model pembelajaran tematik
MODEL
PEMBELAJARAN TEMATIK
KELAS AWAL
SEKOLAH DASAR
PUSAT
KURIKULUM
BADAN
PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
DEPARTEMEN
PENDIDIKAN NASI0NAL
2006
DAFTAR ISI
BAB I :
PENDAHULUAN …………………………………………………… 1
A. Latar
Belakang Pembelajaran Tematik …………………………..
2
B. Tujuan
……………………………………………………………. 2
C. Ruang
Lingkup …………………………………………………….2
BAB II :
KERANGKA BERPIKIR…………………………………………….3
A. Karakteristik Perkembangan Anak Usia Kelas
Awal SD………….3
B. Cara Anak Belajar……………………………………………….…3
C. Belajar dan Pembelajaran Bermakna………………………………4
D. Pengertian Pembelajaran
Tematik…………………………………4
E.
Landasan
Pembelajaran Tematik…………………………………..5
F.
Arti penting Pembelajaran Tematik………………………………..6
G.
Karakteristik Pembelajaran tematik…………………………….….6
H.
Rambu-Rambu………………………………………………….….7
BAB III
: IMPLIKASI PEMBELAJARAN
TEMATIK…..…………………..8
A.
Implikasi bagi Guru……………………………………………….8
B.
Implikasi Bagi Siswa…………………………………………...…8
C. Implikasi
terhadap sarana, prasarana, sumber belajar dan media...8
D.
Implikasi terhadap pengaturan ruangan …………………………..8
E.
Implikasi terhadap pemilihan metode …………………………….9
BAB IV : TAHAP PERSIAPAN PELAKSANAAN …………………………10
A. Pemetaan Standar Kompetensi, Kompetensi
Dasar dan Indikator dalam tema.............................……………………………………10
B. Menetapkan Jeringan Tema
…………………………………......11
C. Penyusunan Silabus
……………………………………...……...11
D. Penyususnan Rencana Pembelajaran ……………………………11
BAB V : TAHAP PELAKSANAAN ………………………………………...12
A. Tahapan Kegiatan………………………………………………..12
B. Pengaturan Jadwal Pelajaran
…………………………………....13
BAB VI : PENILAIAN ……………………………………...………………...14
A. Pengertian …………………..……………………………………14
B. Tujuan……………………………………..……………………..14
C. Prinsip …………………………………………………………...14
D. Alat Penilaian ……………………………...………………….....14
E. Aspek Penilaian ………………………………...………………..15
PENUTUP …………………………………………………………………………...…15
LAMPIRAN
1 Contoh Pemetaan
Estándar Kompetensi Dengan Tema ………………………………17
2. Contoh
Jeringan Tema ………………………………………..………………………27
3. Contoh Silabus
………………………………………………………………………..31
4. Contoh Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran ……………………………...………….34
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pembelajaran Tematik
Peserta didik yang berada pada sekolah dasar kelas
satu, dua, dan tiga berada pada rentangan usia dini. Pada usia tersebut seluruh
aspek perkembangan kecerdasan seperti IQ, EQ, dan SQ tumbuh dan berkembang
sangat luar biasa. Pada umumnya tingkat perkembangan masih melihat segala
sesuatu sebagai satu keutuhan (holistik) serta mampu memahami hubungan antara
konsep secara sederhana. Proses pembelajaran masih bergantung kepada
objek-objek konkrit dan pengalaman yang dialami secara langsung.
Saat ini, pelaksanaan kegiatan pembelajaran di
SD kelas I – III untuk setiap mata
pelajaran dilakukan secara terpisah, misalnya IPA 2 jam pelajaran, IPS 2 jam pelajaran, dan Bahasa
Indonesia 2 jam pelajaran. Dalam pelaksanaan kegiatannya dilakukan secara murni
mata pelajaran yaitu hanya mempelajari standar kompetensi dan kompetensi dasar
yang berhubungan dengan mata pelajaran itu. Sesuai dengan tahapan perkembangan
anak yang masih melihat segala sesuatu sebagai suatu keutuhan (holistic),
pembelajaran yang menyajikan mata pelajaran secara terpisah akan menyebabkan
kurang mengembangkan anak untuk berpikir holistik dan membuat kesulitan bagi
peserta didik.
Selain itu, dengan pelaksanaan pembelajaran yang
terpisah, muncul permasalahan pada kelas
rendah (I-III) antara lain adalah tingginya angka mengulang kelas dan putus
sekolah. Angka mengulang kelas dan angka putus sekolah peserta didik kelas I SD
jauh lebih tinggi dibandingkan dengan kelas yang lain. Data tahun 1999/2000
memperlihatkan bahwa angka mengulang kelas satu sebesar 11,6% sementara pada
kelas dua 7,51%, kelas tiga 6,13%, kelas empat 4,64%, kelas lima 3,1%, dan
kelas enam 0,37%. Pada tahun yang sama angka putus sekolah kelas satu sebesar
4,22%, masih jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan kelas dua 0,83%, kelas
tiga 2,27%, kelas empat 2,71%, kelas lima 3,79%, dan kelas enam 1,78%.
Angka nasional tersebut semakin memprihatinkan jika
dilihat dari data di masing-masing propinsi terutama yang hanya memiliki sedikit taman Kanak-kanak. Hal itu terjadi terutama
di daerah terpencil. Pada saat ini hanya sedikit peserta didik kelas satu
sekolah dasar yang mengikuti pendidikan prasekolah sebelumnya. Tahun 1999/2000
tercatat hanya 12,61% atau 1.583.467 peserta didik usia 4-6 tahun yang masuk
Taman Kanak-kanak, dan kurang dari 5 % Peserta didik berada pada pendidikan prasekolah lain.
Permasalahan tersebut menunjukkan bahwa kesiapan
sekolah sebagian besar peserta didik kelas awal sekolah dasar di Indonesia
cukup rendah. Sementara itu, hasil penelitian menunjukkan bahwa peserta didik
yang telah masuk Taman Kanak-Kanak memiliki kesiapan bersekolah lebih baik
dibandingkan dengan peserta didik yang tidak mengikuti pendidikan Taman
Kanak-Kanak. Selain itu, perbedaan pendekatan, model, dan prinsip-prinsip
pembelajaran antara kelas satu dan dua sekolah dasar dengan pendidikan
pra-sekolah dapat juga menyebabkan peserta didik yang telah mengikuti
pendidikan pra-sekolah pun dapat saja mengulang kelas atau bahkan putus
sekolah.
Atas dasar pemikiran di atas dan dalam rangka
implementasi Standar Isi yang termuat dalam Standar Nasional Pendidikan, maka
pembelajaran pada kelas awal sekolah dasar yakni kelas satu, dua, dan tiga
lebih sesuai jika dikelola dalam pembelajaran terpadu melalui pendekatan
pembelajaran tematik. Untuk memberikan gambaran tentang pembelajaran tematik
yang dapat menjadi acuan dan contoh konkret, disiapkan model pelaksanaan pembelajaran
tematik untuk SD/MI kelas I hingga kelas III.
B. Tujuan
Tujuan penyusunan dokumen model pengembangan silabus
tematik pada kelas awal Sekolah Dasar adalah sebagai berikut:
1.
Memberikan pengetahuan dan wawasan
tentang pembelajaran tematik.
2.
Memberikan pemahaman kepada guru
tentang pembelajaran tematik yang sesuai dengan perkembangan peserta didik
kelas awal Sekolah Dasar.
3.
Memberikan keterampilan kepada guru
dalam menyusun perencanaan, melaksanakan
dan melakukan penilaian dalam pembelajaran tematik.
4.
Memberikan wawasan, pengetahuan dan
pemahaman bagi pihak terkait, sehingga diharapkan dapat memberikan dukungan
terhadap kelancaran pelaksanaan pembelajaran tematik
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pengembangan pembelajaran tematik meliputi
seluruh mata pelajaran pada kelas I - III Sekolah Dasar, yaitu: Pendidikan
Agama, Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam, Pendidikan
Kewarganegaraan, Ilmu Pengetahuan Sosial, Seni Budaya dan Keterampilan, serta
Pendidikan Jasmani,Olahraga dan Kesehatan.
BAB II
KERANGKA
BERPIKIR
A. Karakteristik Perkembangan anak usia kelas
awal SD
Anak yang berada di kelas awal SD adalah anak yang berada
pada rentangan usia dini. Masa usia dini ini merupakan masa yang pendek tetapi
merupakan masa yang sangat penting bagi kehidupan seseorang. Oleh karena itu,
pada masa ini seluruh potensi yang dimiliki
anak perlu didorong sehingga akan berkembang secara optimal.
Karakteristik perkembangan anak pada kelas satu, dua dan
tiga SD biasanya pertumbuhan fisiknya telah mencapai kematangan, mereka telah
mampu mengontrol tubuh dan keseimbangannya. Mereka telah dapat melompat dengan
kaki secara bergantian, dapat mengendarai sepeda roda dua, dapat menangkap bola
dan telah berkembang koordinasi tangan dan mata untuk dapat memegang pensil
maupun memegang gunting. Selain itu, perkembangan sosial anak yang berada pada
usia kelas awal SD antara lain mereka telah dapat menunjukkan keakuannya
tentang jenis kelaminnya, telah mulai berkompetisi dengan teman sebaya,
mempunyai sahabat, telah mampu berbagi, dan mandiri.
Perkembangan emosi anak usia 6-8 tahun antara lain anak
telah dapat mengekspresikan reaksi terhadap orang lain, telah dapat mengontrol
emosi, sudah mampu berpisah dengan orang tua dan telah mulai belajar tentang
benar dan salah. Untuk perkembangan kecerdasannya anak usia kelas awal SD
ditunjukkan dengan kemampuannya dalam melakukan seriasi, mengelompokkan obyek,
berminat terhadap angka dan tulisan, meningkatnya perbendaharaan kata, senang
berbicara, memahami sebab akibat dan berkembangnya pemahaman terhadap ruang dan
waktu.
B. Cara Anak Belajar
Piaget (1950) menyatakan bahwa setiap anak memiliki cara
tersendiri dalam menginterpretasikan dan beradaptasi dengan lingkungannya
(teori perkembangan kognitif). Menurutnya, setiap anak memiliki struktur
kognitif yang disebut schemata yaitu sistem konsep yang ada dalam pikiran
sebagai hasil pemahaman terhadap objek yang ada dalam lingkungannya. Pemahaman
tentang objek tersebut berlangsung melalui proses asimilasi (menghubungkan
objek dengan konsep yang sudah ada dalam pikiran) dan akomodasi (proses
memanfaatkan konsep-konsep dalam pikiran untuk menafsirkan objek). Kedua proses
tersebut jika berlangsung terus menerus akan membuat pengetahuan lama dan
pengetahuan baru menjadi seimbang. Dengan cara seperti itu secara bertahap anak
dapat membangun pengetahuan melalui interaksi dengan lingkungannya. Berdasarkan
hal tersebut, maka perilaku belajar anak sangat dipengaruhi oleh aspek-aspek
dari dalam dirinya dan lingkungannya. Kedua hal tersebut tidak mungkin
dipisahkan karena memang proses belajar terjadi dalam konteks interaksi diri
anak dengan lingkungannya.
Anak usia sekolah dasar berada pada tahapan operasi
konkret. Pada rentang usia tersebut anak mulai menunjukkan perilaku belajar
sebagai berikut: (1) Mulai memandang dunia secara objektif, bergeser dari satu
aspek situasi ke aspek lain secara reflektif dan memandang unsur-unsur secara
serentak, (2) Mulai berpikir secara operasional, (3) Mempergunakan cara
berpikir operasional untuk mengklasifikasikan benda-benda, (4) Membentuk dan
mempergunakan keterhubungan aturan-aturan, prinsip ilmiah sederhana, dan
mempergunakan hubungan sebab akibat, dan (5) Memahami konsep substansi, volume
zat cair, panjang, lebar, luas, dan berat.
Memperhatikan tahapan perkembangan berpikir tersebut,
kecenderungan belajar anak usia sekolah dasar memiliki tiga ciri, yaitu:
1. Konkrit
Konkrit mengandung makna proses belajar beranjak dari
hal-hal yang konkrit yakni yang dapat dilihat, didengar, dibaui, diraba, dan
diotak atik, dengan titik penekanan pada pemanfaatan lingkungan sebagai sumber
belajar. Pemanfaatan lingkungan akan
menghasilkan proses dan hasil belajar yang lebih bermakna dan bernilai, sebab
siswa dihadapkan dengan peristiwa dan keadaan yang sebenarnya, keadaan yang
alami, sehingga lebih nyata, lebih faktual, lebih bermakna, dan kebenarannya
lebih dapat dipertanggungjawabkan.
2. Integratif
Pada tahap usia sekolah dasar anak memandang sesuatu yang
dipelajari sebagai suatu keutuhan, mereka belum mampu memilah-milah konsep dari
berbagai disiplin ilmu, hal ini melukiskan cara berpikir anak yang deduktif
yakni dari hal umum ke bagian demi bagian.
3. Hierarkis
Pada tahapan usia sekolah dasar, cara anak belajar
berkembang secara bertahap mulai dari hal-hal yang sederhana ke hal-hal yang
lebih kompleks. Sehubungan dengan hal tersebut, maka perlu diperhatikan
mengenai urutan logis, keterkaitan antar materi, dan cakupan keluasan serta
kedalaman materi .
C. Belajar dan Pembelajaran Bermakna
Belajar pada hakekatnya merupakan proses perubahan di
dalam kepribadian yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, dan kepandaian.
Perubahan ini bersifat menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu
hasil dari latihan atau pengalaman.
Pembelajaran pada hakekatnya adalah suatu proses
interaksi antar anak dengan anak, anak dengan sumber belajar dan anak dengan
pendidik. Kegiatan pembelajaran ini akan menjadi bermakna bagi anak jika dilakukan dalam lingkungan yang nyaman
dan memberikan rasa aman bagi anak. Proses belajar bersifat individual dan
kontekstual, artinya proses belajar terjadi dalam diri individu sesuai dengan
perkembangannya dan lingkungannya.
Belajar bermakna (meaningfull learning) merupakan suatu proses dikaitkannya informasi
baru pada konsep-konsep relevan yang terdapat dalam struktur kognitif
seseorang. Kebermaknaan belajar sebagai hasil dari peristiwa mengajar
ditandai oleh terjadinya hubungan antara aspek-aspek, konsep-konsep, informasi
atau situasi baru dengan komponen-komponen yang relevan di dalam struktur
kognitif siswa. Proses belajar tidak sekadar menghafal konsep-konsep atau
fakta-fakta belaka, tetapi merupakan kegiatan menghubungkan konsep-konsep untuk
menghasilkan pemahaman yang utuh, sehingga konsep yang dipelajari akan dipahami
secara baik dan tidak mudah dilupakan. Dengan demikian, agar terjadi belajar
bermakna maka guru harus selalu berusaha mengetahui dan menggali konsep-konsep
yang telah dimiliki siswa dan membantu memadukannya secara harmonis
konsep-konsep tersebut dengan pengetahuan baru yang akan diajarkan.
Dengan kata lain, belajar akan lebih bermakna jika anak
mengalami langsung apa yang dipelajarinya dengan mengaktifkan lebih banyak
indera daripada hanya mendengarkan orang/guru menjelaskan.
D. Pengertian
Pembelajaran Tematik
Sesuai dengan tahapan perkembangan anak, karakteristik
cara anak belajar, konsep belajar dan
pembelajaran bermakna, maka kegiatan pembelajaran bagi anak kelas awl SD
sebaiknya dilakukan dengan Pembelajaran tematik. Pembelajaan tematik adalah
pembelajaran tepadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata
pelajaran sehingga dapat memberikan
pengalaman bermakna kepada siswa. Tema adalah pokok pikiran atau gagasan pokok
yang menjadi pokok pembicaraan (Poerwadarminta, 1983). Dengan tema diharapkan
akan memberikan banyak keuntungan, di
antaranya:
1) Siswa mudah memusatkan perhatian pada suatu
tema tertentu,
2) Siswa mampu
mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi dasar antar
matapelajaran dalam tema yang sama;
3) pemahaman
terhadap materi pelajaran lebih mendalam dan berkesan;
4) kompetensi
dasar dapat dikembangkan lebih baik dengan mengkaitkan matapelajaran lain
dengan pengalaman pribadi siswa;
5) Siswa mampu
lebih merasakan manfaat dan makna belajar karena materi disajikan dalam konteks
tema yang jelas;
6) Siswa lebih
bergairah belajar karena dapat berkomunikasi dalam situasi nyata, untuk
mengembangkan suatu kemampuan dalam satu mata pelajaran sekaligus mempelajari
matapelajaran lain;
7) guru dapat
menghemat waktu karena mata pelajaran yang disajikan secara tematik dapat
dipersiapkaan sekaligus dan diberikan dalam dua atau tiga pertemuan, waktu selebihnya dapat digunakan untuk
kegiatan remedial, pemantapan, atau pengayaan.
E. Landasan Pembelajaran Tematik
Landasan
Pembelajaran tematik mencakup:
Landasan
filosofis dalam pembelajaran tematik sangat dipengaruhi oleh tiga
aliran filsafat yaitu: (1) progresivisme, (2) konstruktivisme, dan (3)
humanisme. Aliran progresivisme
memandang proses pembelajaran perlu ditekankan pada pembentukan kreatifitas, pemberian sejumlah
kegiatan, suasana yang alamiah (natural), dan memperhatikan pengalaman siswa. Aliran konstruktivisme melihat
pengalaman langsung siswa (direct experiences) sebagai kunci dalam
pembelajaran. Menurut aliran ini, pengetahuan adalah hasil konstruksi atau
bentukan manusia. Manusia mengkonstruksi pengetahuannya melalui interaksi
dengan obyek, fenomena, pengalaman dan lingkungannya. Pengetahuan tidak dapat
ditransfer begitu saja dari seorang guru kepada anak, tetapi harus
diinterpretasikan sendiri oleh masing-masing siswa. Pengetahuan bukan sesuatu
yang sudah jadi, melainkan suatu proses yang berkembang terus menerus.
Keaktifan siswa yang diwujudkan oleh rasa ingin tahunya sangat berperan dalam
perkembangan pengetahuannya. Aliran humanisme melihat siswa dari
segi keunikan/kekhasannya, potensinya, dan motivasi yang dimilikinya.
Landasan
psikologis dalam pembelajaran tematik terutama berkaitan dengan
psikologi perkembangan peserta didik dan psikologi belajar. Psikologi
perkembangan diperlukan terutama dalam menentukan isi/materi pembelajaran
tematik yang diberikan kepada siswa agar tingkat keluasan dan kedalamannya
sesuai dengan tahap perkembangan peserta didik. Psikologi belajar memberikan
kontribusi dalam hal bagaimana isi/materi pembelajaran tematik tersebut
disampaikan kepada siswa dan bagaimana pula siswa harus mempelajarinya.
Landasan
yuridis dalam pembelajaran tematik berkaitan dengan berbagai
kebijakan atau peraturan yang mendukung pelaksanaan pembelajaran tematik di
sekolah dasar. Landasan yuridis tersebut adalah UU No. 23 Tahun 2002 tentang
Perlindungan Anak yang menyatakan bahwa setiap anak berhak memperoleh
pendidikan dan pengajaran dalam rangka pengembangan pribadinya dan tingkat
kecerdasannya sesuai dengan minat dan bakatnya (pasal 9). UU No. 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa setiap peserta didik pada
setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan
bakat, minat, dan kemampuannya (Bab V Pasal 1-b).
F. Arti Penting Pembelajaran Tematik
Pembelajaran tematik lebih menekankan pada keterlibatan
siswa dalam proses belajar secara aktif dalam proses pembelajaran, sehingga
siswa dapat memperoleh pengalaman langsung dan
terlatih untuk dapat menemukan sendiri berbagai pengetahuan yang dipelajarinya.
Melalui pengalaman langsung siswa akan memahami konsep-konsep yang mereka
pelajari dan menghubungkannya dengan konsep lain yang telah dipahaminya. Teori
pembelajaran ini dimotori para tokoh Psikologi Gestalt, termasuk Piaget yang
menekankan bahwa pembelajaran haruslah bermakna dan berorientasi pada kebutuhan
dan perkembangan anak.
Pembelajaran tematik lebih menekankan pada penerapan
konsep belajar sambil melakukan sesuatu (learning by doing). Oleh karena itu,
guru perlu mengemas atau merancang pengalaman belajar yang akan mempengaruhi
kebermaknaan belajar siswa. Pengalaman belajar yang menunjukkan kaitan
unsur-unsur konseptual menjadikan proses pembelajaran lebih efektif. Kaitan
konseptual antar mata pelajaran yang dipelajari akan membentuk skema, sehingga
siswa akan memperoleh keutuhan dan kebulatan pengetahuan. Selain itu, dengan
penerapan pembelajaran tematik di sekolah dasar akan sangat membantu siswa,
karena sesuai dengan tahap perkembangannya siswa yang masih melihat segala
sesuatu sebagai satu keutuhan (holistik).
Beberapa ciri khas dari pembelajaran tematik antara lain:
1) Pengalaman dan kegiatan belajar sangat relevan dengan tingkat perkembangan
dan kebutuhan anak usia sekolah dasar; 2) Kegiatan-kegiatan yang dipilih dalam
pelaksanaan pembelajaran tematik bertolak dari minat dan kebutuhan siswa; 3)
Kegiatan belajar akan lebih bermakna dan berkesan bagi siswa sehingga hasil
belajar dapat bertahan lebih lama; 4) Membantu mengembangkan keterampilan
berpikir siswa; 5) Menyajikan kegiatan belajar yang bersifat pragmatis sesuai dengan
permasalahan yang sering ditemui siswa dalam lingkungannya; dan 6)
Mengembangkan keterampilan sosial siswa, seperti kerjasama, toleransi,
komunikasi, dan tanggap terhadap gagasan orang lain.
Dengan pelaksanaan pembelajaran dengan memanfaatkan tema
ini, akan diperoleh beberapa manfaat yaitu: 1) Dengan menggabungkan beberapa
kompetensi dasar dan indikator serta isi mata pelajaran akan terjadi
penghematan, karena tumpang tindih materi dapat dikurangi bahkan dihilangkan,
2) Siswa mampu melihat hubungan-hubungan yang bermakna sebab isi/materi
pembelajaran lebih berperan sebagai sarana atau alat, bukan tujuan akhir, 3) Pembelajaran menjadi utuh
sehingga siswa akan mendapat pengertian mengenai proses dan materi yang tidak
terpecah-pecah. 4) Dengan adanya pemaduan antar mata pelajaran maka penguasaan
konsep akan semakin baik dan meningkat,
G.
Karakteristik Pembelajaran Tematik
Sebagai suatu model pembelajaran di sekolah dasar,
pembelajaran tematik memiliki karakteristik-karakteristik sebagai berikut:
1.
Berpusat
pada siswa
Pembelajaran tematik berpusat pada siswa (student
centered), hal ini sesuai dengan pendekatan belajar modern yang lebih banyak
menempatkan siswa sebagai subjek belajar sedangkan guru lebih banyak berperan
sebagai fasilitator yaitu memberikan kemudahan-kemudahan kepada siswa untuk
melakukan aktivitas belajar.
2.
Memberikan
pengalaman langsung
Pembelajaran tematik dapat memberikan pengalaman
langsung kepada siswa (direct experiences). Dengan pengalaman langsung ini,
siswa dihadapkan pada sesuatu yang nyata (konkrit) sebagai dasar untuk memahami
hal-hal yang lebih abstrak.
3.
Pemisahan
matapelajaran tidak begitu jelas
Dalam pembelajaran tematik pemisahan antar mata
pelajaran menjadi tidak begitu jelas. Fokus pembelajaran diarahkan kepada
pembahasan tema-tema yang paling dekat berkaitan dengan kehidupan siswa.
4.
Menyajikan
konsep dari berbagai matapelajaran
Pembelajaran tematik menyajikan konsep-konsep dari
berbagai mata pelajaran dalam suatu proses pembelajaran. Dengan demikian, Siswa
mampu memahami konsep-konsep tersebut secara utuh. Hal ini diperlukan untuk
membantu siswa dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan
sehari-hari.
5.
Bersifat
fleksibel
Pembelajaran tematik bersifat luwes (fleksibel)
dimana guru dapat mengaitkan bahan ajar dari satu mata pelajaran dengan mata
pelajaran yang lainnya, bahkan mengaitkannya dengan kehidupan siswa dan keadaan
lingkungan dimana sekolah dan siswa berada.
6.
Hasil
pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa
Siswa diberi kesempatan untuk mengoptimalkan
potensi yang dimilikinya sesuai dengan minat dan kebutuhannya.
7. Menggunakan prinsip belajar sambil
bermain dan menyenangkan
H. RAMBU-RAMBU
1.
Tidak semua mata pelajaran harus
dipadukan
2.
Dimungkinkan terjadi penggabungan
kompetensi dasar lintas semester
3.
Kompetensi dasar yang tidak dapat
dipadukan, jangan dipaksakan untuk dipadukan. Kompetensi dasar yang tidak
diintegrasikan dibelajarkan secara tersendiri.
4.
Kompetensi dasar yang tidak tercakup
pada tema tertentu harus tetap diajarkan baik melalui tema lain maupun
disajikan secara tersendiri.
5.
Kegiatan pembelajaran ditekankan pada
kemampuan membaca, menulis, dan berhitung serta penanaman nilai-nilai moral
6.
Tema-tema yang dipilih disesuaikan
dengan karakteristik siswa, minat, lingkungan, dan daerah setempat
BAB III
IMPLIKASI
PEMBELAJARAN TEMATIK
Dalam implementasi pembelajaran tematik di sekolah dasar
mempunyai berbagai implikasi yang mencakup:
A. Implikasi bagi guru
Pembelajaran tematik memerlukan guru yang kreatif
baik dalam menyiapkan kegiatan/pengalaman belajar bagi anak, juga dalam memilih
kompetensi dari berbagai mata pelajaran dan mengaturnya agar pembelajaran
menjadi lebih bermakna, menarik, menyenangkan dan utuh.
B. Implikasi bagi siswa
- Siswa harus siap mengikuti kegiatan pembelajaran yang dalam pelaksanaannya dimungkinkan untuk bekerja baik secara individual, pasangan, kelompok kecil ataupun klasikal.
- Siswa harus siap mengikuti kegiatan pembelajaran yang bervariasi secara aktif misalnya melakukan diskusi kelompok, mengadakan penelitian sederhana, dan pemecahan masalah
C. Implikasi terhadap sarana, prasarana, sumber
belajar dan media
- Pembelajaran tematik pada hakekatnya menekankan pada siswa baik secara individual maupun kelompok untuk aktif mencari, menggali dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip secara holistik dan otentik. Oleh karena itu, dalam pelaksanaannya memerlukan berbagai sarana dan prasarana belajar.
- Pembelajaran ini perlu memanfaatkan berbagai sumber belajar baik yang sifatnya didisain secara khusus untuk keperluan pelaksanaan pembelajaran (by design), maupun sumber belajar yang tersedia di lingkungan yang dapat dimanfaatkan (by utilization).
- Pembelajaran ini juga perlu mengoptimalkan penggunaan media pembelajaran yang bervariasi sehingga akan membantu siswa dalam memahami konsep-konsep yang abstrak.
- Penerapan pembelajaran tematik di sekolah dasar masih dapat menggunakan buku ajar yang sudah ada saat ini untuk masing-masing mata pelajaran dan dimungkinkan pula untuk menggunakan buku suplemen khusus yang memuat bahan ajar yang terintegrasi
D. Implikasi terhadap Pengaturan ruangan
Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran tematik
perlu melakukan pengaturan ruang agar suasana belajar menyenangkan. Pengaturan
ruang tersebut meliputi:
·
Ruang perlu ditata disesuaikan dengan
tema yang sedang dilaksanakan.
·
Susunan bangku peserta didik dapat
berubah-ubah disesuaikan dengan keperluan pembelajaran yang sedang berlangsung
·
Peserta didik tidak selalu duduk di
kursi tetapi dapat duduk di tikar/karpet
·
Kegiatan hendaknya bervariasi dan dapat
dilaksanakan baik di dalam kelas maupun di luar kelas
·
Dinding kelas dapat dimanfaatkan untuk
memajang hasil karya peserta didik dan dimanfaatkan sebagai sumber belajar
·
Alat, sarana dan sumber belajar hendaknya dikelola sehingga
memudahkan peserta didik untuk menggunakan dan menyimpannya kembali.
E. Implikasi terhadap Pemilihan metode
Sesuai dengan karakteristik pembelajaran tematik,
maka dalam pembelajaran yang dilakukan perlu disiapkan berbagai variasi
kegiatan dengan menggunakan multi metode. Misalnya percobaan, bermain peran,
tanya jawab, demonstrasi, bercakap-cakap.
BAB IV
TAHAP PERSIAPAN
PELAKSANAAN
Dalam pelaksanaan pembelajaran tematik, perlu dilakukan
beberapa hal yang meliputi tahap perencanaan yang mencakup kegiatan pemetaan kompetensi
dasar, pengembangan jaringan tema, pengembangan silabus dan penyusunan rencana
pelaksanaan pembelajaran.
A. Pemetaan Kompetensi Dasar
Kegiatan pemetaan ini dilakukan untuk memperoleh
gambaran secara menyeluruh dan utuh semua standar kompetensi, kompetensi dasar dan
indikator dari berbagai mata pelajaran yang dipadukan dalam tema yang dipilih.
Kegiatan yang dilakukan adalah:
1. Penjabaran Standar Kompetensi dan Kompetensi
Dasar ke dalam indikator
Melakukan kegiatan penjabaran standar kompetensi dan
kompetensi dasar dari setiap mata pelajaran ke dalam indikator. Dalam
mengembangkan indikator perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
·
Indikator dikembangkan sesuai dengan
karakteristik peserta didik
·
Indikator dikembangkan sesuai dengan
karakteristik mata pelajaran
·
Dirumuskan dalam kata kerja oprasional
yang terukur dan/atau dapat diamati
2.
Menentukan
tema
a.
cara
penentuan tema
Dalam menentukan tema dapat dilakukan dengan dua
cara yakni:
Cara pertama,
mempelajari standar kompetensi dan kompetensi dasar yang terdapat dalam
masing-masing mata pelajaran, dilanjutkan dengan menentukan tema yang sesuai.
Cara kedua,
menetapkan terlebih dahulu tema-tema pengikat keterpaduan, untuk menentukan
tema tersebut, guru dapat bekerjasama dengan peserta didik sehingga sesuai
dengan minat dan kebutuhan anak.
b.
Prinsip
Penentuan tema
Dalam menetapkan tema perlu memperhatikan beberapa
prinsip yaitu:
·
Memperhatikan lingkungan yang terdekat
dengan siswa:
·
Dari yang termudah menuju yang sulit
·
Dari yang sederhana menuju yang
kompleks
·
Dari yang konkret menuju ke yang
abstrak.
·
Tema yang dipilih harus memungkinkan
terjadinya proses berpikir pada diri siswa
·
Ruang lingkup tema disesuaikan dengan
usia dan perkembangan siswa, termasuk minat, kebutuhan, dan kemampuannya
3. Identifikasi dan analisis Standar
Kompetensi, Kompetensi dasar dan Indikator
Lakukan
identifikasi dan analisis untuk setiap Standar Kompetensi, Kompetensi
Dasar dan indikator yang cocok untuk setiap tema sehingga semua standar
kompetensi, kompetensi dasar dan indikator terbagi habis.
B. Menetapkan Jaringan Tema
Buatlah jaringan tema yaitu menghubungkan
kompetensi dasar dan indikator dengan tema pemersatu. Dengan jaringan tema
tersebut akan terlihat kaitan antara
tema, kompetensi dasar dan indikator dari
setiap mata pelajaran. Jaringan tema ini dapat dikembangkan sesuai dengan
alokasi waktu setiap tema.
C. Penyusunan Silabus
Hasil seluruh proses yang telah dilakukan pada
tahap-tahap sebelumnya dijadikan dasar dalam penyusunan silabus. Komponen silabus
terdiri dari standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, pengalaman
belajar, alat/sumber, dan penilaian.
D. Penyusunan Rencana Pembelajaran
Untuk keperluan pelaksanaan pembelajaran guru perlu
menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran. Rencana pembelajaran ini merupakan
realisasi dari pengalaman belajar siswa yang telah ditetapkan dalam silabus
pembelajaran. Komponen rencana pembelajaran tematik meliputi:
1.
Identitas mata pelajaran (nama mata
pelajaran yang akan dipadukan, kelas, semester, dan waktu/banyaknya jam
pertemuan yang dialokasikan).
2.
Kompetensi dasar dan indikator yang
akan dilaksanakan.
3.
Materi pokok beserta uraiannya yang
perlu dipelajari siswa dalam rangka mencapai kompetensi dasar dan indikator.
4.
Strategi pembelajaran (kegiatan pembelajaran
secara konkret yang harus dilakukan siswa dalam berinteraksi dengan materi
pembelajaran dan sumber belajar untuk menguasai kompetensi dasar dan indikator,
kegiatan ini tertuang dalam kegiatan pembukaan, inti dan penutup).
5.
Alat dan media yang digunakan untuk
memperlancar pencapaian kompetensi dasar, serta sumber bahan yang digunakan
dalam kegiatan pembelajaran tematik sesuai dengan kompetensi dasar yang harus
dikuasai.
6.
Penilaian dan tindak lanjut (prosedur
dan instrumen yang akan digunakan untuk menilai pencapaian belajar peserta
didik serta tindak lanjut hasil penilaian).
BAB V
TAHAP
PELAKSANAAN
1. Tahapan kegiatan
Pelaksanaan pembelajaran tematik setiap hari
dilakukan dengan menggunakan tiga tahapan kegiatan yaitu kegiatan pembukaan/awal/pendahuluan,
kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Alokasi waktu untuk setiap tahapan adalah
kegiatan pembukaan kurang lebih satu jam pelajaran (1 x 35 menit), kegiatan
inti 3 jam pelajaran (3 x 35 menit) dan kegiatan penutup satu jam pelajaran (1
x 35 menit)
a. Kegiatan
Pendahuluan/awal/pembukaan
Kegiatan ini dilakukan terutama untuk menciptakan
suasana awal pembelajaran untuk mendorong siswa menfokuskan dirinya agar mampu
mengikuti proses pembelajaran dengan baik.
Sifat dari kegiatan pembukaan adalah kegiatan untuk
pemanasan. Pada tahap ini dapat dilakukan penggalian terhadap
pengalaman anak tentang tema yang akan disajikan. Beberapa contoh kegiatan yang
dapat dilakukan adalah bercerita, kegiatan fisik/jasmani, dan menyanyi
b. Kegiatan Inti
Dalam kegiatan inti difokuskan pada
kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk pengembangan kemampuan baca, tulis dan
hitung. Penyajian bahan pembelajaran dilakukan dengan menggunakan berbagai strategi/metode yang bervariasi dan dapat
dilakukan secara klasikal, kelompok kecil, ataupun perorangan.
c. Kegiatan Penutup/Akhir dan Tindak Lanjut
Sifat dari kegiatan penutup adalah untuk
menenangkan. Beberapa contoh kegiatan akhir/penutup yang dapat dilakukan adalah
menyimpulkan/mengungkapkan hasil pembelajaran yang telah dilakukan, mendongeng,
membacakan cerita dari buku, pantomim, pesan-pesan moral, musik/apresiasi
musik.
Contoh jadwal pelaksanaan pembelajaran perhari
dapat dijabarkan menjadi:
Contoh 1:
Kegiatan
|
Jenis kegiatan
|
Kegiatan pembukaan
|
Anak berkumpul bernyanyi sambil menari mengikluti
irama musik
|
Kegiatan inti
|
·
Kegiatan untuk pengembangan membaca
·
Kegiatan untuk pengembangan menulis
·
Kegitan untuk pengembangan berhitung
·
|
Kegiatan penutup
|
Mendongeng atau membaca cerita dari buku cerita
|
Contoh 2:
Kegiatan
|
Jenis kegiatan
|
Kegiatan pembukaan
|
Waktu berkumpul (anak m,enceritakan pengalkaman,
menyanyi, melakukan kegiatan fisik sesuai dengan tema)
|
Kegiatan inti
|
·
Pengembnagan kemmapuan menulis
(kegiatan kelompok besar)
·
Pengembnagan kemampuan berhitung kegiatan
kelompok kecil atau berpasangan)
·
Melakukan pengamatan sesuai dengan
tema, misalnya mengamati jenis kendaraan yang lewat pada tema transporasi,
menggambar hewan hasil pengamatan
|
Kegoiatan penutup
|
|
2.
Pengaturan
Jadwal pelajaran
Untuk memudahkan administrasi sekolah terutama
dalam penjadwalan. Guru bersama dengan guru mata pelajaran pendidikan agama, guru pendidikan Jasmani dan
guru muatan lokal perlu bersama-sama menyusun Jadwal pelajaran. Contoh jadwal yang dapat dikembangkan adalah:
Waktu
|
Senin
|
Selasa
|
Rabu
|
Kamis
|
Jumat
|
Sabtu
|
|||||
7-7.35
|
Matematika
|
B. Indo
|
Mat
|
BI
|
Penjaskes
|
IPA
|
|||||
7.35-8.10
|
Matematika
|
B. Indo
|
Mat
|
BI
|
penjaskes
|
IPA
|
|||||
8.10-8.45
|
Matematika
|
B. Indo
|
Mat
|
KTK
|
P. Agama
|
mulok
|
|||||
8.45-9.00
|
Istirahat
|
||||||||||
9.00-9.35
|
B. Ind
|
Mat
|
IPS
|
KTK
|
P. Agama
|
mulok
|
|||||
9.35-10.10
|
B. Ind
|
Mat
|
IPS
|
KTK
|
|
|
|||||
BAB VI
PENILAIAN
A. Pengertian
Penilaian dalam pembelajaran tematik adalah suatu usaha
untuk mendapatkan berbagai informasi secara berkala, berkesinambungan, dan
menyeluruh tentang proses dan hasil dari pertumbuhan dan perkembangan yang
telah dicapai oleh anak didik melalui program kegiatan belajar.
B. Tujuan
Tujuan Penilaian pembelajaran tematik adalah:
1.
Mengetahui percapaian indikator yang
telah ditetapkan
2.
Memperoleh umpan balik bagi guru, untuk
pengetahui hambatan yang terjadi dalam pembelajaran maupun efektivitas
pembelajaran
3.
Memperoleh gambaran yang jelas tentang
perkembangan pengetahuan, keterampilan dan sikap siswa
4.
Sebagai acuan dalam menentukan rencana
tindak lanjut (remedial, pengayaan, dan pemantapan).
C. Prinsip
1. Penilaian di kelas I dan II mengikuti aturan
penilaian mata-mata pelajaran lain di sekolah dasar. Mengingat bahwa siswa
kelas I SD belum semuanya lancar membaca dan menulis, maka cara penilaian di
kelas I tidak ditekankan pada penilaian secara tertulis.
2. Kemampuan
membaca, menulis dan
berhitung merupakan kemampuan
yang harus dikuasai oleh peserta didik kelas I dan II. Oleh karena itu, penguasaan
terhadap ke tiga kemampuan tersebut adalah prasyarat untuk kenaikan kelas.
3. Penilaian dilakukan dengan mengacu pada
indikator dari masing-masing Kompetensi Dasar dan Hasil Belajar dari mata-mata
pelajaran.
4. Penilaian
dilakukan secara terus menerus dan selama
proses belajar mengajar berlangsung, misalnya sewaktu siswa bercerita
pada kegiatan awal, membaca pada kegiatan inti dan menyanyi pada kegiatan
akhir.
5. Hasil
karya/kerja siswa dapat digunakan sebagai bahan masukan guru dalam mengambil
keputusan siswa misalnya: Penggunaan tanda baca, ejaan kata, maupun angka.
D. Alat Penilaian
Alat penilaian dapat berupa Tes dan Non Tes. Tes
mencakup: tertulis, lisan, atau perbuatan, catatan harian perkembangan siswa,
dan porto folio. Dalam kegiatan pembelajaran di kelas awal penilaian yang lebih
banyak digunakan adalah melalui pemberian tugas dan portofolio. Guru menilai
anak melalui pengamatan yang lalu dicatat pada sebuiah buku bantu. Sedangkan
Tes tertulis digunakan untuk menilai kemampuan menulis siswa, khususnya untuk
mengetahui tentang penggunaan tanda
baca, Jean, kata atau angka
Berikut adalah contoh penilaian yang dapat
dilakukan guru:
A. Kewarganegaraan dan
Pengetahuan Sosial
|
:
Tes Lisan
|
|
·
Menyebutkan
peristiwa/kegiatan yang dialami
·
Mengemukakan
peristiwa/kegiatan yang berkesan
·
Mengekspresikan perasaan waktu memberi kesan.
|
B.
Bahasa Indonesia
|
:
Perbuatan
|
|
·
Kelancaran
membaca
·
Melafalkan
kata
·
Melagukan/intonasi
·
Cara bertanya
jawab
Tugas
·
Melengkapi
kalimat
|
C.
Ilmu Pengetahuan Alam
|
:
Perbuatan
|
|
·
Mendemonstrasikan
cara menggosok gigi
|
|
:
Lisan
|
|
·
Menyebutkan
cara memelihara gigi
·
Menjelaskan
manfaat menggosok gigi
|
E. Aspek Penilaian
Pada pembelajaran tematik penilaian dilakukan untuk
mengkaji ketercapaian Kompetensi Dasar dan Indikator pada tiap-tiap mata
pelajaran yang terdapat pada tema tersebut. Dengan demikian penilaian dalam hal
ini tidak lagi terpadu melalui tema, melainkan sudah terpisah-pisah sesuai
dengan Kompetensi Dasar, Hasil Belajar
dan Indikator mata pelajaran.
Nilai akhir pada laporan (raport) dikembalikan pada
kompetensi mata pelajaran yang terdapat pada kelas satu dan dua Sekolah Dasar,
yaitu: Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam, Pendidikan
Kewarganegaraan dan Ilmu Pengetahuan Sosial, Seni Budaya dan Keterampilan, dan
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan kesehatan.
PENUTUP
Pedoman ini merupakan acuan minimal, sehingga sekolah dan
guru dapat mengembangan sendiri sesuai dengan kondisi masing-masing.
LAMPIRAN-LAMPIRAN:
1.
CONTOH
PEMETAAN STANDAR KOMPETENSI DENGAN TEMA
2.
CONTOH JARINGAN TEMA
3.
CONTOH SILABUS
4.
CONTOH RENCANA PEMBELAJARAN
|
PEMETAAN STANDAR
KOMPETENSI, KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
DENGAN TEMA
KELAS I
Mata pelajaran |
Standar Kompetensi (*) |
Kompetensi Dasar (**) |
Indikator (***) |
Tema dan Waktu Per Minggu |
||||||||||||||
Diri
Sendiri
|
Keluar
ga
|
Ling-kung
an
|
Tran
spor-tasi
|
Kesehatan,
Kebersihan & Keamanan
|
Hewan
& Tumbuhan
|
Pekerja-an
|
Gejala Alam dan Pe-ristiwa
|
Rekreasi
|
Negara
|
Alat
Komunikasi
|
||||||||
4
|
3
|
4
|
3
|
4
|
3
|
2
|
4
|
3
|
2
|
2
|
||||||||
Matematika
|
Bilangan
Melakukan
Penjumlahan dan pengurangan bilangan sampai 20
|
Membilang banyak benda
|
· Membilang atau menghitung secara urut
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
-
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
||||
· Menyebutkan banyak benda
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
-
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
|||||||
· Membandingkan dua
kumpulan benda melalui istilah lebih banyak, lebih sedikit, atau sasma banyak
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
-
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
|||||||
· Membaca dan menulis lambang bilangan
|
-
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
-
|
Ö
|
-
|
-
|
-
|
-
|
Ö
|
|||||||
· Menyatakan masalah
sehari-hari yang terkait penjumlahan dan pengurangan sampai 20
|
-
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
-
|
-
|
Ö
|
-
|
Ö
|
|||||||
Geometri dan pengukuran
Mengguna
kan pengukuran waktu dan
panjang
|
Menentukan waktu (pagi, siang, malam), hari, dan jam ( bulat)
|
·
Menceritakan
pengalaman saat pagi, siang atau malam hari
|
v
|
v
|
v
|
v
|
v
|
-
|
v
|
-
|
v
|
-
|
-
|
|||||
·
Menyebutkan
perbedaan antara pagi dan malam hari
|
v
|
v
|
v
|
v
|
v
|
-
|
v
|
-
|
v
|
-
|
-
|
|||||||
Mengelompokkan berbagai bangun ruang sederhana (balok, prisma, tabung, bola, dan kerucut)
|
·
Membedakan
berbagai bentuk sesuai dengan cirinya
|
-
|
v
|
v
|
v
|
v
|
-
|
v
|
v
|
-
|
v
|
v
|
||||||
·
Menyebutkan
hasil pengelompokkan bangun ruang sederhana
|
-
|
v
|
v
|
v
|
v
|
-
|
v
|
v
|
-
|
v
|
v
|
|||||||
Pendidikan Jasmani, olahraga dan kesehatan
|
Permainan dan olahraga
Mempraktekkan gerak dasar ke dalam permainan sederhana/
Aktivitas jasmani dan nilai-nilai yang terkandung didalamnya
|
Mempraktikkan gerak dasar jalan, lari dan lompat dalam
permainan sederhana, serta nilai sportivitas, kejujuran, kerjasama, toleransi
dan percaya diri.
|
· Menerapkan konsep
arah dalam berjalan, berlari dan melompat.
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
--
|
Ö
|
||||
· Berjalan dengan berbagai pola langkah dan kecepatan.
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
--
|
Ö
|
|||||||
· Berlari dengan berbagai pola langkah dan kecepatan.
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
|
Ö
|
Ö
|
--
|
Ö
|
|||||||
· Melompat
ke berbagai arah.
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
--
|
Ö
|
|||||||
PEMETAAN STANDAR
KOMPETENSI, KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
DENGAN TEMA
KELAS I
Mata pelajaran |
Standar Kompetensi (*) |
Kompetensi Dasar (**) |
Indikator (***) |
Tema dan Waktu Per Minggu |
||||||||||
Diri
Sendiri
|
Keluar
ga
|
Ling-kung
an
|
Tran
spor-tasi
|
Kesehatan,
Kebersihan & Keamanan
|
Hewan
& Tumbuhan
|
Peker-jaan
|
Gejala Alam dan Peristiwa
|
Rekreasi
|
Negara
|
Alat
Komunikasi
|
||||
4
|
3
|
4
|
3
|
4
|
3
|
2
|
4
|
3
|
2
|
2
|
||||
Pengetahuan sosial
|
Memahami identitas diri dan
keluarga, serta skikap saling menghormamati dalam kemajemukan Keluarga
|
Mengiden-tifikasi
identitas diri, keluarga, dan kerabat
|
· Menyebutkan nama
lengkap dan nama panggilan
|
Ö
|
Ö
|
--
|
Ö
|
|
Ö
|
-
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
· Menyebutkan nama
ayah, ibu, saudara dan wali.
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
|
Ö
|
-
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
|||
· Menyebutkan alamat tempat tinggal.
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
|
Ö
|
-
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
|||
· Menyebutkan anggota keluarga yang tinggal
dalam satu rumah.
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
|
Ö
|
-
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
PEMETAAN STANDAR
KOMPETENSI, KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
DENGAN TEMA
KELAS I
Mata Pelajaran |
Standar Kompetensi (*) |
Kompetensi Dasar (**) |
Indikator (***) |
Tema dan Waktu Per Minggu |
||||||||||
Diri
Sendiri
|
Keluar
ga
|
Lingkung-
an
|
Tran
spor-tasi
|
Kesehatan,
Kebersihan & Keamanan
|
Hewan
& Tumbuhan
|
Pekerja-an
|
Gejala Alam dan Pe-ristiwa
|
Rekreasi
|
Negara
|
Alat
Komunikasi
|
||||
4
|
2
|
4
|
2
|
4
|
3
|
2
|
2
|
3
|
2
|
2
|
||||
Ilmu
Pengetahuan Alam
|
Makhluk Hidup dan proses kehidupan
Mengenal anggota tubuh serta kegunaannya serta cara perawatannya
|
1.1
Mengenal bagian-bagian tubuh dan
kegunaannya
|
· Menyebutkan nama
bagian-bagian tubuh
|
Ö
|
Ö
|
-
|
Ö
|
Ö
|
-
|
-
|
-
|
Ö
|
-
|
-
|
· menceritakan kegunaan
bagian-bagian tubuh
|
Ö
|
Ö
|
-
|
Ö
|
Ö
|
-
|
-
|
-
|
Ö
|
-
|
-
|
|||
· Menyebutkan anggota gerak tubuh.
|
Ö
|
Ö
|
-
|
Ö
|
Ö
|
-
|
-
|
-
|
Ö
|
-
|
-
|
|||
Benda dan Sifatnya
Mengenal berbagai sifat benda dan kegunaannya melalui pengamatan perubahan bentuk benda
|
Mengidentifikasi benda yang ada
di lingkungan sekitar berdasarkan cirinya melalui pengamatan
|
·
Mengelompokkan
benda dengan berbagai cara yang diketahui anak
|
|
v
|
v
|
v
|
|
v
|
v
|
|
v
|
v
|
v
|
|
·
Menunjuk
sebanyak-banyaknya benda yang mempunyai warna, bentuk dan ciri tertentu
|
-
|
v
|
v
|
v
|
-
|
v
|
v
|
-
|
v
|
v
|
v
|
|||
·
Memasangkan
benda sesuai dengan pasangannya
|
v
|
v
|
-
|
v
|
v
|
v
|
-
|
-
|
v
|
v
|
-
|
PEMETAAN STANDAR
KOMPETENSI, KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
DENGAN TEMA
KELAS I
Mata Pelajaran |
Standar kompetensi (*) |
Kompetensi Dasar (**) |
Indikator (***) |
Tema dan Waktu Per Minggu |
||||||||||
Diri
Sendiri
|
Keluar
ga
|
Ling-kung
an
|
Tran
spor-tasi
|
Kesehatan,
Kebersihan & Keamanan
|
Hewan
& Tumbuhan
|
Pekerja-an
|
Gejala Alam dan Pe-ristiwa
|
Rekreasi
|
Negara
|
Alat
Komunikasi
|
||||
4
|
3
|
4
|
3
|
4
|
3
|
2
|
4
|
3
|
2
|
2
|
||||
Seni
Budaya
dan Keterampilan
|
Seni rupa
Mengapresiasi karya seni rupa
|
1.1 Meng-identi-fikasi
unsur rupa pada benda di alam sekitar
|
· Mengelompokkan
berbagai jenis: bintik gari, bidang, warna dan bentuk pada benda dua dan tiga
dimensi di alam sekitar.
|
-
|
-
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
-
|
-
|
-
|
Ö
|
-
|
Ö
|
· Mengelompokkan berbagai ukuran: bintik, garis, bidang, warna
dan bentuk pada benda dua dan tiga dimensi di alam sekitar.
|
-
|
-
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
-
|
-
|
-
|
Ö
|
-
|
Ö
|
|||
· Menyebutkan unsur
rupa di lingkungan sekolah.
|
-
|
-
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
-
|
-
|
-
|
Ö
|
-
|
Ö
|
|||
Seni
musik
Mengapresiasi
karya seni musik
|
Mengiden-tifikasi
unsur/elemen musik dari berbagai sumber bunyi yang dihasilkan tubuh manusia
|
·
Bertepuk
tangan dengan pola
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Seni
Tari
Mengapresiasi karya seni
tari
|
Mengiden-tifikasi fungsi tubuh dalam melaksanakan gerak di
tempat
|
·
Bergerak
bebas sesuai irama musik
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
PEMETAAN STANDAR
KOMPETENSI, KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
DENGAN TEMA
KELAS I
Mata Pelajaran |
Standar Kompetensi (*) |
Kompetensi Dasar (**) |
(Contoh)
Indikator (***) |
Tema dan Waktu Per Minggu |
||||||||||||||
Diri
Sendiri
|
Keluar
ga
|
Ling-kung
an
|
Tran
sportasi
|
Kesehatan,
Kebersihan & Keamanan
|
Hewan
& Tumbuhan
|
Pekerja-an
|
Gejala Alam dan Pe-ristiwa
|
Rekreasi
|
Negara
|
Alat
Komunikasi
|
||||||||
4
|
3
|
4
|
3
|
4
|
3
|
2
|
3
|
4
|
2
|
2
|
||||||||
Bahasa Indonesia
|
Mende-ngarkan
Memahami bunyi bahasa, perintah, an dongeng yang
dilisankan
|
Membedakan
bunyi bahasa
|
· Membedakan
berbagai bunyi/suara tertentu secara tepat.
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
-
|
Ö
|
-
|
Ö
|
||||
· Menirukan
bunyi/suara tertentu seperti: suara burung, ombak, kendaraan, dan lain-lain.
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
-
|
Ö
|
-
|
Ö
|
|||||||
· Mengenal
bunyi bahasa.
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
-
|
Ö
|
-
|
Ö
|
|||||||
· Membedakan
bunyi bahasa.
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
-
|
Ö
|
-
|
Ö
|
|||||||
·
Melafalkan bunyi bahasa secara tepat.
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
-
|
Ö
|
-
|
Ö
|
|||||||
Berbicara
Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi,
secara lisan dengan perkenalan dan tegur sapa, pengenalan benda dan fungsi anggota
tubuh.
|
Memperkenalkan diri sendiri dengan kalimat
sederhana dan bahasa yang santun
|
·
Menyebutkan data diri (nama, kelas, sekolah,
dan tempat tinggal) dengan kalimat sederhana
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
|||||
·
Menyebutkan nama orangtua dan saudara
kandung.
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
|||||||
·
Menanyakan
data diri dan nama oratua serta saudara teman sekelas
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
|||||||
Membaca
Memahami teks pendek dengan membaca nyaring
|
Membaca nyaring suku kata dan kata dengan lafal
yang tepat
|
·
Mengenali huru-huruf dan membacanya
sebagai suku kata, kata dan kalimat sederhana.
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
|||||
|
·
Membaca
nyaring satu paragraf dengan lafal dan intonasi yang tepat.
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
||||||
·
Membaca
teks pendek dengan lafal dan intonasi yang benar
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
|||||||
|
Menulis
Menulis permulaan dengan menciplak,
menebalkan, mencontoh, melengkapi dan menyalin
|
Menjiplak berbagai bentuk gambar,
lingkaran dan bentuk huruf
|
· Menjiplak berbagai
bentuk gambar, lingkaran, dan bentuk huruf.
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
||||
·
Menebalkan berbagai bentuk gambar,
lingkaran, dan bentuk huruf.
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
|||||||
PEMETAAN STANDAR
KOMPETENSI, KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
DENGAN TEMA
KELAS I
Mata Pelajaran |
Standar Kompetensi (*) |
Kompetensi Dasar (**) |
Indikator (***) |
Tema dan Waktu Per Minggu |
||||||||||
Diri
Sendiri
|
Keluar
ga
|
Ling-kung
an
|
Tran
sportasi
|
Kesehatan,
Kebersihan & Keamanan
|
Hewan & Tumbuhan
|
Pekerja-an
|
Gejala Alam dan Pe-ristiwa
|
Rekreasi
|
Negara
|
Alat
Komunikasi
|
||||
4
|
2
|
4
|
2
|
4
|
3
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
||||
Kewarganegaraan
|
|
1.1 Menjelaskan perbedaan jenis kelamin, agama dan suku
bangsa
|
· Menyebutkan
berdasarkan jenis kelamin anggota keluarga.
|
Ö
|
Ö
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
Ö
|
-
|
·
Meyebutkan
agama-agama yang ada di Indonesia.
|
Ö
|
Ö
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
Ö
|
-
|
Keterangan:
* :
Diambil dari SK-KD
** :
Diambil dari SK-KD
*** :
Diambil dari penjabaran SK-KD ke dalam indikator
|
|
Lampiran3: CONTOH SILABUS
Mata Pelajaran
|
KOMPETENSI DASAR
|
INDIKATOR
|
KEGIATAN BELAJAR
|
SARANA/SUMBER
|
PENILAIAN
|
BAHASA INDONESIA
|
MENDENGARKAN
Membedakan
bunyi bahasa
|
·
Menirukan bunyi/suara tertentu seperti: suara
burung, ombak, kendaraan, dan lain-lain.
|
·
Menirukan bunyi suara burung
·
Bermain peran menjadi
berbagai kendaraan
·
Menirukan suara ombak
|
Kaset dan tape
|
Pengamatan
|
BERBICARA
Memperkenalkan
diri sendiri dengan kalimat sederhana dan bahasa yang santun
|
·
Menyebutkan nama orangtua dan saudara
kandung
|
·
tanya jawab tentang nama
orang tuanya dan saudara kandungnya (berpasangan)
|
|
|
|
·
Menanyakan
data diri dan nama orangtua serta saudara teman sekelas
|
·
tanya jawab tentang nama
orang tuanya dan saudara kandungnya (berpasangan)
·
melakukan permainan
menanyakan data diri temannya
|
|
|
||
·
Menyebutkan data diri (nama, kelas,
sekolah, dan tempat tinggal) dengan kalimat sederhana
|
·
melakukan permainan
menanyakan data diri
·
bercerita tentang data
dirinya
|
|
|
||
MENULIS
Menjiplak berbagai bentuk gambar, lingkaran dan bentuk
huruf
|
·
Menjiplak berbagai bentuk gambat,
lingkaran, dan bentuk huruf
|
·
Menjiplak kartu kata
·
Menjiplah bentuk-bentuk
gambar
·
Menjiplak bentuk-bentuk
geometri
|
·
Kartu kata
·
Kartu bentuk gambar
·
Kartu bentuk geometri
|
|
|
MATEMATIKA
|
Membilang banyak benda
|
·
Membilang atau menghitung
secara urut
|
·
Membilang benda-benda di
kelas
·
Membilang sambil Memantulkan
bola
|
·
Bola
|
|
· Menyebutkan banyak
benda
|
·
Mengamati lalu menyebutkan
nama benda yang dilihatnya
|
|
|
||
· Membandingkan dua kumpulan benda melalui istilah lebih
banyak, lebih sedikit, atau sasma banyak
|
·
Praktek langsung mengambil
dua kumpulan benda lalu dihitung
|
·
Batu-batuan
|
|
||
|
Menentukan waktu (pagi, siang, malam,
hari dan jam (bulat)
|
·
Menceritakan pengalamannya
saat pagi, siang atau malam hari
|
·
Bercerita tentnag
pengalamannya
|
|
|
IPS
|
Menguindentifikasi identitas diri,keluarga, dan kerabat
|
· Menyebutkan nama lengkap dan nama panggilan |
·
Menyebutkan nama lengkapnya
|
|
|
·
Menyebutkan
alamat tempat tinggal
|
·
Menyebutkan alamat rumahnya
|
|
|
||
IPA
|
Makhluk Hidup dan
Proses kehidupannya
Mengenal bagian-bagian tubuh dan kegunaannya
|
· Menyebutkan nama
bagian-bagian tubuh
|
·
Menggambarkan tubuhnya lalu
·
menyebutkan nama
bagian-bagian tubuhnya dan kegunaannya
|
|
|
· Menyebutkan kegunaan bagian-bagian tubuh
|
|||||
Mengindetifikasi benda yang ada di lingkungan sekitar
berdasarkan cirinya melalui pengamatannya
|
·
Mengelompokkan benda dengan
berbagai cara yang diketahui anak.
|
·
Praktek pengelompokkan
|
Batu,
daun, biji salak
|
|
|
·
Menunjukkan
sebanyak-banyaknya benda yang mempunyai warna, bentuk dan ciri tertentu
·
|
· Praktek langsung mengamati
lingkungan dan menyebutkan sebanyak-banyaknya benda yang mempunyai warna, bentuk dan ciri tertentu
|
|
|
||
PENDIDIKAN JASMANI,
OLAHRAGA DAN KESEHATAN
|
Mempraktikkan gerak dasar jalan, lari dan loncat dalam
permainan sederhana, serta nilai sportivitas, kejujuran, kerjasama, toleransi
dan percaya diri
|
·
Menerapkan konsep
arah dalam berjalan, berlari dan melompat.
·
|
·
Praktek langsung Menerapkan konsep arah dalam
berjalan, berlari dan melompat.
|
|
|
·
Berjalan dengan berbagai pola langkah dan kecepatan
|
·
Praktek langsung berjalan
dengan pola
|
|
|
||
SENI BUDAYA DAN
KETERAMPILAN
|
SENI RUPA
Mengidentifikasi unsur rupa pada benda di alam sekitar
|
·
Menyebutkan unsur rupa di lingkungan
sekolah
|
·
Mengamati lingkungan lalu
menyebutkan benda-benda yang dilihatnya
|
|
|
·
Mengelompokkan berbagai jenis: bintik
gari, bidang, warna dan bentuk pada benda dua dan tiga dimensi di alam
sekitar
|
·
Mengamati lingkungan lalu
mengelompokkan benda berdasarkan garis, bintik dsb
|
|
|
||
SENI MUSIK
Mengidentifikasi unsur/elemen musik dari berbagai
sumber bunyi yang dihasilkan tubuh manusia
|
·
Bertepuk
tangan dengan pola
|
·
Bermain tepuk tangan dengan
berbagai pola yang dicontohkan
|
|
|
|
SENI TARI
Mengidentifikasi fungsi tubuh dalam melaksanaan gerak
di tempat
|
·
Bergerak bebas sesuai irama musik
|
·
Mendengarkan musik dan
bergerak bebas mengikuti irama
|
|
|
|
PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN
|
|
·
Menyebutkan jenis kelamin anggota
keluarga.
|
·
Menyebutkan jenis kelamin
teman sebangkunya
|
|
|
|
·
Meyebutkan
agama-agama yang ada di Indonesia
|
·
Menyebutkan agama yang
dikenalnya
|
|
|
Lampiran 4: Contoh Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
KELAS : I
TEMA : LINGKUNGAN
MINGGU/HARI : I/Senin
ALOKASI
WAKTU : 5 x 35 menit
INDIKATOR:
Bahasa Indonesia:
·
Menanyakan data diri dan nama orangtua
serta saudara teman sekelas
· Menjiplak berbagai bentuk gambar, lingkaran, dan bentuk huruf
Matematika:
·
Membilang atau menghitung secara urut
·
Menyebutkan banyak
benda
·
Menceritakan pengalamannya saat pagi, siang atau malam
hari
IPA
·
Menunjukkan
sebanyak-banyaknya benda yang mempunyai warna, bentuk dan ciri tertentu
IPS
·
Menyebutkan nama lengkap dan nama panggilan
SENI BUDAYA DAN
KETERAMPILAN
·
Bertepuk tangan dengan pola
PENDIDIKAN JASMANI,
OLAHRAGA DAN KESEHATAN
·
Menerapkan konsep arah dalam berjalan, berlari dan melompat.
SARANA DAN SUMBER BELAJAR:
·
Kartu-kartu kata
·
Lembar kerja
(jam)
·
Bola
STRATEGI KEGIATAN
A. Pembukaan (1 X 35 menit)
·
Berdoa bersama
·
Menyanyi lagu kasih
ibu sambil bertepuk dengan variasi 1-2-1-2
·
Guru meminta
beberapa anak untuk menyebutkan identitas dirinya seperti nama dan alamatnya,
dan menceritakan suatu pengalaman yang menyenangkan dirinya
·
Guru meminta
anak untuk berkeliling di kelas sambil melompat satu kaki dengan membilang
(menghitung secara urut) lompatannya
·
Guru meminta beberapa anak mengemukakan tentang kegiatan
yang dapat dilakukan pada waktu pagi hari, siang hari dan malam hari
B. Inti (3 x 35 menit)
·
Di kelas anak
secara individual diminta untuk mengamati berbagai benda yang ada dalam
kelasnya. memilih benda yang ada di kelas, menghitungnya dan menuliskan lambang
bilangan dari jumlah benda yang
dihitungnya (kegiatan ini dilakukan beberapa kali)
·
Kegiatan
berikutnya (atau bagi yang sudah menyelesaikan kegiatan pertama) dapat membaca
kalimat sederhana dari kartu-kartu kata yang sudah disiapkan guru
·
Guru meminta
anak untuk melihat jam dinding dikelasnya, lalu anak diminta untuk
menggambarkan jam didinding tersebut dilengkapi dengan penunjukkan jarum jam
pada saat anak melihat dan menggambarkannya.
C. Penutup (1 x 35 menit)
·
Guru bercerita
tentang perlunya air bagi makhluk hidup, yang dilanjutkan dengan tanya jawab
·
Pesan-pesan
moral bagi anak misalnya tentang perlunya hemat air, perlunya mandi/menjaga
kebersihan
·
Berdoa pulang
Komentar
Posting Komentar