ke posisi ON
4. Letakkkan bahan cetak seperti buku,majalah dll pada posisi yang benar
5. Aturlah tombol pengatur fokus, sehingga didapatkan hasil gambar proyeksi yang jelas dan tajam
25. BUKU DAN MODUL
Buku dan modul merupakan media visual dalam bentuk tulisan. Buku adalah sumber belajar yang dibuat untuk keperluan umum dan biasanya seorang siswa yang membaca buku masih membutuhksn bantuan orang lain misalnya guru atau orang lain untuk menjelaskan kandungan dari buku tersebut. Dari sifat penyajian pesannya,buku cenderung informatif dan lebih menekankan pada sajian materi ajar dengan cakupan yang luas dan umum. Oleh karena itu,proses komunikasinya berlangsung satu arah dan pembacanya cenderung pasif.
Modul merupakan bahan ajar yang dapat digunakan
oleh siswa untuk belajar secara mandiri denagn bantuan seminimal mungkin dari
orang lain. Modul dibuat berdasarkan program pembelajarn yang utuh dan sistematis
sehingga dirancang untuk sistem pembelajaran mandiri. Didalamnya mengandung
tujuan,bahan dan kegiatan belajar serta evaluasi. Oleh karena itu cakupan
bahasan materi dalam modul lebih fokus dan terukur,serta lebih mementingkan
aktifitas belajar pembacanya,semua sajiannya disampaikan melalui bahasa yang
komunitatif. Dengan sifat penyajian tersebut,maka proses komunikasi dua arah
bahkan dapat dikatakan bahwa modul dapat menggantikan beberapa peran mengajar.
Majalah merupakan media informasi dengan tugas
utamanya menyampaikan berita aktual. Dalam konteks pendidikan
disekolah,sebaiknya pihak sekolah menyediakan berbagai macam sumber belajar
yang berguna untuk memacu kreatifitas para siswa dalam menciptakan lingkungan
belajar yang kondusif. Misalnya majalah,dengan majalah pendidikan yang
diterbitkan sekolah dapat menciptakan lingkungan belajar secara kreatif.
Selain majalah,jurnal juga dapat menciptakan
suasana belajar yang kreatif dan tidak membosankan. Tugas utama jurnal adalah
memuat hasil pemikiran dan penelitian dari sivitas akademika sebuah lembaga
pendidikan. Jurnal dapat dibuat par asiswa denagna cara yang kreatif yakni
denagn cara memvisualisasikan semua gagasan yang akan dituangkan dalam jurnal.
Jurnal visual biasanya digunakan orang-orang yang berbakat atau berlatar
belakang seni. Jurnal bergambar
dapat dirancang dengan memadukan berbagai potongan gambar bertema khusus.
Potongan-potongan bisa berasal dari gambar-gambar majalah dan koran atau hasil
gambar sendiri atau hasil fotografi. Di sekolah,guru dapat memberikan tugas
kepada siswanya untuk membuat jurnal visual ini misalnya jurnal visual tentang
hari raya idul fitri,hari libur sekolah dll.
DAFTAR PUSTAKA
1. Gerlaeh. V.G dan Ely, D.P. 1971. Teaching and Media a Systematic
Approach. Englewood
Cliffs: Prentice-Hall, Inc
2.
Hamalik, Oemar, 1994. Media Pendidikan (Cetakan ke-7). Bandung: Penerbit PT. Citra Aditya Bakti
3. Levie, W. Howard dan Lentz, Diane. 1975.
Pietorial Memory Process. AVCR Vol. 23 No. 1 Spring 1975. PP. 91-97.
4. Arsyad. Azhar. 2007. Media Pembelajaran. PT.
Raja Grafindo Persada. Jakarrta
5. Sadiman, Arif. S. 2002. Media Pendidikan Pengajaran, Pengembangan dan
5. Sadiman, Arif. S. 2002. Media Pendidikan Pengajaran, Pengembangan dan
Pemanfaatannya. Pustekom. Depdikbud dan Pt.
Grafindo Persada.
Komentar
Posting Komentar