PERENCANAAN PEMBELAJARAN
Perencanaan merupakan suatu alat untuk mencapai
suatu tujuan tertentu. Perencanaan (Mudjiarto,
2002:41)1 merupakan patokan dan alat kendali yang harus diikuti dalam
pelaksanaan kegiatan. Untuk memudahkan dan mengarahkan guru dalam
kegiatannya mencapai tujuan pembelajaran agar tidak terjadi penyimpangan dari tujuan yang ingin dicapai,
guru memerlukan standar acuan kerja atau perencanaan yang mateng dan teruji
kelayakannya untuk diterapkan dalam pembelajaran. Perencanaan yang mateng dijadikan
sebagai patokan pembelajaran akan dapat menghasilkan sesuatu yang lebih baik
dan dapat dipertanggungjawabkan juga kegiatannya terkendali pada suatu proses yang tepat.
Tidak
selamanya perencanaan bisa memberikan manfaat yang maksimal, tetapi perencanaan
mutlak sangat diperlukan untuk mencapai tujuan yang diinginkan, Mudjiarto: 44.2
Perencanaan memang tidak akan mampu
meramalkan dengan sempurna apa yang akan terjadi di masa yang akan datang,
ataupun memecahkan semua permasalahan. Namun, proses perencanaan yang tepat,
bagaimanapun juga akan mengurangi jumlah ketidak pastian. Proses perencanaan
juga akan membantu memperbaiki tujuan yang telah ditetapkan, serta memperbaiki
metode untuk melakukan penilaian, karena itu tidak bisa ditinggalkan dalam kegiatan
sekolah.
Filsafat
perencanaan, Husaini Usman,2005:53,3
terdiri dari (1) sintesis, bahwa perencanaan adalah proses
psikologi dalam bentuk pembelajaran yang menekankan pada transaksi
interpersonal, (2) rasionalisme, bahwa perencaaan dipandang sebagai
suatu bentuk pengambilan keputusan, suatu proses yang mengikuti langkah-langkah
prosedural dalam pengambilan keputusan, (3) pengembangan organisasi,
bahwa perencanaan adalah sebagai salah satu metode perencanaan proses
pembelajaran mengenai kesadaran dan prilaku anggota organisasi, (4) empirisme,
membagi teori perencanaan atas : alirang yang memusatkan perhatiannya pada
aspek politik dan realitas fungsi ekonomi pada skala nasioal dan yang
memfokuskan perhatiannya pada berbagai studi politik pembangunan kota.
Berdasarkan
hal di atas, maka sebelum melakukan pengorganisasian perlu direncanakan apa
yang akan diorganisasikan, siapa saja yang diorganisasikan, kapan
diorganisasikan, bagaimana mengorganisasikan. Demikian juga, sebelum melakukan
pelaksanaan, terlebih dulu perlu direncanakan apa yang akan dilaksanakan, siapa
yang melaksanakan, dimana dilaksanakan,
bagaimana melaksanakan. Sebelum pengawasan terlebih dalu perencanaan apa yang
akan diawasi, siapa yang mengawasi dan diawasi, bilamana diawasi dan bagaimana
mengawasi. Sebelum pembelajaran dilaksanakan guru harus membuat perencanaan apa
yang diajarkan, kepada siapa diajarkan, dimana dan kapan diajarkan serta media
dan alat apa digunakan , bagaimana mengajarkan, bagaimana mengevaluasi hasil
belajar dan tindakan selanjutnya.
Perencanaan (Husaini Usman, 2005:55)4 adalah proses
pengambilan keputusan atas sejumlah alternative (pilihan) mengenai sasaran dan
cara-cara yang akan dilaksanakan di masa yang akan datang guna mencapai tujuan
yang dikehendaki serta pemantauan dan penilaian dan penilaiannya atas hasil
pelaksanaannya, yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan. Perencanaan,
H. Syaiful Sagala, 2000:46,5 adalah awal dari proses-proses rasional, dan
mengandung sifat optimisme yang didasarkan atas kepercayaan bahwa akan dapat
mengatasi berbagai macam permasalahan. Perencanaan adalah proses menentukan
sasaran, alat, tuntutan-tuntutan, taksiran, pos-pos tujuan, pedoman dan
kapasitas (commitment) yang menghasilkan program-program sekolah yang terus berkembang.
Dengan kata lain perencanaan ialah kegiatan yang akan dilakukan di masa yang akan datang untuk mencapai
tujuan.
Perencanaan
pembelajaran menurut Muhaimin, 2002:219:6 meliputi strategi pengorganisasian isi
(materi) pembelajaran, strategi penyampaian pembelajaran, dan strategi pengelolaan
pembelajaran. Tugas pembuat perencanaan pembelajaran, Muhammad Joko Sosilo, 2007:155,7
adalah (1) memahami standar kompetensi dan silabus yang berlaku secara nasional
dan local yang sudah dikembangkan oleh Depdikas dan Dinas Pendidikan Kbupaten,
(2) mengembangkan silabi sesuai sesuai dengan kondisi siswa dan kebutuhan
masyarakat sekitar sekolah, (3) mengembangkan materi ajar, (4) merumuskan
indicator pencapaian kompetensi, dan (5) mengembangkan instrument penilaian.
Rencana pembelajaran memuat metode pembelajaran, perkiraan waktu, pemanfaatan
fasilitas, pola penilaian dan tindak lanjut.
Husaini
Usman mengemukakan tujuan perencanaan adalah : (1) untuk standar pengawasan
yaitu untuk mencocokkan pelaksanaan dengan perencanaannya, (2) untuk mengetahui
kapan selesainya suatu kegiatan, (3) untuk mengetahui biaya dan mutu pekerjaan,
(4) untuk mengetahui siapa saja yang
terlibat, (5) untuk mendapatkan kegiatan yang sistematis, (6) utuk meminimalkan
kegiatan-kegiatan yang tidak produktif dan menghemat biaya, tenaga, dan waktu,
(7) untuk memberikan gambaran yang menyeluruh mengenai kegiatan pekerjaan, (8)
untuk menyerasikan dan meterpadukan beberapa subkegiatan, (9) utuk menditeksi
hambatan kesulitan yang bakal ditemui, (10) untuk mengarahkan pada pencapaian
tujuan. Menurut Suwarna8 tujuan perencanaan adalah : (1) untuk
pengganti keberhasilan yang diperoleh secara untung-utnungan atau nasib mujur,
(2) sebagai alat untuk menemukan dan memecahkan masalah, (3) untuk memanfaatkan
sumber secara efektif.
Perencanaan
(Mudjiarto,2002:47):9 merupakan alat untuk mengarahkan kegiatan sekolah. Perencanaan juga merupakan
suatu patokan atau pedoman yang selalu harus dipegang oleh semua pihak di
sekolah, untuk mencapai suatu tujuan yang telah disepakati bersama.
Merencanakan kegiatan disekolah berarti ada keinginan untuk eramalkan atau
memperkirakan apa yang akan terjadi, dan langkah apa yang harus dijalani.
Menurut Husiani, manfaat perencanaan adalah (1) sebagai alat atau standar
pelaksanaan dan pegawasan agar tidak terjadi penyimpangan-penyimpangan, (2)
melalui perencanaan dapat dilakukan pemilihan berbagai alternatif terbaik,
penyusunan skala prioritas baik sasaran maupun kegiatan, dan dapat dihindarkan
kebocoran-kebocoran atau pemborosan sumberdaya pembangunan, (3) membantu
manager menyesuaikan diri dengan perubahan lingkunga, (4) memudahkan dalam
koordinasi pihak terkait, (5) meminimalkan pekerjaan yang tidak pasti, (6)
menghemat sumberdaya yang ada. Perencanaa, Suwarna, memberikan dua keuntungan
besar yaitu (1) sebagai suatu alat utuk menganalisis, mengidentifikasi, dan
memecahkan masalah sesuai dengan yang diinginkan, (2) memiliki daya ramal dan kontrol
yang baik, karena didukung dengan langkah-langkah : a) perumusan kebutuhan
secara spesifik dan nyata, b) penggunaan logika, proses setapak demi setapak
utuk menuju perubahan yang diharapkan, c) perhatian dan penentuan salah satu di
antara macam-macam pendekatan yang lebih sesuai situasi dan kondisi, d)
penetapan mekanisme feedback yang memberi informasi tentang kemajuan, hambatan-hambatan
serta perubahan-perubahan yang diperlukan, e) penggunaan istilah dan langkah
yang jelas, mudah dikomunikasikan dan dipahami orang lain.
Perencanaan
(Husaini Usman,2005:55)10 mengandung unsur-unsur: (1) sejumlah
kegiatan yang ditetapkan sebelumnya, (2) adanya proses, (3) hasil yang ingin
dicapai, dan (4) manyangkut masa depan dalam waktu tertentu. Perencanaan
menurut Handoko,2003,11 adalah (1) pemilihan atau penetapan
tujuan-tujuan organisasi, (2) penentuan strategi, kebijakan, proyek, program,
prosedur, metode, system, anggaran dan standar yang dibutuhkan untuk mencapai
tujuan. Pembelajaran sebagai suatu system, Suwarna, 2007:34,12 terdiri atas komponen : input, proses, output
dan outcome. Komponen input system pembelajaran dapat berupa siswa, materi,
metode, alat, media pembelajaran, perangkatr-perangkat pembelajaran yang lain
termasuk persiapan atau pereencanaan pembelajaran. Komponen proses berupa
tempat atauaktivitas berinteraksinya berbagai input. Komponen output berupa
prestasi belajar, perubahan sikap, perubahan prilaku, skor atau nilai
penguasaan materi suatu mata pelajaran dan lain lain, komponen outcome berupa
seberapa jauh nilai atau prestasi
belajar memiliki makna atau dapat
menopang keberhasilan pembelajaran lain.
Perencanaan kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru berujud
penyusunan satuan pembelajaran (SP)
atau satuan acara pembelajaran
(SAP), dan dapat pula dalam bentuk rancangan pembelajaran (RP). Dasar penyusunan
SP atau RP adalah pemahaman guru tentang komponen-komponen pembelajaran yang
dalam kurikulum 1994 (samlemen1997)13 terdiri dari : (1) Komponen tujuan pembelajaran, (2) Komponen materi pembelajaran, (3) Komponen kegiatan belajar mengajar (KBM), (4) Komponen metode pembelajaran, (5) Komponen
media pembelajaran, dan (6) Komponen evaluasi pembelajaran.
Tujuan pembelajaran dapat di bedakan kedalam tujuan pembelajaran umum (TPU/TUP) dan tujuan khusus pembelajaran atau
tujuan pembelajaran khusus (TKP/TPK). Tujuan-tujuan ini dalam upaya menunjang
ketercapaian tujuan kurikuler (TK) atau disebut juga dengan tujuan mata
pelajaran, tujuan institusional (TI) atau disebut juga tujuan lembaga dan
tujuan nasional (TN) atau disebut juga tujuan pendidikan di negara Indonesia.
Komponen kurikulum 2004 (KBK)14 terdiri dari : Standar
Kompetensi (SK), Komponen Kopetensi Dasar (KD),
indikator kompetensi (IK),
komponen pembelajaran : kegiatan awal, kegiatan inti, kegiatan akhir, komponen metode pembelajaran, komponen alat / media, bahan dan sumber
pembelajaran, komponen penilaian
(evaluasi) pembelajaran.
Contoh Model SP Kurikulum
1994
Bidang studi :
.....................................
Pokok bahasan : .....................................
Sub pokok bahasan: …………………………
Kelas : ……………………….
Semester : ……………………….
Waktu : …………………………..
Tujuan pembelajaran
(TPU,TPK)
|
Materi pembelajaran
|
Kegiatan pembelajaran
|
Metode pembelajaran
|
Media pebelajaran
|
Evaluasi pembelajaran
|
|
|
|
|
|
|
Contoh model
SP SP KBK
Mata pelajaran : …………………
Kelas / semester : ………………….
Alokasi waktu : ………………….
Aspek / sub aspek : ………………….
Standar
kompetensi
|
Kompetensi
dasar
|
Indicator
kompetensi
|
Pengalaman
pelajar
|
metode
|
Media/alat
dan sunber
|
Evaluasi
/ penilaian
|
|
|
|
|
|
|
|
Komponen pembelajaran ini harus di bedakan dengan komponen pendidikan yang
terdiri dari : komponen guru / pendidik, komponen siswa / si terdidik, komponen kurikulum pendidikan, dan komponen sarana dan prasarana pendidikan.
Ketika membicarakan komponen pendidikan, maka harus pula diketahui jenis
jenis lembaga pendidikan yang terdiri dari :
Lembaga pendidikan formal (sekolah),
Lembaga pendidikan non formal (keluarga), Lembaga pendidikan masyarakat, Lembaga pendidikan pramuka, Lembaga pendidikan media massa.
Model – model Perencanaan
Pembelajaran.
Ada
sebelas model perencanaan pembelajaran yang dikemukakan oleh Suwarna15
yaitu : (1) System Approach for Educational (SAFE), (2) Michigan State Uiversity Instructional
System Development Model, (3) Prject MINERVA Instructional System Design, (4)
Model Kemp, (5) Teaching Research System, (6) Banathy Instructional Development
System, (7) Model Dick & Carey, (8) Model Kombinasi Kemp & Dick, (9)
Instructional Development Institute (IDI),
(10) Prosedur Pengembagan Sistem Instruksional (PPSI), (11) Model
Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). (12) Pembelajaran CBSA (cara belajar siswa
aktif) Muhammad Joko Susilo ,2007:156,16 mengemukakan penyusunan perencanaan pembelajaran Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
PERENCANAAN PEMBELAJARAN MODEL KBK
Kurikulum
berbasis kompetensi (Muhammad Joko Susilo,2007:100)17 dapat
diartikan sebagai suatu konsep kurikulum yang menekankan pada pengembangan
kemampuan melakukan (kompetensi) tugas-tugas dengan standar performasi
tertentu, sehingga hasilnya dapat dirasakan oleh peserta didik, berupa
penguasaan terhadap seperangkat kompetensi tertentu. Untuk mendapatkan hasil
yang baik diperlukan perencanaan pembelajaran yang dibuat secara baik, dengan
mempertimbangkan berbagai aspek, sehingga perencanaan tersebut dapat
menggambarkan seluruh keriteria yang
dibutuhkan dalam pencapaian suatu tujuan pembelajaran, melalui proses proses
yang disiapkan secara matang. Proses-proses dalam perencanaan pembelajaran
adalah sebagai berikut:
1.Pemilihan Materi Pelajaran
Materi
pembelajaran secara garis besar, Abdul Gafur,2003,18 adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap
yang harus diajarkan oleh guru disatu pihak, dan dipelajari siswa di pihak
lain. Secara khusus, materi pembelajaran terdiri dari fakta, konsep, prinsip,
prosedur, dan sikap atau nilai. Termasuk materi fakta adalah nama-nama obyek,
peristiwa senarah, lambing, nama tempat, nama orang, dsb. Termasuk materi
konsep adalah pengertian, definisi, cirri khusus, komponen atau bagian sesuatu
obyek. Perinsip yang perlu diperhatikan dalam penyusunan materi pembelajaran
adalah prinsip relevansi, konsistensi, dan kecukupan, dengan criteria standar
kompetensi dan kompetensi dasar.
Langkah
pemilihan materi pembelajaran (1) Identifikasi standar kompetensi dan
kompetensi dasar yang terdiri dari a) kognitif yang meliputi pengetahuan,
pemahaan, aplikasi, sintesis, analisis, dan penilaian, b) psikomotorik yang
meliputi gerak awal, semi rutin, dan rutin, c) sikap yang meliputi pemberian
respon, apresiasi, penelitian, dan internalisasi ; (2) Identifikasi jenis
materi pelajaran yang berupa fakta, konsep, prinsip, prosedur, aspek sikap,
atau psikomotorik.
Agar
menjadi mudah dalam mengidentifikasi materi pembelajaran, Abdul Gafur,19
mengemukakan diagram.
Proses
pemilihan materi pembelajaran
Pilih kompetensi dasar
Yang akan diajarkan
Materi Pembelajaran Fakta
Contoh:
Jenis-jenis binatang memamah
Apakah
kompetensi dasar biak, tanaman berbiji tunggal,
berupa mengingat fakta? Nama-nama bulan dalam
setahun.
Kata kunci:
Nama,jenis,jumlah,tempat.
Apakah kompetensi dasar berupa Materi pembelajaran konsep.
Mengemukakan suatu definisi, Contoh;
menjelaskan, mengklasifikasika Bujursangakar ialah empat persegi
panjang
beberapa contoh / sesuai dengan yang keempat sisinya sama panjag.
Kata
definisi kunci, definisi,
klasifikasi, ciri-ciri
Apakah kompetensi dasar Materi pembelajaran
prinsip.
Berupa menjelaskan Contoh:
Hubungan antara berbagai Jika permintaan
naik, sedangkan
Konsep, sebab-akibat? Penawaran tetap, maka harga
akan naik.
Kata kunci:
Hubungan,
sebab-akibat, jika, maka
Apakah kompetensi dasar yang Materi pembelajaran prosedur.
harus dikuasai berupa menjelaskan Contoh:
langkah-langkah
mengerjakan Cara mengukur suhu
badan,
sesuatu sesuai dengan prosedur menggunakan termometer.
tertentu ? kata
kunci : langkah-lngkah
mengerjakan tugas secara urut.
Materi pembelajaran aspek afektif /
sikap
Apakah siswa diminta untuk
memilih Contoh: Sikap
jujur, motivasi tinggi
sikap tertentu terhadap suatu
obyek minat belajar besar, menjauhi perbuat
atau kejadian ? tercela, dsb.
Kata kunci : sikap atau nilai
.
Apakah siswa dimita untuk
melakukan Materi
pembelajaran aspek motorik
suatu perbuatan dengan
menggunakan Contoh :
sebagian atau keseluruhan
anggota Lompat tinggi,
lompat galah, lari 100
badan? Meter, berenang, tinju, pencak
silat, dsb.
Kata kunci: Kegiatan fisik.
|
|
|
|
Penyusunan Rencana Penilaian Hasil Belajar Siswa Penyusunan
Jadwal KBM
Perbedaan
Kurikulum 1994 dengan Kurikulum
2006 (M.Joko Susilo,2007)20
Asapek
|
Kurikulum 1994
|
Kurikulum 2006
|
Kewenangan pengembangan
|
Seluruhnya
berada di tagan pusat dan daerah hanya kebagian pegembangan kurikulum local
dengan porsi 80 % pusat dan 20 % daerah
|
Pusat
hanya mengembangkan kompetensi sebagai sebagai standar sedangkan elaorasi
kompetensi diserahkan daerah/ sekolah dalam bentuk silabus
|
Pendekatan pembelajaran
|
Sebagian besar berbasis konten / isi
|
Berbasis kompetensi
|
Penataan isi / konten (struktur
program)
|
Tidak terjadi penataan materi, jam belajar, dan
struktur program
|
Terjadi penataan materi, jam belajar, dan
struktur program
|
Perbedaan
Kurikulum 1994 dengan Kurikulum Berbasis
Kompetensi (Mulyasa,2002)21
NO
|
KURIKULUM 1994
|
KBK
|
||
1
|
Menggunakan pendekatan ilmu pengetahuan, yang
menekankan pada isi atau materi berupa pengetahua, pemahaman, aplikasi,
analisis, sintetsis, dan evaluasi yang diambil dari bidang bidang ilmu
pengetahuan
|
Menggunakan pendekatan kompetensi yang menekankan
pada pemahaman, kemampuan atau kompetensi tertentu di sekolah yang berkaitan
dengan pekerjaan yang ada dimasyarakat
|
||
2
|
Standar akademis yang diterapkan secara seragam
bagi setiap peserta didik
|
Standar kompetensi yang memperhatikan perbedaan
individu,baik kemampuan, kecepatan belajar, maupun konteks sosial budaya
|
||
3
|
Berbasis konten, sehingga peserta didik dipandang
sebagai kertas putih yang perlu ditulisi denga sejumlah ilmu pengetahuan
(transfer knowledge)
|
Berbasis kompetensi, sehingga peserta didik
berada dala proses perkembangan yang berkelanjutan dari seluruh aspek
kepribadian, sebagai pemekaran terhadap potensi-potensi bawaan sesuai dengan
kesempatan belajar yang ada dan diberikan oleh lingkungan
|
||
4
|
Pengembangan kurikulum dilakukan secara
sentralisasi, sehingga Deodiknas memonopoli pengembangan ide dan konsepsi
kurikulum
|
Pengembangan kurikulum dilakukan secara
desentralisasi, sehingga pemerintah dan masyarakat bersama-sama menentukan
standar pendidikan yang dituangkan dalam kurikulum
|
||
5
|
Materi yang dikembangkan dan diajarkan di sekolah
seringkali tidak sesuai dengan potensi sekolah, kebutuhan dan kemampuan
peserta didik, serta kebutuhan masyarakat sekitar sekolah
|
Sekolah diberi keleluasaan utuk menyusun da
mengembangkan silabus mata pelajaran sehingga dapat megakomodasi potensi
sekolah, kebutuhan dan kemampuan peserta didik, serta kebutuhan masyarakat
sekitar sekolah
|
||
6
|
Guru merupakan kurikulum yang menentukan segala
sesuatu yang terjadi di dalam kelas
|
Guru sebagai fasilitator yag betugas
mengondisikan lingkungan untuk memberikan kemudahan belajar peserta didik
|
||
7
|
Pengetahuan keterampilan dan sikap dikebangkan
melalui latihan, seperti latihan mengerjakan soal
|
Pengetahuan, keterampilan, dan sikap dikembangkan
berdasarka pemahama yang aka membentuk kompetensi individual
|
||
8
|
Pebelajaran cenderung hanya dilakuka di dalam
kelas, atau dibatasi oleh empaty dinding kelas
|
Pembelajaran yang dilakukan mendorong terjadiya
kerjasama antara sekolah, masyarakat, dan dunia kerja dalam membentuk
kompetensi peserta didik
|
||
9
|
Evaluasi nasional yang tidak dapat meyentuh
aspek-aspek kepribadian peserta didik
|
Evaluasi berbasis kelas yang menekankan pada
proses dan hasil belajar
|
||
BAGAN SYSTEM APPROACH
FOR EDUCATIONAL (SAFE)
MEILAI
KEBUTUHAN
1
MENENTUKAN
TUJUAN MISI
2
MENENTUKAN
PERSYARATAN PENAMPILAN MISI
3
MENENTUKAN
HAMBATAN
4
MENENTUKAN PROFIL MISI
MENENTUKAN PERSYARATAN DAN
HAMBATAN
5
MELAKUKAN ANALISIS FUNGSIONAL
MENENTUKAN PERSYARATAN DAN HAMBATAN
6 ANALISA SISTEM
MELAKUKAN ANALISIS TUGAS
MENENTUKAN PERSYARATAN DAN HAMBATAN
APA
7
MELAKUKAN ANALSIS METODE DAN ALAT
MENENTUKAN PERSYARATAN DAN HAMBATAN
8 MEMBUAT
KEPUTUSAN FINAL (TERUS BERHENTI)
1 MENGIDENTIFIKASI
STRATEGI PERENCANAAN MASALAH
2 MENDESAIN
PENGELOLAAN/ RENCANA PELAKSANAAN UNTUK SETIAP ALTERNATIF
3 MENGANALISA
ALTERNATIF DARI SEGI KEEFEKTIFAN DAN KEUNTUNGA BIAYA
4
MEMILIH RENCANA PENGELOLAAN DAN PELAKSANAAN
YANG MEMPUNYAI KEEFEKTIFAN BIAYA
YANG OPTIMAL
BAGAIMANA
5
MENYUSUN RECANA VALIDASI ATAU TES
LAPANGAN
(METODE/ALAT/MEDIA) SEPERTI YANG DIPERLUKAN
SINTESIS SISTEM
6 INPLEMENTASI/
PNGELOLAAN PEMANTAUAN RENCANA PELAKSANAAN
7 MENGEVALUASI
PENAMPILAN (PROSES DAN PRODUK)
8 MEREVISI
UNTUK MENCAPAI PRESTASI YANG DIPERSYARATKAN
BAGAN MODEL DICK
& CAREY
REVISI
MELAKSNAKAN
DESAIN DAN
ANALISIS PEMBEL
MELAKSANAKAN
AJARAN
EVALUASI
FORMATIF
IDENTIFIKASI
TPU
IDENTIFIKASI
TPK
MENGEMBANGKAN
TES
ACUAN KRITERIA
MENGEMBANGKAN
STRATEGI
PEMBELAJARAN
MENGEMBANGKAN
DAN MEMILIH SUMBER
ALAT
& MEDIA
PEMBELAJARAN
IDENTIFIKASI
KEMAMPUAN AWAL
DAN KARAKTERISTIK
SISWA
DESAIN DAN
MELAKSANAKAN
EVALUASI
SUMATIF
DIAGRAM SISTEM PERENCANAAN PEMBELAJARAN SEDERHANA
MENGIDENTIFIKASI MENGIDENTIFIKASI MENGIDENTIFIKASI
MEREVISI
BAGAN MICHIGAN
STATE UNIVERSITY
INSTRUCTIONAL
SYSTEM DEVELOPMENT
MODEL
MENENTUKAN TUJUAN PENDIDIKAN UMU
PERTI, FAKULTAS, JURUSAN, MT
KULIAH
MULAI
MENGUMPULKAN DATA MASUKAN
MENENTUKAN PRILAKU AWAL DAN AKHIR
MENGEMBANGKAN
RASIONAL UNTUK MENGKOMBINASIKAN
SELURUH DATA MASUKAN
UJIAN AWAL & AKHIR
MENGEMBANGKAN CONTOH PENGAJARAN
UNTUK
ISI PELAJARAN TERTENTU
MERENCANAKAN
STRATEGI
MEMILIH
BENTUK INFORMASI YANG
REFRESENTATIF
MENENTUKAN ALAT TRANSMISI
MENGUMPULKAN,
MENDESAIN, MEMPRODUKSI
MEDIA YANG TELAH DITENTUKAN
MERAMPUNGKAN
TES
LAPANGAN DENGAN KELOMPOK SISWA
MENGEBANGKAN INSTRUMEN
EVALUASI DENGAN MENG
GUNAKAN DATA MAHASISWA MENGIDENTIFIKASI
DAN
DAN INFORMASI MEDIA MEMPERBAIKI KESALAHAN
PENERAPAN
KEPADA MATA KULIAH
EVALUASI DAN MENGULANG
KEMBALI
UNTUK MEMPERBAIKI SEBAGAIMANA
DIPERLUKAN
Bagan projek MINERVA Instruksional
Syatem Design
MENGUMPULKAN
DATA PEKERJAAN
MENGIDENTIFIKASI
PERSYARATAN LATIHAN
MERUMUSKAN
MENYUSUN TEN
TUJUAN PENAMPILAN
PENAMPILAN
MEMILIH ISI
MEMILIH STRATEGI
MATA PELAJARAN INSTRUKSIONAL
MEMPRODUKSI
BAHAN INSTRUKSIONAL
MENGEVALUASI MELAKSANAKAN
MELAKSANAKAN
KEGIATAN
KEGIATAN
DAN
INSTRUKSIONAL
INSTRUKSIONAL
MENGANALISA TES
TINDAK LANJUT LULUSAN
Bagan Model Kemp
MENENTUKAN TOPIK DAN TPU
MENENTUKAN
KARAKTERISTIK SISWA
MENENTUKAN
TOPIK DAN TPK
MENENTUKAN
MATERI PELAJARAN
MENENTUKAN PRETES
MENENTUKAN KBM DAN SUMBER/ ALAT
KOORDINASI SARANA PENDUKUNG
EVALUASI
Bagan Banathy Instructional Develomet System
ANALISIS
DAN
ANALISIS DAN PERUMUSAN TUGAS-TUGAS BELAJAR
PERUMUSAN
TUJUAN
MAKSUD
MENEMUKAN
MENILAI
MENGIDENTIFIKASI DAN
SISTEM
TUGAS-TUGAS
KOMPETENSI KARAKTRISTIK
TUGAS-TUGAS
BELAJAR
MASUKAN
BELAJAR YANG AKTUAL
SPESIFIKASI
TES
TUJUAN
MASUKAN
TES
INPLEMENTASI DAN KONTROL
KUALITAS
ACUAN
PATOKAN
ANALISIS FUNGSI ANALISIS KOMPONEN
DISTRIBUSI
PENJADWALAN
IMPLEMENTASI DAN KONTROL KUALITAS
LATIHAN SISTEM TES SISTEM
PELAKSANAAN
MENGEVALUASI
MENGUBAH UNTUK PENINGKATAN
Perencanaan Model Kombinasi Kemp
& Dick
Identifikasi Topik dan TPU
Identifikasi
Kemampuan awal
Melaksanakan Analisis
Dan
Karaktristik Siswa
Pembelajaran
Menuliskan TPK
Mengembangkan Tes Pengukuran Keberhasilan
Menentukan Materi Pelajaran
Mengembangkan Dan Memilih Sumber
Mengembangkan
Strategi Pembelajaran, Alata/ Media
Revisi
Mengembangkan & Melaksanakan Evaluasi Formatif
Mengembangkan & Melaksaakan
Evaluasi Sumatif
Perencanaan Model Deplopment
Institute (IDI)
Tahap I
Fungsi 1
Fungsi 2 Fungsi 3
Penentuan
Identifikasi Masalah Analisis Setting Pengelolaa
(Define) *
Analisis Kebutuhan * Audiensi * Tugas
*Tentukan Prioritas * Kondisi * Tanggungjawab
*Rumuskan
Masalah * Sumber * Jadwal
Tahap
II Fungsi
4
Fungsi 5 Fungsi 6
Pengembangan Identifikasi TPK Tentukan Metode Buat Prototipe
(develop) * Tujuan Akhir * Belajar
Mengajar * Paket
Pembelajara
*
Tujuan antara
* Media *
Instrumen Evaluasi
* Materi
Tahap III Fungsi 7
Fungsi 8 Fungsi 9
Penilaian Testing Prototipe Analisis Hasil Implementasi
(Evaluatio) *
Ujicoba
* Tujuan * Reviu
*
Kumpula Data
* Metode * Revisi
*
Teknik Evaluasi *
Tentukan selanjutnya
Bagan Prosedur Pengembangan Sistem
Instruksional (PPSI)
I Perumusan Tujua III.
Kegiatan Belajar
* Menetukan TPU/TIK
1. Merumuskan semua kemungkinan
* Memenuhi 3 kriteria kegiatan
belajar untuk mancapai tujuan
1.Menggunakan
Istilah Oprasional
2.Menetapkan kegiatan belajar
2.Berbentuk Hasil Belajar
yang tak perlu ditempuh
3. Hanya satu jenis tingkah
laku
3. Menetapkan kegiatan yang akan ditempuh
II. Pengembangan Alat Evaluasi
IV. Pengembangan Alat Evaluasi
1.Menentukan jenis tes yang akan
1.Merumuskan materi pelajaran
digunakan untuk menilai tercapai
2. Menetapkan metode yang dipakai
tidaknya tujuan
3. Alat pelajara/ buku-buku yang dipakai
2. Merencanakan pertanyaan untuk
4.Menyusu jadwal
menilai masing-masing tujuan
V.
Pengembangan Alat Evaluasi
1.Mengadakan Pretest
2.
Menyampaikan Materi pelajara
3. Mengadakan posttest
4. Perbaikan
Bagan Model Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)
STANDARD KOMPETENSI
KEMAMPUAN DASAR
INDIKATOR / HASIL BELAJAR
MATERI
PEMBELAJARAN
STRATEGI
PEMBELAJARAN
PENILAIAN
/ ASSESMENT
TINDAK
LANJUT
BAGAN TEACHING RESEARCH SYSTEM
Tahap Mengidentifikasi Menentukan Mengidentifikasi
Pendefinisian Masalah dan
Memilih Populasi siswa
Dan Instruksional Stap Pendukung
Pengelolaa
System
Mengumpulkan Bahan
Menentukan
Pengajaran
Konterol
Pengelolaan
Menganalisis Contex
Instruksional
Tahap Mengidentifikasi Menentukan Mengidentifikasi Menentukan
Aalisis Tujuan prilaku Tujuan khusus Type belajar Kondisi
Desain Belajar Menentukan
Kegiatan
Instruksional
Menyusun
Menyusun
Menentukan
Pengukuran Pengukur
Penyesuaian
Penampilan
Penampilab khusus
Perbedaan
Individual
Mengembangkan Uji coba Menganalisis Memodifikasi Mengulang
Prototipe Prototipe Hasil Sistem Kembali
Instruksional
Ujicoba
Instruksional
Tahap
Reviu
Menyelenggara
Menganalisis
Pengembangan Tehnis & kan tes Tes
& Penilaian
Komunikasi
Penampilan
Kegiatan Cara Belajar Siswa Aktif(CBSA)
Menyiapkan Lembar Keja
Menyusun Tugas Bersama Siswa
Memberikan Informasi Kegiatan
Memberikan Bantuan dan Pelayanan
Menyampaikan Pertanyaan Membangun
Pola Pikir
Mengarahkan /untuk Menyimpulkan
dan Melayani siswa Lemah
Manyalurkan Bakat Minat
Mengamati Aktivitas Siswa dan
Pelaporan Siswa
MODEL
SILABUS
Nasma
sekolah
:________________________
Mata
Pelajaran :
_______________________
Kelas : ________________________
Semester : ________________________
Standar
Kompetensi : ________________________
NO
|
KEMAMPUAN
DASAR
|
MATERI
PEMBELAJARAN
|
URAIAN ATERI
PEMBELAJARAN
|
PENGALAMAN
BELAJAR SISWA
|
ALOKASI WAKTU
|
SUMBER BAHA
|
|
Jabaran dari standar kompetensi
|
Jabaran dari kemampuan dasar
|
Jabaran dari materi yang telah dirumuskan
|
Kegiatan belajar siswa yang dipilih untuk mencapai penguasaan kemampuan
dasar
|
Waktu yang dibutuhkan untuk masing-masing kemampua dasar
|
Jenis sumber bahan yang digunakan
|
Daftar
acua:
Nama
penulis, tahun terbit, judul buku, kota penerbit :nama penerbit22
PENENTUAN
KOMPETENSI DASAR
Dapat
menggunakan (1) bentuk prosedural seperti langkah mengerjakan tugas ; (2)
bentuk hirarkis yang digunakan bila kompetensi yang satu dengan yang lain
merupakan prasyarat ; (3) bentuk spiral bila pokok bahasan diberikan
berulang dari kelas terendah ke jejang kelas lebih tinggi dan semakin luas dan
mendalam ; (4) bentuk webb (jala)
bila suatu tema diintegrasikan pada beberapa mata pelajaran.
Hukum
Ekonomi
Zakat
Sosial
Komunikasi
SDM
KLASIFIKASI
MATERI
FAKTA
|
KONSEP
|
PROSEDUR
|
PRINSIP
|
Menyebutkan kapan, dimana, berapa, siapa, bentuk apa, peristiwa, dan lain-lain
|
Definisi, identifikasi, klasifikasi, ciri-ciri, hakekatn isi, dan lain
lain
|
Bagan arus, langkah-langkah kerja, dan lain lain
|
Penerapan dalil, rumus,
hipotesis, hubungan antar variable, paradigma, dan lain-lain
|
RENCANA PEMBELAJARAN
Fakultas, Jurusan :............................................................
Mata Pelajaran
:............................................................
Kelas, Semester
:.............................................................
Alokasi Waktu :
Standar Kompetensi
:..............................................................
1.KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
Kompetensi Dasar
:...........................................................................................................................................................................
Indikator :
............................................................................................................................................................................
2. MATERI POKOK DAN URAIANNYA
............................................................................................................................................................................
3. STRATEGI PEMBELAJARAN
Pengalaman Belajar : rumusannya diambil dari silabus
Metode : eksprimen,
demonstasi, diskusi, informasi dll
Pendekatan : CTL,Keterampilan Proses,dll
Langkah langkah pembelajaran
a.
Pendahuluan
1) Membuka
Pelajaran
Membuka
pelajaran berisis salam, mengecek kesiapan siswa
2) Apersepsi (Prasyarat Pengetahuan)
Apersepsi berisi pertanyaan tentang pengetahuan
yang telah diketahui dalam kehidupan
atau telah dipelajari pada pembelajaran yang lalu dan berhubungan dengan materi
pokok atau uraian materi pokok yang akan
diberikan. Dan mengarah ke pembahasan berikutnya.
3) Masalah
(Topik materi)
Topik materi adalah masalah yang muncul dari
apersepsi yang berupa klalimat pertanyaan dan sesuai dengan materi pokok yang
akan dibahas
b. Kegiatan Inti
Kegiatan inti berisi langkah langkah yang
dilakukan dalam pembelajaran yang harus disesuaikan dengan metode dan
pendekatan dengan mengutamakan aktivitas siswa sebagaimana rumusan silabus.
Jika menggunakan LKS harus dilampirkan dalam rumusan ini.
b. Penutup
+Evaluasi proses
Pertanyaan tentang pengukuran penguasaan
materi yang telah disampaikan.
Pertanyaan langsung menggunakan lisan yang
mengandung jawaban singkat dan jelas (short answer question atau pertanyaan
tertutup).
+Rangkuman
menyebutkan garis besar materi yang baru saja disampaikan
+Pemberian PR
+Pesan untuk peertemuan yang akan datang
Pancor,................................2007
Menyetujui
Dosen Pangampu
Mahasiswa
Drs. H. Humaidi Zain
.................................
SATUAN PELAJARAN
(format model PPSI)
Sekolah :
Kelas :
Semester :
Pokok Bahasan :
Subpokok Bahasan :
Waktu/jam Pertemuan :
I.
TIU
II.
TIK
III.
Materi
Pelajaran
IV.
Kegiatan
Pembelajaran
V.
Metode, alat,
media
VI.
Evaluasi
VII.
Sumber
Bahan
Pancor,................,...................
Mengetahui
Kepala Sekolah
Guru
...................... ...............................
SP (model KBK, 1 )
Rencana Pembelajaran
Mata Pelajaran
Kelas/semester
Waktu
Kompetensi Dasar (kemampuan dasar)
Hasil belajar
Indikator
Materi
Langkah-langkah pembelajaran
Sarana dan Sumber belajar
Penilaian
Pancor........................
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru
........................
...........................
SP
(model KBK 2 )
Rencana Pembelajaran
Nama Sekolah
Mata Pelajaran
Kelas/semester
Alokasi Waktu
Standar Kompetensi
Dasar Kompetensi
Materi Pokok
Indikator Pencapaian
Metode
Media
Skenario pembelajaran (kegiatan
awal, inti, akhir)
Penilaian ( instrumen & contoh instrumen )
Sumber Bahan
Pancor,..,.................
Mengetahui
Kepala Sekolah
Guru
..........................
...............................
RENCANA PEMBELAJARAN
(pendekatan kontekstual)
Mata pelajaran
Kelas
Semester
Waktu
- Tujuan
- Media
- Skenario pembelajaran (mempertanyakan pengalaman , membuat kelompok kerja siswa, membagikan alat dan bahan kerja, penuilitian materi peraktik, laporan siswa tentang hasil penelitian atau peraktik, siswa enunjukkan hasil peraktik, siswa membuat catatan dan memberi istilah, laporan siswa secara lisan atas temuannya, guru memberikan komentar, membuat contoh-contoh sebagai perbandingan, membuat kesimpula).
- Penilaian (kerja kelompok, LKS yang telah terisi, Catatn atau laporan tertulis siswa).
RENCANA PEMBELAJARAN BERBASIS CTL
Topik/Kegiatan : Mendeskripsikan Benda
Misteri
Kompetensi
Dasar : Menulis Paragraf
Deskreipsi
Bidang Studi : Bahasa Indonesia
Kelas/Semesteran : 2/2
Waktu : 90 menit
- Tujuan
Melatih siswa mendeskripsikan ciri dan menemukan karakteristik benda-benda
kemudian mengungkapkannya dalam sebuah paragraf dekriptif.
- Media
Untuk melaksanakan kegiatan ini diperlukan media:
-
4
buah benda misteri yang dibungkus rapi (korek api, kotak sabun, akar pohon, dan
lain lain)
-
1
lebar pengamatan
- Skenario Pembelajaran
1. Guru menjelaskan rencana yaitu cara
medeskripsikan atau menemukan ciri benda
2. Siswa dibagi kepada beberapa kelompok
3. Guru membagi benda yang telah disiapkan
(masing kelompok tidak saling mengenal benda yang dibagikan).
4. Siswa mendeskripsikan benda misteri dengan
mengisi belangko yang ada
5. setelah sesuai dengan waktu yang
ditentukan, masing-masing kelompok mendeskripsikan dengan lisan dan yang lain
menebak, dan secara bergiliran
6. Siswa menyusun sebuah paragraf
deskripsi berdasarkan data yang diperoleh secara kelompok.
- Penilaian
SATUAN PEMBELAJARAN (SP)
IDENTITAS MATA
PELAJARAN
Jenjang
pendidikan
Mata pelajaran
Kelas/Semester
Waktu
STANDAR
KOMPETENSI
KOMPETENSI
DASAR/KEMAMPUAN DASAR
MATERI POKOK
MATERI PELAJARAN
STRATEGI
PEMBELAJARAN (SBM)
Taktik,
pendekatan, keterampilan mengajar, strategi (kondisional)
MEDIA
PEMBELAJARAN
PENILAIAN/ASESMEN
DAN TINDAK LANJUT
SUMBER BACAAN
Buku paket,
didukung degan : majalah, koran, brosur, buletin, jurnal, dll.
RENCANA PEMBELAJARAN (RP)
Pertemuan ke....
IDENTITAS MATA
PELAJARAN
Jenjang
pendidikan
Mata pelajaran
Kelas/semester
Waktu
KOMPETENSI DASAR
Siswa mampu :
.................................................................................
MATERI POKOK
Sesuai
silabus.......................................................
MATERI
PEMBELAJARAN
Materi singkat
KRITERIA UNJUK
KERJA (KUK)
Harus mencakup
ketiga ranah: kognitif, afektif,
psikomotorik
STRATEGI
PEMBELAJARAN (SBM)
Pendekatan
Metode
Langkah-langkah
(membuka, kegiatan inti,menutup)
MEDIA PEMBELAJARAN
disesuaikan
PENILAIAN/ASESMEN
SUMBER BACAAN
Komentar
Posting Komentar