EVALUASI PEMBELAJARAN
Setiap berakhir proses
pembelajaran biasanya dilakukan penilaian terhadap kegiatan pembelajaran untuk
mengetahui tingkat keberhasilan dari proses tersebut. Evaluasi hasil belajar
(Oemar Hamalik,2003:159)1 adalah keseluruhan kegiatan pengukuran
(pengumpulan data dan informasi), pengolahan, penafsiran dan pertimbangan untuk
membuat keputusan tentang tingkat hasil belajar yang dicapai oleh siswa setelah
melakukan kegiatan belajar dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran yang
ditetapkan.
Dalam pendidikan dikenal tiga
istilah yang digunakan untuk mengetahui tigkat kemampuan yaitu tes, pengukuran
dan evaluasi. Menurut Norman E. Gronlund dalam Dede Rosyada, 2004:188,2
Tes adalah alat atau prosedur yang sistematis untuk mengukur perubahan-perubahan
perilkau dari pembelajar. Sedangkan pengukuran adalah prosedur untuk memperoleh
deskripsi numerik tentang tingkatan penguasaan karakteristik tertentu dari para
pembelajar. Pengukuran, (Oemar Hamalik, 2003:156)3 adalah suatu
upaya untuk megetahui berapa banyak hal-hal telah dimiliki oleh siswa dari
hal-hal yang diajarkan oleh guru. Dan
evaluasi adalah proses yang
sistematis untuk melakukan pengumpulan, analisis dan interpretasi terhadap
informasi yang dapat menetapkan tingkatan pencapaian tujuan belajar dari
pembelajar. Evaluasi (Muhammad Joko Susilo, 2007:162)4 dibedakan
menjadi dua, yaitu evaluasi oleh pihak dalam (guru dan pengelola sekolah) yang
selanjutnya disebut evaluasi diri dan evaluasi oleh pihak luar (badan
independen atau badan akreditasi sekolah). Evaluasi diri merupakan bagian dari
proses peningkatan mutu kinerja sekolah atau pencapaian kompetensi siswa secara keseluruhan.
Menurut William A. Mehrens,5 ada
empat istilah yang digunakan yaitu : tes, pengukuran (measurement), evaluasi
dan assesment. Tes yaitu susunan pertanyaan-pertanyaan standar untuk dijawab.
Hasil jawaban dari seseorang terhadap soal-soal tes tersebut biasa disebut
dengan measurement (pengukuran) yang terdiri dari angka-angka yang
mengindikasikan ukuran atau karakteristik seseorang yang dites tersebut. Namun
pengukuran berkonotasi lebih luas, karena tidak selalu dengan menggunakan alat
tes, tapi bisa juga menggunakan instrumen nontes seperti rating scale, skala
likert atau lainnya yang dapat menunjukkan ukuran-ukuran kuantitatif. Sedangka
evaluasi adalah sebuah proses menggambarkan, mendapatkan dan memaparka berbagai
informasi yang berguna untuk menetapkan sebuah pilihan putusan. Evaluasi juga
diartikan sebuah putusan profesional, atau sebuah proses yang seseorang bisa
bisa membuat sebuah putusan tentang sesuatu yag diharapkan, baik dengan
berbasis data kuantitatif maupun kualitatif. Sedangkan assesment (penaksiran
atau penilaian), lebih bayak digunakan dalam kegiatan penelitian baik untuk
megukur respon, pendapat, pandangan maupun persepsi masyarakat tentang sesuatu
kebijakan atau kenyataan sosial.
Evaluasi merupakan tindakan
yang didasarkan pertimbangan-pertimbangan yang arif dilakukan secara terus
menerus (setiap usai pembelajaran) sebagai dasar unpan balik (feed back) dari
pembelajaran yang dilakukan. Dengan demikian guru harus mampu membuat tes,
melakukan pengukuran, mengevaluasi karakteristik dari kompetensi siswa dan
mnetapkan kebijakan pembelajaran selanjutnya. Persyaratan umum evaluasi (Oemar
Hamalik,2003:157)6 ada lima yaitu : (1) memiliki validitas, (2) mempunyai
releabilitas, (3) objektivitas, (4) efesiensi, (5) kegunaan/keperaktisan.
Secara teoretik, (Dede Rosyada,2004:69),7
mengemukakan evaluasi harus menjangkau
ketiga ranah yang menjadi acuan pengukuran kompetensi hasil pembelajaran yakni
ranah (1) kognitif yang meliputi : a) knowlidge (kemapuan untuk mengingat, dan
mengetahui sesuatu secara benar), b) comprehension yakni kemampuan untuk
memahami apa sedang dikounikasikan dan mampu mengimpelementasikan ide tanpa
harus mengaitkannya denga ide lain, dan juga tanpa harus melihat ide itu secara
mendalam, c) application, yakni kemampuan utnuk menggunakan sebuah ide,
prinsip-prinsip, dan teori-teori pada kasus baru pada situasi yang spesifik, d)
analysis, yakni kemampuan utnuk menguraikan ide-ide pada bagian konstituen,
agar semua unsur dalam oragnisasi itu menjadi jelas, e) synthesis yakni
kemampua untuk memosisikan seluruh bagia menjadi satu kesatuan yang utuh. F)
evaluation, yakni kemampuan untuk menilai apakah ide, prosedur da metode yang
digunakan itu sudah sesuai dengan kriteria atau belum. (2) afektif, meliputi :
a) receiving, yakni mendatangi, menjadi peduli terhadap sebuah ide, sebuah
proses atau sesuatu yang lain, dan ada keinginan untuk memperhatikan sebuah fenomena
yang khusus, b) responding, yakni memberikan respon pada tahap pertama dengan
kerelaan, dan berikutnya dengan keinginan untuk menerima dengan penuh kepuasan,
c) valuing, yakni menerima nilai dari sesuatu, ide, atau perilaku, memilih satu
nilai yang menurutnya palig benar, selalu konsisten dalam menerimanya, dan
bahkan terus berupaya untuk meningkatkan konsistennya, d) organization, yakni
kemampuan mengorganisasikan nilai-nilai, menentukan pola-pola hubungan antara
satu nilai dengan lainnya, dan mengadaptasikan perilaku pada sistem nilai, e)
characterization, yakni kemampuan mengeneralisasikan nila-nilai dalam tendensi
kontrol, penekanan dan konsistensi, dan kemudian mengintegrasikan semua nilai
menjadi filosofi hidup. dan (3) psikomotorik, yang meliputi a) observing, yakni
mengamati proses, memberikan perhatian terhadap step-step dan teknik-teknik
yang dilalui dan yang digunakan dalam menyelesaikan sebuah pekerjaan atau mengartikulasikan sebuah perilaku, b)
imitating, yakni mengikuti semua arahan, tahap-tahap dan teknik-teknik yang
diamatinya dalam menyelesaikan sesuatu, dengan penuh kesadaran dan dengan usaha
yang sungguh-sungguh, c) practcing, yakni mengulang tahap-tahap dan
teknik-teknik yang dicoba diikutinya itu, sehingga menjadi kebiasaan, d) adapting,
yakni melakukan penyesuaian individual terhadap tahap-tahap dan
teknik-teknik yang telah dibiasakannya
agar sesuai dengan kondisi dan situasi pelaku sendiri. Bahkan mungkin termasuk kemampuan metakognisi,
jika pembelajaran siswa dikembangkan sampai kompetensi-kompetensi critical
thinking atau creative thinking. Evaluasi
itu dibutuhkan oleh semua pihak yang terkait dengan pendidikan, seperti guru,
siswa, orang tua, kepala sekolah, guru pembimbing dan konseling. bahkan para peneliti
pendidikan.
Prinsip evaluasi (Dede
Rosyada, Ed. 2004:198)8 (1) buatlah spesifikasi secara jelas tentang
apa-apa yang akan dievaluasi, spesifikasi tersebut akan memudahkan dalam
penentuan alat yang akan diguakan, (2) tehnik evaluasi harus diseleksi
khususnya tentang relevansi teknik tersebut dengan performa karakter yang akan
diukur, (3) evaluasi yang komperehensif dan holistik menuntut variasi teknik,
(4) penggunaan teknik-teknik evaluasi yang tepat menuntut perhatian akan
keterbatasan masing-masing teknik tersebut, yakni walaupun instrumennya sudah
tepat, tapi belum tentu item-itemnya itu reliabel dan valid. Kemudian, kalaupun
sudah sangat baik instrumen tersebut, masih bisa terjadi ketidaktepatan hasil
evaluasi, umpamanya, siswa mengisi soal dengan menebak bukan dengan pengetahuan
dan keyakinannya, keudian dalam tes subjektif guru memberi angka dengan
pertimbangan subjektifnya, apalagi dengan instrumen pengamatan. Akhirnya tidak
ada tes yang secara total akurat, pasti ada kekurangannya, dan tugas guru
adalah menekan kekurangan-kekuranagan tersebut sampai pada titik minimal. (5)
evaluasi adalah alat menuju sebuah akhir, bukan akhir itu sendiri. Akhir dari
sebuah proses pembelajaran adalah pencapaian tujuan dengan terwujudnya
indikator-indikator kompetensi pada siswa. Penggunaan teknik-teknik evaluasi
akan dapat menetapkan bahwa kompetensi-kompoetensi tertentu telah tercapai, dan
kompetensi-kompetensi lainnya belum tercapai, sehingga pegguna evaluasi
tersebut menjadi sadar dengan berbagai kelemahannya itu. Dengan demikian, evaluasi
adalah cara terbaik untuk memperoleh informasi dalam rangka pengambilan
keputusan selanjutnya.
Tujuan evaluasi hasil belajar
(Oemar Hamalik,2003:160)9 adalah : (1) memberikan iformasi tentang
kemjuan siswa dalam upaya mencapai tujuan-tujuan belajar melalui berbagai
kegiatan belajar, (2) memberikan informasi yang dapat digunakan utuk membina
kegiatan-kegiatan belajar siswa lebih lanjut, baik keseluruhan maupun
masing-masing individu, (3) memberikan informasi yang dapat digunakan untuk
mengetahui kemampuan siswa, menetapkan kesulitan-kesulitannya dan menyarankan
kegiatan-kegiatan remedial(perbaikan), (4) memberikan informasi yang dapat
diguakan sebagai dasar untuk mendorong motivasi belajar siswa denga cara
mengeal kemajuannya sendiri da merangsangnya untuk melakukan upaya perbaikan,
(5) memberikan informasi tentang semua aspek tingkah laku siswa, sehingga guru
dapat membantu perkembangangannya menjadi warga masyarakat dan pribadi yang
berkualitas, (6) memberikan informasi yang tepat untuk membimbing siswa memilih
sekolah, atau jabatan yang sesuai dengan kecakapan, minat dan bakatnya. Tujuan
evaluasi (Muhammad Joko Susilo, 2007:163)10 adalah (1) peyusunan
profil lembaga secara komperehensif (2) perencanaan dan perbaikan diri secara
berkelanjutan, (3) penjaminan mutu internal lembaga, (4) persiapan evaluasi
oleh pihak luar.
Dapat dikatakan bahwa tujuan evaluasi
adalah (1) Mengambil keputusan hasil
belajar siswa, (2) Mengetahui kekurangan-kekurangan yang dimiliki siswa untuk
segera mendapatkan bantuan guru (melalui perbaikan dan pengayaan), dan (3) Memperbaiki
dan mengembangkan program pengajaran guru
Fungsi evaluasi hasil belajar menurut Oemar Hamalik11
adalah : (1) untuk diagnostik dan
pengembangan. (2) untuk seleksi, (3) untuk kenaikan kelas, (4) untuk
penempatan. Fungsi Evaluasi (1) Untuk guru
adalah : a. Mengetaahui tingkat pencapaian siswa dalam suatu pembelajaran, b. Menetapkan
keefektifan pengajaran dan rencana keghiatan, c. Memberi laporan kemajuan
siswa, dan d. Memperbaiki kekeliruan ketika praktik; Untuk siswa adalah : a.
Untuk siswa sebagai dasar, b. Pertimbangan kenaikan dan prestasi siswa, c. Pengelompokan siswa
yang homogen, d. Remidial pekerjaan siswa, e. Bimbingan dan penyuluhan, f. Pengisian
nilai rapot dan rangking siswa, g. Memotivasi belajar siswa, h. Pengkajian dan
pengidentifikasian kelainan siswa, i.Penafsiran kegiatan sekolah ke dalam
masyarakat, j. Pengadministrasian sekolah, k. Pengembangan kurikulum l. Persiapan penelitian pendidikan di sekolah.
Dalam kegiatan pembelajaran pada dasarnya evaluasi berfungsi untuk (1) Untuk mengetahui ketercapaian TPK pada
siswa, (2) Keefektifan pembelajran yang dilakukan oleh guru.
Dalam pendidikan agama Islamn
Sutrisno,2005:150,12 mengemukakan fungsi evaluasi bagi siswa dan
guru adalah membantu : (1) siswa dalam mewujudkan dirinya dengan mengubah atau
mengembangkan ajaran agama Islam, (2) siswa merasa ikhlas dan mendapat
keputusan atas apa yang telah dikerjakan, (3) guru mengajar untuk menetapkan
apakah metode mengajar yang digunakan telah memadai, (4) guru membuat
pertimbangan dan keputusan administrasi.
Objek Evaluasi adalah : (1) Tingkah
laku, sikap, minat, perhatian, dan keterampilan siswa sebagai akibat
pembelajaran, (2) Isi pembelajaran, penguasaan bahan pembelajaran yang diberikan
guru dan (3) Proses pembelajaran, karena proses pembelajaran akan menentukan
ketercapaian tujuan pembelajaran, Atau : a. Evaluasi produk (sasaran siswa),
ketercapaian TPK dan TPU yang telah
ditetapkan baik pada sasaran isi dan aspek prilaku, evaluasi profuk
memungkinkan dapat mengetahui kelemahan dalam pembelajaran, namun belum dapat
mengungkap penyebabnya dan b. Evaluasi
proses (sasaran pembelajaran), merupakan usaha yang terarah, terencana dan
sisteamtis untuk meneliti proses pembelajaran yang menghasilkan suatu produkm
evaluasi proses meliputi tinjauan kritis terhadap tujuan+tujuan intruksional,
perencanaan proses pembelajaran, pengelolaab sproses pembelajaran di kelas, penyelenggaraan evaluasi produk.
Jenis Evaluasi adalah : (1) Formatif,
yang dilakukan setiap kali pembelajaran berlangsung, untuk mengetahui tingkat
pengusaan siswa dengan standar 75 % dan keberhasilan guru dalam mengajar
(keterpaduan penerapan berbagai metode dan media pembelajaran serta ketepatan
alat evaluasi), (2) Sumatif subsumatif, dilakukan setelah penyelesaian beberapa
satuan pembelajaran (perempat atau tengah semester) , (3) Sumatif, dilakukan
pada setiap akhir program pembelajaran (akhir semester) dengan penggunaan kala
nilai 0 – 10, (4) Ko Kurikuler, Penilaian terhadap kegiatan siswa diluar jam
pembelajaran (terkait dengan tugas yang diberikan guru) dalam upaya mendalami
dan menghayati materi yang telah diberikan, evaluasi ini dapat dijadikan dasar
perhitungan nilai praport, dan (5) Ekstra
kurikuler, juga penilain yang terkait dengan pekerjaan di sekolah maupun di
rumah, untuk memperluas poengetahuan siswa dan pengembangan serta penyaluran
bakatnya. Evaluasi ini tidak berfungsi dalam perhitungan nilai raport. Dalam
pembelajaran dikenal dengan pra tes dan postes.
Jenis Alat Evaluasi adalah (1)
Tertulis (wiritten test) terdiri dari ; a. Uraian (essay) yang menuntuk
kemampuan siswa untuk merumuskan jawabanbya dengan kata-kata sendiri. Bentuknya
uraian bebas dan uraian terbatas, b. Objektif,
yang memberikan jawaban pilihan kepada siswa terdiri dari : (a) Benar salah
(true false), untuk menilai fakta, prinsip-prinsip dan terminologi, dan (b) Pilihan
ganda (multiple choice) untuk menilai aspek ingatan, pengertian, aplikasi,
analisis, sintesis dan penilaian. Bentuknya ; melengkapi, hubungan sebab
akibat, analisis kasus, asosiasi pilihan ganda dan menjodohkan (2) Lisan (oral
tes) dilakukan dengan tanya jawab, berkenaan hapalan, pemahaman, analisis,
aplikasi, sistesis dan evaluasi, dapat dilakukan dengan suatu lawan satu atau
kelompok. (3) Perbuatan, diberikan dalam bentuk tugas (praktik pengalaman
löapangan, praktik kerja lapangan, praktik olah raga, püratik laboraturium,
praktik kesenian, dll). Alatnya ; lembaran tugas (kerja) yang berisi petunjuk
kongkrit mengenai apa yang akan dilakukan siswa, dan lemnbaran pengamatan untuk
menilai tingkah laku siswa selama pelaksanaan tugas.
Memberikan Penilaian : (1) Tes
Uraian/esai : a). Menyiapkan kriteria nilai (bobot) masing-masing nomor soal, b). Menjaga faktor-faktor subjektif guru. Rumus : S =
X = skor setiap item, ΣB = bobot sesuai dengan tingkat kesuakaran, Σ X B =
hasil perkalian X dengan B, S= Skor
akhir. (2)Objektif test dilakukan dengan tanpa rumus
yaitu menghitung jumlah jawaban yang benar diberi angka 1 dan yang salah diberi
angka 0 kemudian menjumlahkan angka yang benar. (3) Benar salah, skor adalah
jumlah jawaban yang benar dikurangi jawaban yang salah, (4) Pilihan ganda, skor
adalah hasil penjumlahan jawaban yang benar dikurangi jumlah jawaban yang salah
dibagi jumlah alternatif jawaban dikurangi satu, (5) Menjodohkan, skor adalah
jumlah angka dari masing-masing pertanyaan, (6) Jawaban singkat/isian, rumusnya
sama dengan menjodohkan.
Setelah penilaian dilakukan
kemudian melakukan hal-hal sebagai berikut : a) menetapkan nilai rata-rata
denga cara jumlah nilai yang diperoleh
dari hasil penjumlahan nilai setiap individu dibagi dengan banyaknya individu, b) menetapkan rangking,
dengan mengurutkan skor dari yang terbesar sampai dengan yang terkecil. Skor
terbesar diberi rangking 1, terus kebawah, sampai skor terkecil, skor yang sama
diberi rangking yang sama. Contoh ; Skor 5 orang siswa : 35, 30, 25, 25, 20. c) Menetapkan nilai rapor, 2 kali jumlah
nilai tes subsumatif (formatif) ditambah nilai kokurikuler dan 2 kali nilai
sumatif dibagi lima.
KBK DAN SISTEM PENILAIAN
1. PERMASALAHAN KBK
Persaingan pada kemampuan SDM
Kemampuan SDM produk lembaga
pendidikan
Persaingan terjadi pada lembaga
pendidikan
Perlu standar kemampuan lulusan
Standar kompetensi bidang studi
Standar kompetensi dijabarkan
menjadi sejumlah kompetensi dasar
Tantangan terhadap sekolah :
kepala sekolah, guru, orang tua, siswa.
Standard (Philips, 1996) adalah pernyataan
tujuan yang menjelaskan apa yang harus diketahui dan kemampuan melakukan dalam
bidang studi.
Standard Akademik (Astin, 1996)adalah
tingkat kemampuan yang harus didemonstrasikan untuk memperoleh derajat
tertentu.
2. MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH
Pengorganisasian dan
penyerasian sumber daya manusia
dilakukan sendiri oleh
sekolah
dengan
melibatkan komponen yang terkait
Kemandirian dalam mengembangkan silabus dengan mengacu pada standar
kompetensi
Program
peningkatan mutu dilakukan oleh sekolah masing - masing sesuai dengan
karaktristiknya
4. IMPELEMENTASI PENDIDIKAN BERBASIS STANDARD
bagaimana standard ditetapkan?
siapa yang menentukan standard?
tipe standard ?
format standard?
bagaimana standard dinilai?
bagaimana kemajuan siswa dilaporkan ?
5. KURIKULUM
Merupakan acuan lembaga pendidikan dalam
melaksanakan proses belajar dalam
bentuk mengajar
termasuk pengalaman belajar
Materi kurikulum bisa deskripsi silabus, rencana
pelajaran,
buku teks, bahan bacaan, peralatan laboratorium
Silabus (standar kompetensi, kompetensi dasar,
materi pokok, pengalaman belajar, alokasi waktu, sumber bahan)
6.
PENGEMBANGAN KURIKULUM
Kompetensi lulusan (
Koginitif, psikomotor, afektif,
kepribadian )
Standard kompetensi, kemampuan dasar, materi
pokok, pengalaman belajar, alokasi waktu, sumber, waktu
7. KOMPETENSI LULUSAN
tuntutan masyarakat,
perkembangan ipteks, Prediksi dan
tantangan mendatang, visi dan misi lembaga
8.
STANDARD KOMPETENSI
karaktristik bidang studi
, karaktristik peserta didik, standard kompetensi di tempat lain
9. KOMPETENSI
Fokus konsep kompetensi adalah kemampuan peserta
didik mentransfer, menggunakan keterampilan dan pengetahuan pada situasi baru.
10. TUGAS SEKOLAH
Mengembangkan potensi siswa secara optimal
sehingga memiliki kompetensi untuk hidup di masyarakat dan mensejahterakan
masyarakat
11. KEMAMPUAN LULUSAN
Kognitif (kemampuan berpikir), psikomotor (keterampilan atau gerak), afektif
( prilaku : perasaan, minat, sikap, emosi, serta nilai).
John Dewey (2001) ; ’ kemampuan individu utuk bertanya berdasar
pengalaman merupakan hal yang penting dalam pendidikan ; pengalaman memabantu
untuk membentuk pemikiran atau pengetahuan ; siswa sebagai individu bebas
mencapai tujuan menurut minatnya; peranan pendidikan adalah mengajar siswa cara
menjalin hubungan antara sejumlah pengalaman’.
Vygotsky (2001) : ’ pengalaman baru melalui pengalaman lama menjadi
pengetahuan; pegalaman di luar kelas dibawa ke kelas; pengalaman siswa sangat
penting’.
Ausubel (1999): teori belajar kogitif :’
informasi diorganisasikan dalam pikiran dan dalam struktur kognitif yang
berhubungan dengan standard kompetensi ; bila
siswa diberi informasi baru, iformasi tersebut akan masukke dalam
susunan kognitif dan melekat pada informasi yang telah ada apabila informasi
baru tersebut memiliki makna bagi siswa. Struktur kognitif yang ada bertindak
sebagai advanced organizer’.
Kesimpulan :
- Pengalaman belajar sangat penting dalam melaksanakan KBK
- Tugas guru menentukan pengalaman belajar siswa, memilih strategi mengajar dalam melaksanakan proses pembelajaran siswa, dan menilai tingkat pencapaian kompetensi siswa.
12. HASIL BELAJAR
Kognitif dan psikomotor mengandung ranah
afektif
Hasil belajar kognitif dan
psikomotor akan optimal bila ranah efektif tinggi
Pembelajaran afektif
memerlukan waktu yang lama dan perlu kesabaran
Taksonomi Krathwohl (1961) tentang ranah
afektif : reicving (attending),
responding, valuing, organization, characterization.
Gronlund (1985) hasil belajar meliputi :
pengetahuan, pemahaman, aplikasi, keterampilan berpikir, keterampilan umum,
sikap, minat, apresiasi, penyesuaian diri.
13. RANAH AFEKTIF
Receiving : peserta didik memiliki keinginan memperhatikan
suatu stimulus, fenomena atau peristiwa khusus.
Responding : partisipasi aktif peserta didik, peserta tidak
hanya memperhatikan, tetapi juga beraksi atau memberi respons.
Valuing : melibatkan penentuan nilai keyakinan atau sikap
yang menunjukkan derajat internalisasi atau komitmen hidup. Hasil belajar pada
tahap ini berkaitan dengan personal, emosi, dan sosial.
Organization : mengkaitkan nilai satu dengan nilai lainnya,
konflik antar nilai diselesaikan, mulai membangun sistem nuilai internal yang
konsisten.
Characterization : peserta didik memiliki sistem nilai
yang mengendalikan prilaku sampai pada membentuk gaya hidup.
Ranah afektif menurut Djemari Mardapi (2003), terdiri dari sikap,
minat, nilai.
Sikap : predisposisi yang dipelajari untuk merespon
secara positif atau negatif terhadap sesuatu objek, situasi, konsep, atau
orang. Sikap terhadap guru terhadap mata
pelajaran, setelah mengikuti mata pelajaran menjadi lebih positif.
Minat : suatu disposisi yang terorganisir melalui
pengalaman yang mendorong peserta didik untuk memperoleh objek khusus,
aktivitas, pemahaman, dan keterampilan. Tekanan pada intensitas minat, guru
membangkitkan minat belajar peserta didik.
Nilai : keyakinan yang dalam tentang perbuatan,
tindakan, atau prilaku yang dianggap baik dan yang dianggap jelek ; suatu objek, aktivitas, atau ide yang
dinyatakan oleh individu yang mengendalikan minat, sikap, dan kepuasan.
Ranah afektif yang penting, antara lain :
Kejujuran :
menghargai kejujuran dalam berinteraksi dengan orang lain.
Integritas : harus mengikat pada kode nilai, seperti moral.
Adil : harus berpendapat bahwa semua orang memperoleh
perlakuan yang sama.
Kebebasan : negara memberi kebebasan maksimum kepada semua
orang.
Konsep diri : evaluasi yang dilakukan individu terhadap
kemampuan diri yang meliputi kekuatan dan
kelemahan. Penting untuk menentukan jenjang karir.
14. ELEMEN ESENSIAL PENDIDIKAN BERBASIS KOMPETENSI
Kompetensi : pengetahuan, keterampilan, prilaku yang
didemonstrasikan,
Kriteria penilaian kompetensi
Penilaian kompetensi siswa
Kemajuan belajar siswa
ditentukan oleh kompetensi yang ditampilkan.
15. SISTEM PENILAIAN BERBASIS KOMPETENSI
·
Stsndar
kompetensi
·
Kompetensi
dasar
·
Materi
pokok
·
Indikator
pencapaian
·
Pengalaman
belajar
·
Pengujian
( jenis tagihan, bentuk soal, contoh soal)
·
Aspek
afektif ( nonujian, observasi , kuesioner; seperti : minat, sikap, disiplin,
dll.).
16. PENGUKURAN , PENGUJIAN, PENILAIAN, EVALUASI
PENGUKURAN adalah kegiatan yang sistematik untuk
menentukan angka pada objek atau gejala.
PENGUJIAN terdiri dari sejumlah pertanyaan yang
memiliki jawaban benar atau saah
PENILAIAN adalah penafsiran hasil pengukuran dan
penentuan pencapaian hasil belajar
EVALUASI adalah penentuan nilai dan pencapaian tujuan suatu program
17. SISTEM PENILAIAN BERKELANJUTAN
·
Ujian
dengan sistem blok
·
Tiap
blok terdiri dari satu atau lebih kompetensi dasar
·
Mengukur
semua kompetensi dasar
·
Hasil
penilaian dianalisis dan ditindaklanjuti melalui program remedial dan pengayaan
·
Penilaian
mencakup kawasan kognitif, psikomotor, afektif
·
Aspek
afektif diukur melalui pengamatan, wawancara, kuesioner.
18. TUJUAN PENILAIAN
·
Menilai
kemampuan individual melalui tugas tertentu
·
Menentukan
kebutuhan pembelajaran
·
Membantu
dan mendorong siswa
·
Membantu
dan mendorong guru untuk mengajar yang lebih baik
·
Akuntabilitas
lembaga
·
Meningkatkan
kualitas pendidikan
19. ASUMSI ACUAN PENILAIAN
- Acuan Norma
- kemampuan orang berbeda
- tes harus bisa membedakan orang. Menggunakan distribusi normal
- parameter butir: tingkat kesulitan dan daya beda
- hasil penilaian: dibandingkan dengan kelompoknya.
- Acuan kriteria
- semua orang bisa belajar apa saja, hanya waktu yang diperlukan berbeda.
- parameter butir: tingkat pencapaian indeks sensitivitas
- standar harus ditentukan terlebih dahulu
- hasil penilaian : lulus dan tuidak lulus
20. JENIS TAGIHAN DAN BENTUK SOAL
- Jenis tagihan :pekerjaan rumah, ulangan harian, kuis, ujian blok, portofolio.
- Bentuk soal : pilihan ganda, , benar – salah, uraian objektif, uraian nonobjektif, performens, menjodohkan, jawab singkat, sebab akibat, isian, portofolio.
21. PENULISAN SOAL URAIAN OBJEKTIF
·
Soal
sesuai dengan indikator
·
Pokok
soal jelas
·
Pilihan
jawaban homogen
·
Panjang
kalimat jawaban relatif sama
·
Hindari
petunjuk mengarah jawaban benar
·
Tidak menggunakan kalimat : semua benar atau semua
salah
·
Pilihan
jawaban angka diurutkan
·
Semua
pilihan jawaban logis
·
Tidak
menggunakan negatif ganda
·
Gunakan
kata kata : bandingkan, uraikan, mengapa, hitunglah, tafsirkan, buktikan,
rangkumlah
·
Hindari
penggunaan kata : siapa, dimana, bila.
·
Menggunakan
kata yang baku dan komunikatif
·
Ada
kunci jawaban
·
Ada
pedoman penskoran
22. ANALISIS BUTIR SOAL
- Tingkat pencapaian kompetensi
- Indeks sensitivitas
- Indeks keandalan
- Distribusi respons (khusus pilihan ganda)
- Kalimat soal
- Kunci jawaban
23. MANFAAT PENILAIAN
- Diketahui tingkat ketercapaian SK yang dijabarkan ke dalam KD
- Mengetahui pertumbuhan dan perkembangan siswa
- Mendiagnosis kesulita belajar siswa
- Mendorong siswa belajar
- Mendorong guru mengajar dan mendidik lebih baik
- Mengetahui keberhasilan sekolah agar terdorong lebih maju dan meningkatkan mutu
24. KISI KISI SISTEM PENILAIAN BERKELANJUTAN
Komptensi
Dasar
|
Materi Pokok
|
Pengalaman
Belajar
|
Indikator
|
Penilaian
|
||
Jenis
Tagihan
|
Bentuk
Soal
|
Contoh
Soal
|
||||
|
|
|
|
|
|
|
RANCANGAN PEMBERIAN TUGAS
No
|
Komptn
dasar
|
Juli
|
Agustus
|
September
|
Oktober
|
||||
Klompok
|
Perorangan
|
Klompok
|
Perorangan
|
sKlompok
|
Perorangan
|
Klompok
|
Perorangan
|
||
|
|
1
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
1
|
2
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
3
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
4
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
4
|
5
|
Skala penilaian berpidato
NO
|
ASPEK
NAMA SISWA
|
ISI
|
SUARA
|
LAFAL
|
EKSPRESSI
|
KATA
|
NILAI
RATA
|
|
|
1
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Penilaian minat pada mata pelajaran
NO
|
Pernyataan
|
selalu
|
Sering
|
jarang
|
Tidak perah
|
1
|
Saya senang megikuti pelajaran ini
|
|
|
|
|
2
|
Saya rugi bila tidak mengikuti pelajaran ini
|
|
|
|
|
3
|
Saya merasa pelajaran ini bermanfaat
|
|
|
|
|
4
|
Saya berusaha menyerahkan tugs tepat waktu
|
|
|
|
|
5
|
Saya berusaha memahami pelajaran ini
|
|
|
|
|
6
|
Saya tanya guru bila ada yag tidak jelas
|
|
|
|
|
7
|
Saya mengerjakan soal-soal latihan dirumah
|
|
|
|
|
8
|
Saya mendiskusikan materi pelajaran
|
|
|
|
|
9
|
Saya berusaha memiliki buku mata pelajaran ini
|
|
|
|
|
10
|
Saya berusaha mencari bahan diperpustakaan
|
|
|
|
|
|
jumlah
|
|
|
|
|
SKALA PENILAIAN SIKAP SISWA
NO
|
NAMA SISWA
|
TERBUKA
|
TEKUN
|
RAJI
|
DISIPLIN
|
KERJASAMA
|
RAMAH
|
HORMAT
|
JUJUR
|
PEDULI
|
TEPATJANJI
|
TANGGUNGJAWAB
|
TENGGANGRASA
|
NILAI RATA-RATA
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Portofolio merupakan kumpulan
produksi siswa, seperti :
1. Deskripsi tertulis tentang hasil
penyelidikan atau peraktik siswa.
2. Gambar atau laporan hasil
pengamatan siswa, dalam rangka melaksanakan proyek mata pelajaran.
3. Analisis situasi yang berkaitan
denga mata pelajaran
4. Deskripsi dan diagram pemecahan suatu masalah, sesuai
mata pelajaran.
5. Laporan hasil penyelidikan secara
kuantitatif
6. Laporan penyeldikan tentang
hubungan konsep dalam mata pelajaran
7. Penyelesaian soal terbuka
8. Hasil tugas pekerjaan rumah yang
khas
9. Laporan kerja kelompok
10.Hasil kerja siswa yang diperoleh dengan menggunakan alat perekam video,
audio, computer
11.Fotocopi surat piagam atau tanda penghargaan yang pernah diterima
12.Hasil karya dalam mata pelajaran diluar yang ditugaskan guru
13.Cerita tentang kesenangan atau kebencian terhadap mata pelajaran
14.Cerita tentang usaha siswa dalam mengatasi hambatan psikologis, usaha
peningkatan diri
15.Laporan tentang sikap siswa terhadap mata pelajaran.
Manfaat Portofolio :
1. Portofolio bermanfaat bagi siswa untuk berperan aktif dalam menunjukkan
keunggulan dirinya, memberikan panilaian
hasil belajar sendiri, menunjukkan kemampuan setiap pribadi siswa dan mengakui
gaya belajar yang bervariasi;
2. Portofolio membantu guru meilai kemajuan siswa, menetapkan pembelajaran
berikutnya serta perbaikannya,
3. Portofolio menyajikan bukti yang lengkap tentang kinerja siswa, catatan
penilaian yang sesuai dengan program pembelajharan yang baik dan catatan jangka
panjang tentang kemajuan siswa;
4. Portofolio dijadikan sebagai bahan diskusi antara guru dengan orang tua
tentang perkembangan siswa dan membantu
pihak luar untuk menilai program pembelajaran yang bersangkutan.
Penilaian Portofolio
Pembuatan rubrik pada penilaian portofolio dengan cara membuat kriteria:
- Bukti terjadinya proses berpikir, seperti : menyusun dengan satuan isi dan data ; mencata hasil dugaan, penjelajahan, analisis, mempolakan, dan sebagainya; memberikan penafsiran dan pemecahan masalah secara konkret atau hasil penyelidikan yang riil; penggunaan alat dalam penyelidikan dan pemecahan masalah secara tepat dan sebagainya.
- Mutu kegiatan atau penyelidikan, seperti : dapat meningkatkan pengetahuan, pemahaman, sikap, keterampilan siswa; penyelidikannya mencakup berbagai subpokok bahasan.
- Keragaman pendekatan, seperti bukti penggunaan pendekatan yang beragam dalam penyelidikan, melakukan berbagai macam kegiatan atau penyeldidikan.
Contoh Potofolio
Halaman muka
FORTOFOLIO
Mta Pelajaran
Bhasa Dan Sastra Indonesia
Semeste I
Nama Siswa : Baiklo
Kelas : 1 A
MADRASAH MENENGAH ISLAM SASAK
2007
Halaman
DAFTAR ISI
- Dokumentasi Penilaian Formatif Dan Sumatif
- Dokumentasi Penilaian Tugas Terstruktur
- Format Dokumentasi Penilaian Laporan Aktivitas Di Luar Madrasah
Halaman
Dokumnetasi Penilaia Formatif Dan Sumatif
JENIS TES
|
NO
|
TGL
|
POKOK BAHASAN
|
NILAI
|
PARAF GURU
|
KET
|
Formatif (A)
|
1
|
20 Juli 2002
|
Kalimat Sapaan
|
7
|
|
|
|
2
|
10 Agustus 2002
|
Bercerita pengalaman yang lucu
|
8
|
|
|
3
|
31 Agustus 2002
|
Menceritakan kembali novel dan drama
|
8,5
|
|
|
|
4
|
21 September 2002
|
Memberikan tanggapan berita di surat kabar, majalah, radio, dan televisi
|
9
|
|
|
|
5
|
12 Oktober 2002
|
Mendeskrepsikan secara lisan keindahan alam atau suasana alam
|
9
|
|
|
|
6
|
2 November 2002
|
Pembaca puisi dan cerpen
|
8,5
|
|
|
|
7
|
23 November 2002
|
Berekskresi melisankan hasil sastra
|
9
|
|
|
|
8
|
14 Desember 2002
|
Membaca cepat
|
9
|
|
|
|
JUMLAH
|
|
68
|
|
|
||
RATA-RATA
|
|
8,5
|
|
|
||
Sumatif (B) Semester I
|
28 Desember 2002
|
Bahan Semester I
|
9
|
|
|
|
Jumlah A dan B
|
17,5
|
|
|
|||
RATA-RATA A dan B
|
8,75
|
|
|
II. DOKUENTASI PENILAIAN TUGAS TERSTRUKTUR (TT)
No
|
JENIS TUGAS
|
ASPEK PENILAIAN
|
NILAI
|
PARAF GURU
|
KET
|
1.
|
|
Pemahaman : Seberapa baik tingkat pemahaman siswa terhadap soal-soal yang
dikerjakan
|
7
|
|
|
Argumentasi : Seberapa baik argumentasi yang diberikan siswa dalam menjawab
persoalan –persoalan dalam lembar kerja siswa tersebut
|
8
|
|
|
||
Kejelasan :
·
Tersusun
dengan baik
·
Tertulis
dengan baik
·
Mudah
dipahami
|
8
|
|
|
||
Informasi :
·
Akurat
·
Memadai
·
Penting
|
9
|
|
|
||
2.
|
Memberikan tanggapan berita di surat kabar, majalah, radio, atau televisi
|
Pemahaman:
|
8
|
|
|
Argumentasi:
|
8
|
|
|
||
Kejelasan:
|
9
|
|
|
||
Informasi:
|
8
|
|
|
||
3.
|
Menceritakan kembali novel atau drama yang dibaca
|
Pemahaman:
|
8
|
|
|
Argumentasi:
|
9
|
|
|
||
Kejelasan:
|
9
|
|
|
||
Informasi:
|
8
|
|
|
||
4.
|
Melisankan hasil sastra
|
Pemahaman:
|
9
|
|
|
Argumentasi:
|
9
|
|
|
||
Kejelasan:
|
8
|
|
|
||
Informasi:
|
8
|
|
|
||
5.
|
Menulis intisari bacaan
|
Pemahaman: Seberapa baik tingkat pemahaman siswa terhadap bacaan
|
8
|
|
|
Argumentasi : Seberapa baik argumentasi yang diberikan siswa dalam
menjawab persoalan –persoalan dalam masyarakat yang tertuang dalam bacaan
|
8
|
|
|
||
Kejelasan :
·
Tersusun
dengan baik
·
Tertulis
dengan baik
·
Mudah
dipahami
|
9
|
|
|
||
Informasi :
·
Akurat
·
Memadai
·
Penting
|
9
|
|
|
||
JUMLAH
|
167
|
|
|
||
RATA-RATA
|
8,36
|
|
|
III.
FORMAT
DOKUMENTASI PENILAIAN LAPORAN
AKTIVITAS DI LUAR SEKOLAH (ALS)
NO
|
JENIS AKTIVITAS
|
ASPEK PENILAIAN
|
NILAI
|
PARAF GURU
|
KET
|
1.
|
Aktif menjadi anggota vokal group sekolah
|
Signifikansi:Seberapa besar tingkat kebermaknaan aktivitas tersebut bagi
mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia
|
9
|
|
|
Intensitas : Seberapa intensif aktivitas tersebut dilakukan
|
8
|
|
|
||
Frekuensi : Seberapa sering aktivitas tersebut dilakukan
|
8
|
|
|
||
2.
|
Aktif menulis puisi pada harian yang terbit di daerahnya
|
Signifikansi :
|
9
|
|
|
Intensitas :
|
8
|
|
|
||
Frekuensi :
|
8
|
|
|
||
3.
|
Mengikuti kursus Bahasa Inggris
|
Signifikansi :
|
9
|
|
|
Intensitas :
|
8
|
|
|
||
Frekuensi :
|
8
|
|
|
||
4.
|
Menjadi juara dalam lomba karya tulis ilmiah di daerahnya
|
Signifikansi :
|
9
|
|
|
Intensitas :
|
8
|
|
|
||
Frekuensi :
|
8
|
|
|
||
JUMLAH
|
101
|
|
|
||
RATA-RATA
|
8,4
|
|
|
Penilain Ranah Psikomotor
Untuk mengukur hasil belajar siswa digunakan tiga ranah yaitu kognitif,
afektif dan psikomotorik. Perbedaannya yaitu penilaian ranah kognitif biasanya
dilakukan secara tertulis atau lisan, sedangkan ranah psikomotor dilakukan
dengan tes unjuk kerja atau lembar tugas.
A. Jenis Tagihan adalah : 1) penilaian kelas dan 2) Penilaian berkala (penilaian blok)
B. Kriteria (rubrics) adalah pedoman penilaian kinerja siswa. Contoh :
* lembar penilaian
berilah tanda pada pilihan
penilaian pada angka : 5 = sangat tepat 4= tepat
3= agak tepat 2= tidak
tepat 1= sangat tidak tepat
PELAKSANAAN RUKU’
Nomor
|
Aspek Keterampilan
|
5
|
4
|
3
|
2
|
1
|
1
|
Badan membungkuk 90 derajat
|
|
|
|
|
|
2
|
Kepala menghadap ujung kaki
|
|
|
|
|
|
3
|
Tangan bertumpu pada lutut
|
|
|
|
|
|
4
|
Tangan lurus
|
|
|
|
|
|
5
|
Kaki lurus
|
|
|
|
|
|
6
|
Tuma’ninah
|
|
|
|
|
|
*lembar observasi
PELAKSANAAN RUKU’
Nomor
|
Aspek Keterampilan
|
IA
|
TIDAK
|
Keterangan
|
1
|
Badan membungkuk 90 derajat
|
|
|
|
2
|
Kepala menghadap ujung kaki
|
|
|
|
3
|
Tangan bertumpu pada lutut
|
|
|
|
4
|
Tangan lurus
|
|
|
|
5
|
Kaki lurus
|
|
|
|
6
|
Tuma’ninah
|
|
|
CONTOH FORMAT PENILAIAN BERKELANJUTAN
Mata Pelajaran : Fiqih
Kelas/ Semester : 1/2
Tahun Ajaran : 2007
NO
|
STANDAR
KOMPETENSI
KOMPETENSI
DASAR
|
PENILAIAN KELAS
|
PENILAIAN BERKALA
|
Rata
Rata
Akhir
|
|||||||||||||||||||||||||||
Kuis
|
Tugas
|
PR
|
Ulang
An
harian
|
Porto
folio
|
Rata
Rata peniala
kelas
|
I
|
II
|
Rata
Rata
Pnilai
berkala
|
|||||||||||||||||||||||
K
|
A
|
P
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||
2
|
Mendemon
Strasikan shalat
Secara benar
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2.1
|
Berdiri betul
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2.2
|
Ruku’ secara
Tepat
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Dll
K= Kognitif
A= Afektif
P= Psikomotorik
CONTOH INSTRUMEN PENILAIAN AFEKTIF
a.Instrumen sikap
1. Saya senang membaca buku matematika
5 4 3 2 1
2. Saya senang belajar
matematika
5 4 3
2 1
3. Saya sering bertanya kepada guru
tentang pelajaran matematika
5 4 3
2 1
4. Saya senang mengerjakan soal
matematika
5 4 3
2 1
5. Saya selalu mencari soal-soal
matematika
5 4 3
2 1
b. Instrumen minat
1. Matematika bermanfaat untuk menuju kesuksesan belajar 5
4 3 2 1
2. Saya berusaha memahami mata pelajaran matematika 5 4
3 2 1
3. Saya senang membaca buku yang berkaitan dengan matematika 5
4 3 2 1
4. Saya selalu bertanya dikelas pada pelajaran matematika 5 4
3 2 1
5. Saya berusaha memahami pelajaran matematika dengan bertanya 5
4 3 2 1
kepada siapapun.
c. Instrumen konsep diri
1. Saya sulit mengikuti pelajaran matematika
5 4 3
2 1
2. Mata pelajaran bahasa mudah saya pahami
5 4 3 2 1
3. Saya mudah menghafal
5 4 3
2 1
4. Saya mampu membuat karangan yang baik
5 4 3
2 1
5. Saya merasa sulit mengikuti pelajaran fisika
5 4 3 2 1
6. Saya bisa bermain sepak bola dengan baik 5
4 3 2 1
7. Saya mampu membuat karya seni yang bervariatif 5 4
3 2 1
d. Instrumen nilai
1. Saya berkeyakinan bahwa prestasi belajar siswa sulit ditingkatkan 5
4 3 2 1
2. Saya berkeyakinan bahwa kinerja guru sudah maksimal 5 4
3 2 1
3. Saya berkeyakinan bahwa siswa yang ikut dibimbing tes cenderung 5
4 3 2
1
akan diterima di perguruan
tinggi
5 4 3
2 1
4. Saya berkeyakinan bahwa sekolah tidak akan mampu mengubah 5
4 3 2 1
tingkat kesejahteraan
masyarakat
5 4 3
2 1
5. Saya berkeyakinan bahwa perubahan selalu membawa masalah 5
4 3 2 1
6. Saya berkeyakinan bahwa hasil yang dicapai siswa adalah karena 5
4 3 2 1
nasip keberuntungan
e. Instrumen nilai moral
1. Bila berjanji pada teman saya tidak harus selalu menepati 5 4 3 2 1
2. Bila berjajnji dengan yang lebih tua saya berusaha menepatinya 5
4 3 2 1
3. Bila berjanji pada anak kecil saya tidak menepatinya 5 4
3 2 1
4. Bila menghadapi kesulitan saya selalu minta bantuan orang lain 5
4 3 2 1
5. Bila orang lain menghadapi kesulitan saya berusaha membantunya 5
4 3 2 1
6. Kesulitan orang lain merupakan tanggungjawab sendiri 5 4
3 2 1
7. Bila bertemu teman, saya menyapanya walau ia tidak melihat saya 5
4 3 2 1
8. Bila bertemu guru, saya menyapanya, walau tidak melihat saya 5
4 3 2 1
9. Saya bercerita hal yang
menyenangkan, walau tidak semuanya bena
5 4 3
2 1
10. Bila orang bercerita, saya tidak selalu mempercayainya. 5 4
3 2 1
Komentar
Posting Komentar