PEMBELEJARAN TUNTAS
Ketuntasan dalam pembelajaran
merupakan masalah penting, karena menyangkaut masa depan siswa, lebih labih
bagi mereka yang mengalami keuslitan dalam belajar. Pendekatan pembelajaran
tuntas adalah satu usaha inovasi pendidikan yang bertujuan meningkatkan
motivasi serta usaha berlajar untuk mencapai tingkat penguasaan bagi siapapun.
Pembeljaran tuntas harus dipahami dan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya oleh
semua warga sekolah, karena suatu kenyataan di sekolah-sekolah banyak yang belum
melaksanakan pembelajaran tuntas, tetapi masih menggunakan pembelajarannya
secara konvensional. Hakekat belajar adalah suatu aktifitas yang mengharapkan
perubahan tingkah laku (behavioral change) pada diri individu yang belajar.
Perubahan terjadi karena usaha keras dari inrividu yang bersangkutan. Belajar
dipengaruhi oleh berbagai factor yang bahan yang dipelajari, factor
instrumental, lingkungan, kondisi si pelajar. Faktor-faktor tersebut diatur
sedemikian rupa agar mempuyai pengaruh
yang membantu tercapainya hasil belajar yang optimal.
Pembelajaran bukan hanya fungsi guru
semata, melainkan fungsi sumber-sumber belajar lain yang digunakan oleh pembelajar
untuk belajar sendiri. Bilamana orang telah tahu bagaimana sebenarnya orang
belajar maka pembelajaran akan berusaha merumuskan cara - cara untuk membuat orang belajar dengan baik. Oleh akrena itu pemilihan metode mengajar
yang memberi peluang kepada anak didik untuk turut berpartisipasi aktif secara
optimal did ala kegiatan pembelajaran akan meruapakan langkah awal yang utaa
menuju keberhasilan mencapai kompetensi yang ditetuka.
Metode pembelajaran adalah cara untuk mempermudah anak didik
mencapai kopetensi tertentu, baik metode mengajar guru maupun metode belajar
siswa. Winarno Surahmad mengemukakan bahwa makin baik metode akan makin efektif
pula pencapaian tujuan belajar.pembelajaran tuntas mengajukan model : jika
setiap murid diberikan waktu yang sesuai dengan yang diperlukan untuk mencapai
suatu tingkat penguasaan dan jika ia menghabiskan waktu yang diperluka, maka
besar kemungkinan murid akan mencapai tingkat penguasaan itu. Block 1971
mengemukakan bahwa tingkat penguasaan belajar ditentukan oleh perbandingan
antara waktu yang sebenarnya digunakan dalam belajar dengan waktu yang
diperlukan untuk belajar, dan waktu yang benar-benar digunakan untuk belajar
ditentukan oleh jumlah waktu yang diperbolehkan untuk belajar da ketekuan.
Sedangka waktu yang dibutuhkan untuk belajar dipegaruhi oleh bakat, kualitas
kegiatan belajar.
Startegi belajar tuntas menganut pendekatan individual
sekalipun dilakukan secara kelasikal tetapi mengakui dan melayani
perbedaan-perbedaan perorangan siswa, sehingga pembelajaran memungkikan
perkembangan potensi masing-masing siswa secara optimal. Hal dilakukan karena adanya keyakinan terhadaan perbedaan individu
masing-masing siswa. Pembelajaran tuntas menggunakan maju dan berkelanjutan,
oleh karena itu maka standar kompetensi dan kombpetensi dasar garus dinyatakan
secara jelas dan pembelajaran secara terpecah-pecah menjadi satuan-satuan, dan
siswa belajar secara bertahap selangkah demi selangkah baru beranjak kepada
kompetensi berikutnya.
Pebelajaran tuntas dapat diperhatikan dalam criteria :
1.
Persiapan .
a. Tingkat ketuntasan ditukur dari
performance siswa dalam setiap unit atau kompetensi dengan nilai 75.
b. Saruan acara pembelajaran : dibuat untuk
satu minggu pembelajaran dan dipakai sebagai pedoman guru serta diberikan
kepada siswa
c. Pandangan terhadap kemampuan siswa
saat memasuki satuan pembelajaran tertentu : kemampuan hamper sama, amun tetap
ada variasi
2. Pelaksanaan
Pembelajaran:
a. Bentuk pembelajaran dala satu unit
kompetensi atau kompetensi dasar : dilaksanakan melalui pendekatan klasikal,
kelompok dan individual
b. Cara pembelajaran dalam setiap uit
kompetensi atau kemampuan dasar : pembelajaran dilakuka elalui mendengarkan,
membaca secara terkontrol, berdiskusi dan belajar secara individual
c. Orientasi pembelajaran : pada terminal
performance siswa (kompetensi atau kemampuan dasar) secara individual
d. Peranan guru : sebagai pengelola
pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan siswa secara individual
e. Fokus kegiatan pembelajaran :
ditujukan kepada masing-masing siswa aecara individual
f. Penentuan keputusan mengenai
satuan-satuan pembelajaran : ditentukan oleh siswa dengan bantuan guru
3. Umpan Balik
a. Instrumen umpan balik : menggunakan
berbagai jenis serta bentuk tagihan secara bekelanjutan
b. Cara membnatu siswa : menggunakan
system tutor dalam diskusi kelompok dan tutor yang dilakukan secara individual.
4. Perbaikan
hasil evaluasi
Siswa yang mengalami kesulitan
belajar dapat diatasi dengan cara remedial dan pengayaan Pelaksanaan dengan pemberian bimbingan secara
khusus, peberian tugas atau perlakuan secara khusus dan secara disederhanakan,
pada kompetensi yang belum dikuasai. Sedangkan pengayaan dilakuka dengan
pemberian bahan bacaan tambahan, peberuan tugas menganalisa materi, pemberian
soal dan embantu guru membimbing teannya yang lain, dengan materi yang belum
dikuasai siswa.
Komentar
Posting Komentar